5 Kekeliruan Pilih Kalung Emas yang Sering Bikin Rugi, Waspadai untuk Investasi Aman

MirantiDiterbitkan 30 September 2025, 10:09 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika memilih kalung emas, proses ini tidak hanya sekadar mencari perhiasan yang menarik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai investasi jangka panjang. Meskipun terlihat menawan, banyak pembeli yang terjebak dalam kesalahan serius yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik emas, kondisi pasar, atau bahkan tujuan utama dari pembelian tersebut.

Penting untuk memahami berbagai kesalahan ini agar setiap keputusan dalam membeli kalung emas dapat dilakukan dengan lebih bijak dan berdasarkan informasi yang tepat. Dengan cara ini, kalung emas yang Anda pilih akan memenuhi harapan, baik sebagai aksesori yang menambah keindahan penampilan maupun sebagai aset yang berharga di masa depan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering merugikan para pembeli kalung emas. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (30/9), simak ulasan berikut ini untuk lebih jelasnya.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Tidak Memeriksa Keaslian dan Kadar Emas

Gambar Kalung Emas (Sumber: ChatGPT)

Salah satu kesalahan yang paling umum dan berbahaya ketika membeli kalung emas adalah tidak melakukan pemeriksaan terhadap keaslian serta kadar emas tersebut. Jika pembeli mengabaikan aspek ini, mereka berisiko tinggi mendapatkan emas yang tidak asli atau emas dengan kemurnian yang jauh lebih rendah dari yang diiklankan. Tentu saja, situasi ini sangat merugikan, baik dari segi finansial maupun dalam hal kepercayaan. Emas asli memiliki densitas yang tinggi, sehingga akan terasa lebih berat dibandingkan dengan logam campuran yang biasa digunakan dalam emas palsu, seperti kuningan atau aluminium. Selain itu, emas yang murni juga tidak bersifat magnetik, sehingga tidak akan tertarik oleh magnet.

Selalu penting untuk meminta sertifikat keaslian saat melakukan pembelian, karena dokumen tersebut tidak hanya menunjukkan keaslian tetapi juga dapat meningkatkan nilai jual kembali emas. Membeli dari toko yang terpercaya merupakan langkah yang sangat penting untuk menghindari penipuan. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penipuan dalam jual beli emas, terutama yang menawarkan harga yang terlalu murah. Kadar emas diukur dalam satuan karat, di mana 24 karat menunjukkan tingkat kemurnian tertinggi (99,90 -- 99,98% emas). Semakin tinggi kadar karat, semakin banyak kandungan emas murni yang terdapat dalam produk tersebut, tetapi sifatnya juga akan semakin lunak.

Emas dengan kadar 24 karat sangat lunak dan mudah mengalami goresan, sehingga tidak ideal untuk digunakan sebagai perhiasan sehari-hari. Sebagian besar perhiasan emas memiliki kadar 18 karat (75% emas murni) atau 22 karat (91,6% emas murni), karena diperlukan campuran logam lain untuk meningkatkan daya tahan dan memungkinkan pembuatan desain yang lebih rumit. Emas dengan kadar yang lebih rendah, sering disebut sebagai emas muda, akan membuat harga jual kembali menjadi sangat rendah, sehingga lebih cocok sebagai pelengkap penampilan daripada sebagai investasi yang murni.

3 dari 6 halaman

2. Tidak Memperhatikan Kualitas Rantai dan Pengait

Ilustrasi Kalung Emas (Credit: Freepik)

Salah satu kesalahan yang sering kali diabaikan oleh para pembeli adalah perhatian terhadap kualitas rantai dan pengait pada kalung emas. Banyak orang hanya memusatkan perhatian pada desain atau berat emas secara keseluruhan, tanpa menyadari bahwa kekuatan rantai dan keamanan pengait merupakan faktor yang sangat penting. Kalung emas yang mudah putus atau rusak tidak hanya mengurangi nilai jualnya, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian karena kehilangan perhiasan. Rantai kalung yang memiliki ketebalan lebih besar biasanya menawarkan kekuatan yang lebih baik dan tidak mudah putus. Di sisi lain, rantai yang terlalu tipis lebih rentan terhadap kerusakan, terutama jika sering dipakai setiap hari atau tersangkut pada rambut yang panjang.

Beberapa jenis model rantai yang dikenal kuat dan tahan lama antara lain rantai box, rantai rolo, dan rantai rope. Rantai box memiliki desain kotak-kotak kecil yang saling mengunci dengan rapat, sedangkan rantai rolo terdiri dari bulatan simetris yang sangat kokoh. Di sisi lain, rantai rope memiliki bentuk lilitan tali yang saling mengunci. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih kalung dengan gramasi minimal 2 gram, karena kalung yang memiliki gramasi lebih kecil cenderung lebih mudah putus. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi pengait kalung dengan seksama. Pengait yang kokoh dan aman sangat diperlukan agar kalung tidak mudah lepas atau hilang saat digunakan.

Pengait berbentuk huruf S sering kali menjadi pilihan yang direkomendasikan karena dikenal aman dan tidak mudah tersangkut. Jika pengait yang digunakan tipis atau kualitasnya kurang baik, maka kalung tersebut berisiko tinggi untuk terlepas dan jatuh tanpa disadari. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan pemiliknya, karena kehilangan perhiasan yang berharga bisa terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, memilih kalung emas yang tepat dengan memperhatikan kualitas rantai dan pengaitnya adalah langkah yang sangat bijak untuk menghindari kerugian di masa mendatang.

4 dari 6 halaman

3. Tidak Mempertimbangkan Tujuan Pembelian

Gambar Kalung Emas Sumber: Gemini

Banyak konsumen sering kali salah paham dengan menganggap semua jenis perhiasan emas, termasuk kalung, sebagai investasi yang selalu menguntungkan. Namun, penting untuk menyadari bahwa ada perbedaan mendasar antara membeli emas untuk investasi murni dan membeli perhiasan yang digunakan sehari-hari. Ketidakpahaman mengenai tujuan ini dapat mengakibatkan ekspektasi yang tidak realistis serta berisiko menimbulkan kerugian. Emas perhiasan, seperti kalung, tidak selalu menjadi pilihan yang tepat sebagai instrumen investasi karena fluktuasi harga jual beli perhiasan tidak selalu sejalan dengan perubahan harga emas di pasar global.

Biaya pembuatan atau ongkos kerja perhiasan emas biasanya berkisar antara 10% hingga 30% dari total harga. Biaya ini tidak akan diperhitungkan saat perhiasan dijual kembali, sehingga dapat mengurangi potensi keuntungan dari investasi tersebut. Selain itu, semakin rumit desainnya, semakin tinggi pula ongkos pembuatannya. Emas perhiasan umumnya memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah dibandingkan emas batangan karena sering dicampur dengan logam lain demi kekuatan dan keindahan desainnya. Model kalung emas yang unik dan penuh permata mungkin menarik secara visual, tetapi untuk tujuan investasi, model yang lebih klasik dan sederhana lebih dianjurkan karena lebih mudah untuk dijual kembali dan tidak terpengaruh oleh tren yang berubah-ubah.

Sementara itu, meskipun permata terlihat cantik, likuiditasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan emas sebagai instrumen investasi yang murni. Untuk investasi yang lebih aman, sangat disarankan untuk membeli logam mulia standar 99,99% yang bersertifikat, seperti yang ditawarkan oleh PT Aneka Tambang (Antam). Emas batangan murni adalah pilihan yang lebih disarankan untuk investasi karena nilainya tidak terpotong oleh biaya pembuatan dan memiliki kadar kemurnian yang tinggi. Dengan pemahaman yang tepat, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam berinvestasi di emas.

5 dari 6 halaman

4. Tidak Memantau Harga Pasar dan Membeli di Waktu yang Salah

Ilustrasi Kalung Emas Panjang untuk Perempuan Berhijab (Credit: Rochak Shukla/Freepik)

Salah satu kesalahan besar yang sering dialami oleh pembeli kalung emas adalah membeli tanpa memperhatikan harga pasar yang terbaru. "Ketidakpedulian terhadap fluktuasi harga ini dapat mengakibatkan pembeli membayar lebih dari nilai seharusnya atau mengalami kerugian saat menjual kembali di masa mendatang." Harga emas memiliki sifat yang fluktuatif dan dapat berubah setiap harinya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau perkembangan harga emas secara rutin dengan mengunjungi situs-situs finansial yang terpercaya atau menggunakan aplikasi investasi yang relevan.

Disarankan agar pembeli melakukan transaksi emas ketika harga sedang turun atau tidak berada pada level yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kerugian dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan harga emas termasuk kenaikan suku bunga acuan, penguatan nilai tukar dolar AS, serta stabilitas ekonomi global. Selain itu, tekanan dari sektor industri dan pasar komoditas juga dapat memengaruhi harga emas secara signifikan.

Pembeli juga perlu memperhatikan selisih besar antara harga beli dan harga buyback (harga jual kembali) emas, terutama jika yang dijadikan acuan adalah emas Antam. Menjual emas dalam waktu singkat, seperti dalam hitungan minggu atau bulan, dapat berisiko menyebabkan kerugian akibat adanya selisih antara harga beli dan harga jual (spread). Oleh karena itu, investasi emas sebaiknya disimpan dalam jangka waktu minimal 3 hingga 5 tahun agar potensi keuntungan dapat dirasakan secara optimal.

6 dari 6 halaman

5. Lupa Meminta Sertifikat atau Nota Resmi

Ilustrasi Kalung Emas (Credit: senivpetro/freepik)

Sertifikat dan nota resmi adalah bukti penting saat membeli emas. Namun, banyak orang yang lupa atau tidak peduli untuk memintanya. Tanpa sertifikat, Anda tidak bisa membuktikan kadar, berat, dan keaslian emas saat ingin menjualnya kembali. Akibatnya, toko emas lain bisa menawar harga jauh lebih rendah.

Kesalahan ini juga membuka celah bagi penipuan. Beberapa oknum bisa menjual emas campuran atau palsu tanpa disertai dokumen resmi. Jika Anda tidak teliti, maka akan sulit menuntut ganti rugi atau membuktikan keaslian emas tersebut.

Dengan adanya sertifikat dan nota resmi, Anda memiliki jaminan legal dan keamanan investasi. Jadi, selalu minta bukti pembelian yang lengkap agar emas yang dibeli tetap memiliki nilai tinggi di masa depan.