7 Tips Membuat Kebun Vertikal di Halaman Belakang Rumah Kecil untuk Pemula, Praktis Bikin Asri

MirantiDiterbitkan 02 November 2025, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Keterbatasan lahan di area perkotaan sering kali menjadi hambatan bagi banyak individu yang bercita-cita untuk memiliki kebun pribadi. Akan tetapi, saat ini terdapat solusi inovatif dalam bentuk kebun vertikal atau vertical garden, yang memungkinkan Anda untuk memanfaatkan ruang dinding atau struktur bertingkat di halaman belakang rumah yang kecil. Metode berkebun ini tidak hanya efektif dalam penggunaan lahan, tetapi juga dapat meningkatkan keindahan hunian serta kualitas udara di sekitarnya.

Bagi mereka yang masih baru dalam dunia berkebun, memulai kebun vertikal mungkin terasa sulit, tetapi dengan panduan yang tepat, impian untuk memiliki kebun hijau di rumah dapat menjadi kenyataan. Kebun vertikal memberikan kesempatan untuk menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari sayuran, herba, hingga tanaman hias, tanpa memerlukan area horizontal yang luas. Ini merupakan langkah yang cerdas untuk menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan mandiri.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam 7 tips penting bagi Anda yang ingin mencoba membuat kebun vertikal di halaman belakang rumah yang kecil. Mengutip dari berbagai sumber, pada Kamis (30/10), mari kita simak informasi berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Pilih Lokasi yang Tepat dengan Cahaya Matahari Cukup

Taman vertikal menggunakan tanaman tahan panas, teras ekonomis, menciptakan suasana resor di rumah sendiri (Sumber: gemini.com)

Pemilihan tempat merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menciptakan kebun vertikal yang berhasil. Sinar matahari adalah salah satu faktor utama yang harus diperhatikan, karena setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda agar dapat tumbuh dengan baik. Lokasi yang Anda pilih harus mampu memberikan paparan cahaya yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Pertama-tama, Anda harus menentukan lokasi yang ideal untuk taman vertikal Anda. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, termasuk intensitas sinar matahari di area tersebut.

Contohnya, jika suatu tempat tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, maka akan lebih cocok untuk tanaman yang menyukai tempat teduh, tetapi kurang sesuai untuk tanaman yang memerlukan sinar matahari langsung. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan perencanaan yang matang untuk menyesuaikan lokasi dengan kebutuhan tanaman. Pastikan dinding atau area yang Anda pilih dapat menerima sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Pemilihan dinding yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Dengan lokasi yang sesuai, tanaman Anda akan memiliki energi yang cukup untuk melakukan fotosintesis dan tumbuh dengan baik.

3 dari 8 halaman

2. Tentukan Struktur Kebun Vertikal yang Sederhana

Terdapat berbagai jenis kebun vertikal yang dapat dipilih, namun bagi mereka yang baru memulai, disarankan untuk memilih desain yang sederhana dan mudah untuk dibangun. Kesederhanaan dalam struktur kebun akan mengurangi kesulitan di awal dan mempermudah proses adaptasi dalam berkebun vertikal.

Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah Pot Gantung Berjajar, yang melibatkan penggantungan pot dalam deretan pada struktur seperti pergola atau teralis. Sangat penting untuk menggunakan pengait dan tali yang kuat agar pot dan tanaman dapat ditopang dengan aman tanpa risiko jatuh.

Alternatif lainnya adalah Rak Bertingkat, yang bisa terbuat dari kayu atau besi dan memberikan fleksibilitas dalam penataan pot-pot tanaman secara vertikal. Struktur ini sangat efisien dalam memaksimalkan penggunaan ruang dan dapat disesuaikan dengan ukuran halaman yang ada.

Selanjutnya, terdapat Sistem Modular Vertikal yang menggunakan pot-pot khusus untuk ditumpuk secara vertikal, sehingga membentuk menara tanaman yang rapi dan efisien. Metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memanfaatkan ruang dengan optimal sambil tetap menjaga estetika kebun.

Penggunaan Palet Kayu Daur Ulang juga menjadi pilihan menarik, di mana palet kayu bekas dapat dimodifikasi dengan menambahkan lapisan karpet kokoh atau geotextile sebagai media tanam. Ini tidak hanya memberikan sentuhan rustic, tetapi juga ramah lingkungan.

Selanjutnya, Pipa PVC bisa dilubangi dan disusun baik secara horizontal maupun vertikal, menciptakan struktur efisien untuk menanam sayuran daun atau herba dengan biaya yang terjangkau. Tipe kebun yang paling mudah dibuat adalah yang bergaya kontainer, yaitu tanaman dalam pot yang digantung di dinding atau menggunakan media lain yang langsung melekat pada dinding, seperti kain felt atau kanvas.

Dengan menggunakan rak susun, Anda dapat menata pot-pot secara vertikal, sehingga memaksimalkan ruang di halaman yang sempit. Pendekatan ini sangat efektif dalam menciptakan kebun vertikal yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.

4 dari 8 halaman

3. Pilih Jenis Tanaman yang Cocok untuk Pemula dan Lahan Sempit

Kebun vertikal menggunakan pipa PVC. Sumber foto: Gemini.

Pemilihan jenis tanaman yang sesuai sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam kebun vertikal, terutama bagi mereka yang baru memulai. Sebaiknya pilihlah tanaman yang mudah dirawat, tahan terhadap berbagai kondisi, dan tidak memerlukan ruang akar yang dalam. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kegagalan serta menciptakan pengalaman berkebun yang lebih menyenangkan.

Untuk kategori sayuran daun, tanaman seperti selada, kangkung, bayam, sawi, dan pakcoy sangat direkomendasikan karena tidak memerlukan banyak ruang dan memiliki siklus panen yang relatif cepat. Di sisi lain, untuk herba, mint, basil, peterseli, kucai, dan jahe adalah pilihan yang tepat karena mudah tumbuh dan sering digunakan dalam berbagai masakan sehari-hari.

Selain itu, untuk buah-buahan kecil, stroberi dan tomat ceri dapat tumbuh dengan baik dalam sistem vertikal, memberikan hasil yang sangat memuaskan. Sementara itu, tanaman hias yang tahan banting seperti lidah mertua, sirih gading, dan sukulen juga menjadi pilihan yang aman karena perawatannya yang mudah dan kemampuannya untuk bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.

Penting untuk menyesuaikan pilihan tanaman dengan intensitas sinar matahari yang ada di halaman belakang. Tanaman tahan banting seperti lidah mertua dan sirih gading sangat dianjurkan. Selain itu, tanaman seperti selada, mint, atau tanaman merambat juga sangat cocok untuk kebun vertikal karena tidak memerlukan banyak ruang untuk tumbuh.

5 dari 8 halaman

4. Manfaatkan Bahan Daur Ulang untuk Menghemat Biaya

Menggunakan barang bekas merupakan langkah yang bijaksana dan hemat biaya untuk menciptakan kebun vertikal, terutama bagi mereka yang baru memulai dan memiliki anggaran yang terbatas. Metode ini tidak hanya membantu mengurangi pengeluaran, tetapi juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan daur ulang yang semakin penting saat ini.

Botol plastik bekas, khususnya yang berukuran 1,5 hingga 2 liter, bisa dimanfaatkan sebagai pot vertikal yang inovatif. Anda hanya perlu membuat lubang untuk drainase dan lubang tanam secara horizontal, kemudian menyusunnya secara vertikal. Ini merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dan memungkinkan Anda untuk menanam sayuran meskipun ruang horizontal sangat terbatas.

Kaleng bekas, seperti kaleng makanan besar, juga bisa digunakan dengan cara dibersihkan dan dipasang pada dinding sebagai media tanam. Penggunaan kaleng ini adalah contoh nyata dari komitmen terhadap prinsip daur ulang, di mana sampah dapat diubah menjadi barang yang fungsional dan memiliki nilai.

Ban bekas dapat berfungsi sebagai pot besar yang kuat, tahan lama, dan mudah untuk dipindahkan sesuai kebutuhan. Selain itu, palet kayu bekas dapat dimodifikasi menjadi rak atau bedengan tanaman vertikal yang tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara visual, memberikan sentuhan estetis alami pada kebun Anda.

Pemanfaatan bahan daur ulang tidak hanya membantu mengurangi pengeluaran, tetapi juga membuka peluang untuk berkreasi dan menciptakan kebun vertikal yang unik. Dengan sedikit imajinasi, barang-barang yang tidak lagi terpakai dapat menjadi bagian penting dari kebun hijau yang Anda impikan.

6 dari 8 halaman

5. Rencanakan Sistem Penyiraman yang Efisien

Taman Aromatik Vertikal. Sumber: Gemini

Dalam kebun vertikal, tanaman cenderung mengalami pengeringan lebih cepat dibandingkan dengan kebun konvensional. Hal ini disebabkan oleh gravitasi yang mempercepat aliran air ke bawah, sehingga penting untuk merencanakan sistem penyiraman yang efisien agar kelembaban media tanam tetap terjaga dan kesehatan tanaman terjamin.

Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah Irigasi Tetes Sederhana, di mana sistem irigasi tetes yang sederhana atau alat penyiram dengan selang panjang berujung pipa dapat memfasilitasi penyiraman rutin sekaligus menghemat penggunaan air. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa setiap wadah tanam dilengkapi dengan lubang drainase yang memadai, karena hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat merusak akar tanaman dan berdampak negatif pada kesehatan tanaman.

Untuk kebun vertikal yang dibuat sendiri, pemasangan talang air di bagian bawah struktur menjadi langkah yang bijaksana. Dengan adanya talang air ini, tetesan air berlebih dapat ditampung sehingga area di bawahnya tidak menjadi becek, dan air tersebut dapat didaur ulang untuk penyiraman di waktu mendatang. Dengan demikian, perencanaan yang matang dalam penyiraman dan pengelolaan air sangatlah krusial untuk menjaga agar tanaman tetap terhidrasi dengan baik dan menghindari pemborosan sumber daya air.

7 dari 8 halaman

6. Siapkan Media Tanam yang Subur

Media tanam yang berkualitas merupakan elemen penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan subur, khususnya dalam kebun vertikal. "Campuran tanah yang kaya nutrisi dan memiliki drainase yang baik sangat direkomendasikan untuk menunjang perkembangan akar dan batang tanaman." Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengisi wadah tanam dengan campuran tanah subur dan kompos sebelum menanam bibit sayuran.

Kompos memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kesuburan tanah, memberikan nutrisi yang diperlukan, serta memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur dan mampu menyimpan air dengan baik. Selain itu, Anda juga dapat mencampurkan sekam padi atau cocopeat untuk meningkatkan aerasi dan drainase pada media tanam. Pencampuran kompos ini juga sangat dianjurkan agar tanaman dapat tumbuh dengan subur. Dengan media tanam yang tepat, akar tanaman akan mendapatkan cukup oksigen dan terhindar dari genangan air, sehingga tanaman dapat tumbuh secara optimal meskipun ditanam dalam wadah yang terbatas.

8 dari 8 halaman

7. Rawat Secara Rutin dan Perhatikan Pertumbuhannya

Ilustrasi Kebun Vertikal di Halaman Belakang Rumah (Sumber: Gemini AI)

Agar kebun vertikal selalu subur dan rapi, lakukan perawatan rutin seperti menyiram, memangkas daun kering, dan memberi pupuk organik setiap dua minggu sekali.

Perhatikan juga tanda-tanda tanaman yang layu, terlalu kering, atau terserang hama. Penanganan cepat akan mencegah kerusakan menyebar ke tanaman lain.

Kebun vertikal yang dirawat dengan baik akan tumbuh rimbun, sehat, dan memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya. Selain mempercantik halaman belakang, kamu juga bisa menikmati hasil panen segar setiap hari.