Cara Mengendalikan Diri agar Tidak Kalap saat Flash Sale

Anisya FandiniDiterbitkan 01 Desember 2025, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tak tergoda dengan tulisan “Flash Sale! Diskon 70% hanya 1 jam!”? Detik-detik menuju jam sale bisa bikin jantung berdebar, dan jari terasa gatal ingin segera klik “Beli Sekarang.” Fenomena ini sering membuat banyak orang membeli barang tanpa pikir panjang.

Padahal, tak jarang barang yang dibeli saat flash sale justru tidak benar-benar dibutuhkan. Setelah euforianya hilang, yang tersisa hanyalah rasa menyesal dan saldo rekening yang menipis. Inilah jebakan emosional yang sering muncul karena keputusan impulsif.

Mengendalikan diri saat flash sale bukan berarti tidak boleh belanja sama sekali. Justru, dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap menikmati promo tanpa mengorbankan keuangan pribadi.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

1. Buat Daftar Kebutuhan Sebelum Sale Dimulai

pilih promo terbaik./copyright. pexels/

Sebelum flash sale dimulai, tuliskan daftar barang yang benar-benar kamu butuhkan. Dengan begitu, kamu punya panduan yang jelas saat berbelanja. Daftar ini akan membantu kamu fokus dan tidak tergoda oleh diskon besar yang sebenarnya tidak penting.

Ingat, tujuan flash sale bukan sekadar belanja cepat, tapi belanja pintar.

3 dari 5 halaman

2. Tentukan Batas Anggaran dan Patuhi

Ilustrasi dompet digital, e-wallet, pembayaran dengan QR Code. Kredit: David Dvořáček via Unsplash

Tentukan nominal maksimal yang bisa kamu keluarkan, lalu disiplin dengan angka itu. Jangan menambah budget hanya karena “sayang kalau kelewatan diskon.” Saat kamu berkomitmen pada batas belanja, itu sudah menjadi bentuk nyata dari kendali diri.

Gunakan e-wallet atau rekening khusus agar kamu lebih mudah memantau pengeluaran selama promo berlangsung.

4 dari 5 halaman

3. Tunda Pembelian Beberapa Menit Sebelum Checkout

Kamu tidak harus langsung klik “Beli” begitu melihat diskon besar. Beri waktu lima hingga sepuluh menit untuk berpikir — apakah barang itu benar-benar kamu butuhkan atau hanya keinginan sesaat.Sering kali, jeda singkat ini membantu kamu menilai ulang keputusan dan mencegah penyesalan setelahnya.

5 dari 5 halaman

4. Hindari Belanja Karena FOMO (Fear of Missing Out)

FOMO membuat kita sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sesaat. (foto: pressfoto/freepik)

Perasaan takut ketinggalan sering kali menjadi penyebab utama seseorang kalap belanja. Ingat, selalu akan ada promo lain di kemudian hari. Belanja karena takut kehilangan justru membuat kamu kehilangan kendali. Fokuslah pada kebutuhan, bukan momen hype yang diciptakan oleh strategi marketing.

Flash sale memang menyenangkan, tapi kendali diri jauh lebih berharga daripada sekadar diskon besar. Saat kamu mampu menahan diri, kamu bukan hanya menyelamatkan dompet — tapi juga melatih kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Ingat, belanja cerdas bukan soal seberapa banyak yang kamu hemat, tapi seberapa bijak kamu mengatur keinginan.