Cara Positif Menghadapi Anak yang Mudah Marah dan Tersinggung

Nikki AletaDiterbitkan 08 Desember 2025, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah sahabat FIMELA kesal dan bingung karena anak mudah tersinggung? Anak yang mudah tersinggung biasanya memiliki kepekaan emosional yang lebih tinggi dibandingkan anak seusianya. Mereka bisa merasa terganggu atau terluka oleh hal-hal kecil yang kadang tidak dianggap serius oleh orang dewasa. Hal ini bukanlah sebuah kekurangan, melainkan bagian dari perkembangan anak yang membutuhkan panduan orang tua. 

Dalam banyak kasus, anak yang mudah tersinggung sebenarnya belum mampu memahami dan mengelola perasaannya sendiri, sehingga muncul reaksi yang meledak atau berlebihan. Situasi tersebut seringkali membuat orang tua kewalahan, terutama jika terjadi di hari yang padat. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menghadapi kondisi ini secara positif. Dengan adanya dukungan dan pendekatan yang tepat dari orang tua, anak bisa mengembangkan kemampuan regulasi emosi yang lebih sehat. Yuk, simak sahabat FIMELA!

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Dengarkan Anak dengan Empati

mendengarkan tanpa menghakimi atau memotong./copyright. pexels/

Ketika anak tersinggung atau marah, sebenarnya mereka hanya ingin didengar. Sebagai orang tua, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendengarkan mereka tanpa memotong atau menghakimi. Ketertarikan akan perasaan anak ini membuat mereka merasa dihargai dan dimengerti. Ketika anak menunjukkan emosi, seperti marah, menangis, atau mengamuk, orang tua tidak perlu kesal karena itu menjadi bagian dari pengelolaan emosi mereka. 

3 dari 5 halaman

Ajak Anak Mengenal dan Mengelola Emosi

ajarkan anak tentang berbagai jenis emosi./copyright. pexels/

Setelah kondisi anak sudah lebih tenang, ajarkan mereka tentang berbagai jenis emosi, seperti kecewa, marah, sedih, atau frustrasi, agar mereka lebih mudah mengekspresikannya tanpa meledak berlebihan. Tawarkan juga beberapa solusi untuk anak, misalnya jika mereka marah apa yang harus dilakukan untuk mengelolanya dengan baik. Jelaskan pada anak bahwa rasa kesal atau tersinggung mungkin menyakitkan, tapi akan hilang dengan sendirinya. 

4 dari 5 halaman

Ajarkan Teknik Menenangkan Diri

berikan solusi dalam mengelola perasaan dan emosi anak./copyright. pexels/

Sebagai solusi, orang tua dapat mengajarkan anak teknik menenangkan diri ketika mereka marah atau tersinggung, seperti menarik nafas panjang, menghitung sampai sepuluh, mendengarkan suara detik jam, atau mengambil jeda sejenak. Teknik ini akan membantu anak dalam mengendalikan reaksi impulsif mereka ketika tersinggung. 

5 dari 5 halaman

Perhatikan Nada dan Cara Komunikasi

gunakan cara komunikasi yang lembut dan penuh perhatian./copyright. pexels/

Anak sensitif dan sangat peka terhadap nada suara. Cara berkomunikasi orang tua yang penuh dengan emosi justru akan membuat mereka semakin tersinggung. Oleh karena itu, gunakan bahasa tubuh yang lembut, suara yang tenang, dan pendekatan yang penuh perhatian untuk menghindari kondisi emosional tambahan anak.

Dengan konsistensi, empati, dan komunikasi yang hangat, anak dapat belajar memahami serta mengelola perasaannya dengan lebih baik. Jadi, anak tidak akan lagi tersinggung dan marah meledak-ledak.