Prof. Stella Christie Dorong Perempuan Indonesia Berani Maju di Dunia Sains, Lewat L’Oréal–UNESCO For Women in Science 2025

Annisa Kharisma DewiDiterbitkan 12 November 2025, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, perempuan Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di dunia sains. Melalui program L’Oréal–UNESCO For Women in Science (FWIS) 2025, empat perempuan peneliti tanah air berhasil meraih penghargaan bergengsi berkat riset inovatif mereka yang membawa solusi nyata untuk masa depan Indonesia.

Program yang telah berjalan selama 22 tahun ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga langkah nyata L’Oréal dan UNESCO dalam mendukung kiprah perempuan di bidang penelitian, bidang yang selama ini masih diwarnai ketimpangan gender.

Dalam acara penganugerahan yang digelar di Jakarta, Prof. Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam dunia riset.

“Meningkatkan jumlah partisipasi perempuan dalam bidang sains bukan hanya persoalan kesetaraan, tetapi juga persoalan ekonomi. Negara akan merugi jika tidak memanfaatkan potensi terbaik di bidangnya,” ujar Prof. Stella.

Beliau juga menambahkan bahwa untuk terus maju, perempuan perlu memiliki tiga hal: percaya diri, berani mengambil kesempatan, dan tidak mudah menyerah.

Data UNESCO 2025 menunjukkan, 43,5% peneliti di Indonesia adalah perempuan, angka yang terus tumbuh berkat berbagai dukungan, termasuk dari program FWIS yang memberikan pendanaan riset, akses jejaring global, serta dukungan mentoring bagi para ilmuwan perempuan.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Sains yang Berdampak, Dunia yang Butuh Perempuan

Selama lebih dari dua dekade, FWIS Indonesia telah mendukung 79 perempuan peneliti yang kini menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan muda di seluruh Indonesia [Dok/L’Oréal]

Sejalan dengan semangat tersebut, Benjamin Rachow, President Director L’Oréal Indonesia, menyampaikan bahwa penelitian dan inovasi adalah fondasi utama L’Oréal dalam menciptakan kecantikan yang bermakna. “Kami percaya, dunia membutuhkan sains, dan sains membutuhkan perempuan,” ujarnya.

Selama lebih dari dua dekade, FWIS Indonesia telah mendukung 79 perempuan peneliti yang kini menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan muda di seluruh Indonesia. Tahun ini, empat peneliti terpilih masing-masing menerima dukungan pendanaan riset sebesar Rp400 juta serta kesempatan bergabung dalam komunitas ilmuwan perempuan global.

Empat Gagasan Besar untuk Masa Depan

Keempat penerima penghargaan FWIS 2025 menghadirkan riset yang tidak hanya brilian secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat:

  • Dr. Maria Apriliani Gani (Institut Teknologi Bandung)

Mengembangkan model seluler terapi osteoporosis berbasis tanaman obat lokal untuk mendukung riset herbal Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada animal testing.

  • Dr.rer.nat. Lutviasari Nuraini (BRIN)

Meneliti material implan mampu luruh berbasis magnesium, yang dapat terurai alami setelah tulang sembuh, terobosan penting bagi industri medis nasional.

 

 

3 dari 3 halaman

Dari Indonesia untuk Dunia

Tahun ini mencatat rekor dengan hampir 150 pendaftar dari berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.[Dok/L’Oréal]
  • Anak Agung Dewi Megawati, Ph.D. (Universitas Warmadewa)

Menciptakan terapi mRNA antivirus spektrum luas untuk menangani berbagai penyakit yang ditularkan nyamuk, termasuk dengue, menandai langkah maju dalam bioteknologi tropis.

  • Helen Julian, Ph.D. (Institut Teknologi Bandung)

Mengembangkan teknologi pengolahan limbah kelapa sawit menjadi sumber daya bernilai tinggi melalui sistem inovatif Membrane Photobioreactor–Nanofiltration, mendukung prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan lingkungan.

Menurut Prof. dr. Herawati Sudoyo, MD., Ph.D., Ketua Dewan Juri FWIS 2025, tahun ini mencatat rekor dengan hampir 150 pendaftar dari berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri. “Tanpa kolaborasi, penelitian hampir mustahil untuk terealisasi,” tegasnya.

Sementara itu, Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability PT L’Oréal Indonesia, menambahkan bahwa di komunitas FWIS, kolaborasi sudah menjadi budaya. Para alumni aktif membangun ruang diskusi, berbagi peluang riset, hingga menjalin kemitraan lintas sektor dan disiplin ilmu.