Cara Mengatur Prioritas Keuangan untuk Perempuan yang Ingin Mandiri

AnindyaDiperbarui 09 Agustus 2025, 09:33 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menjadi perempuan mandiri bukan hanya soal mampu berdiri di atas kaki sendiri secara emosional, tetapi juga secara finansial. Kemandirian finansial adalah fondasi penting agar kamu bisa menentukan arah hidup tanpa harus tergantung pada orang lain. Namun di tengah banyaknya kebutuhan, keinginan, serta tanggungan, tidak jarang kita menjadi bingung harus mulai dari mana untuk mengatur keuangan pribadi.

Bagi banyak perempuan, mengelola uang sering kali terasa seperti menyusun puzzle. Ada keinginan besar untuk menabung, tapi disisi lain godaan untuk belanja online juga tidak kalah besarnya. Ada rencana untuk investasi, tapi kebutuhan sehari-hari pun rasanya sudah sangat menyedot anggaran. Belum lagi jika kamu memiliki tanggungan keluarga atau sedang memiliki cicilan. Well… semua itu memang terasa penting, tapi tidak semuanya harus menjadi prioritas utama.

Di sinilah pentingnya memahami cara mengatur prioritas keuangan. Saat kamu tahu mana yang harus didahulukan, kamu bisa lebih tenang, lebih disiplin, dan merasa lebih berdaya atas hidupmu sendiri. Berikut ini beberapa langkah praktis untuk mengatur prioritas keuangan yang bisa kamu terapkan mulai hari ini.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Kenali Kondisi Keuangan Pribadimu dengan Jujur

Ilustrasi mencatat seluruh cash flow/copyright freepik.com/tirachardz

Langkah pertama dalam mengatur prioritas keuangan adalah melakukan evaluasi jujur terhadap kondisi finansialmu saat ini. Catat semua sumber penghasilanmu, baik yang rutin seperti gaji maupun tambahan dari side hustle. Setelah itu, buat daftar pengeluaran bulanan secara rinci, mulai dari yang wajib seperti biaya tempat tinggal, transportasi, dan makan, hingga yang opsional seperti langganan aplikasi streaming dan hangout di akhir pekan.

Dengan memiliki gambaran utuh tentang arus kas masuk dan keluar, kamu akan lebih mudah melihat bagian mana yang bisa dihemat atau dialihkan. Banyak perempuan yang merasa keuangannya pas-pasan, padahal setelah dicermati, ada banyak pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dan bisa dipangkas.

3 dari 6 halaman

Tentukan Tujuan Finansial Jangka Pendek dan Panjang

Ilustrasi menentukan tujuan finansial dengan jelas/copyright freepik.com/freepik

Setelah tahu posisi finansialmu, saatnya menetapkan tujuan. Tujuan ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Contoh tujuan jangka pendek adalah melunasi utang kartu kredit, membeli gadget untuk menunjang pekerjaan, atau menabung untuk liburan. Sementara itu, tujuan jangka panjang bisa berupa membeli rumah, menyiapkan dana pensiun, atau membangun bisnis sendiri.

Menentukan tujuan akan membuatmu lebih fokus dalam mengelola uang. Kamu jadi tahu bahwa menunda belanja hari ini bukan berarti menyiksa diri, melainkan kesadaran untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

4 dari 6 halaman

Terapkan Skema 50-30-20 agar Pengeluaran Lebih Terkontrol

Ilustrasi membuat post pengeluaran dengan skema 50-30-20/copright freepik.com/jcomp

Metode 50-30-20 adalah salah satu cara sederhana tapi efektif untuk membagi penghasilanmu. Sebanyak 50% dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, transportasi, 30% untuk keinginan seperti hiburan, self-care, nongkrong, sementara 20% sisanya untuk tabungan dan investasi.

Meskipun numerik, skema ini sebenarnya fleksibel alias bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Yang penting adalah kamu memiliki batasan diri yang jelas dan tidak membiarkan pengeluaran konsumtif menggerus dana yang seharusnya bisa ditabung. Konsistensi dalam menerapkan sistem ini akan membentuk kebiasaan finansial yang sehat dalam jangka panjang.

5 dari 6 halaman

Prioritaskan Dana Darurat Sebelum Investasi

Ilustrasi menyisihkan pemasukan untuk dana darurat/copyright freepik.com/boryanam

Banyak orang terlalu semangat berinvestasi tanpa terlebih dahulu memiliki dana darurat. Padahal, dana darurat sangat penting untuk melindungi kamu dari kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya rumah sakit mendadak, atau kebutuhan keluarga yang mendesak.

Idealnya, dana darurat setidaknya setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Simpan dana ini di rekening terpisah yang mudah dicairkan jika dibutuhkan secara cepat sewaktu-waktu, tapi juga tidak terlalu mudah untuk diutak-atik. Setelah dana darurat aman, barulah kamu bisa mengeksplorasi pilihan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

6 dari 6 halaman

Belajar Menolak Tanpa Rasa Bersalah

Ilustrasi orang yang belanja karena tergoda diskon besar/copyright freepik.com/freepik

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatur prioritas keuangan adalah tekanan sosial. Undangan arisan, ajakan reuni, diskon besar-besaran, atau sekadar ikut-ikutan teman belanja bisa membuat keuanganmu bocor halus. Dari sinilah kamu perlu belajar menolak dan berkata "tidak" dengan elegan dan tanpa rasa bersalah.

Katakan pada dirimu sendiri bahwa menolak bukan berarti pelit atau tidak peduli, melainkan karena kamu sedang berkomitmen untuk mencapai tujuan keuanganmu. Pilih mana yang memang penting untukmu, dan mana yang bisa ditunda atau dilewatkan. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap dirimu sendiri dan masa depanmu.

Sahabat Fimela, kemandirian finansial bukanlah sesuatu yang harus dan bisa dicapai dalam semalam. Untuk itu, mulailah dari hal kecil yang bisa kamu lakukan hari ini, karena setiap langkah menuju kemandirian adalah bentuk komitmen dan cinta pada diri sendiri.

Because every female is Fimela.