Kisah Dom Petchthamrongchai, Dari Gemerlap Dunia Hiburan Menuju Kehidupan Biksu

Nabila MecadinisaDiterbitkan 25 November 2025, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dom Petchthamrongchai merupakan sosok yang cukup dikenal di dunia hiburan Thailand. Ia lahir di Melbourne, Australia, dan mempunyai darah campuran Thailand-Australia. Dom mulai mencuri perhatian publik sejak remaja, terutama sebagai kontestan The Face Men Thailand season 2 ketika usianya baru sekitar 16 tahun. Seiring waktu, Dom membangun karier di modelling internasional, termasuk tampil untuk koleksi Louis Vuitton Fall/Winter. Selain itu, Dom juga beralih ke dunia akting dan pernah membintangi drama Thailand, salah satunya serial BL The Bangkok Boy. .

Titik Balik: Mencari Makna Hidup

Meskipun ia memiliki karier yang menjanjikan, Dom mengaku kehidupannya di dunia selebriti penuh dengan ketidakstabilan dan “gaya hidup yang sangat tidak sehat.” Dalam wawancara dengan media, ia menyatakan,

“I used to be a very chaotic person … If I become a monk, maybe I could find some answers … what my purpose is in this world, and what my goals are.” Dengan kata lain, Dom merasa bahwa kesibukan dan tekanan di dunia hiburan membuatnya kehilangan arah spiritual dan tujuan hidup.

Keputusan Menjadi Biksu

Pada Maret 2025, Dom mengejutkan publik dengan mengumumkan bahwa ia telah di-ordain menjadi seorang biksu.  Dalam kehidupan barunya, ia memakai nama kebiksuan Punnadhamm. Melalui akun Instagram-nya, Dom juga membuka niatannya untuk mengabdi lebih jauh dengan cara menggalang dana untuk pembangunan kuil Buddha pertama di Hervey Bay, Brisbane, Australia. Keputusannya mendapat dukungan dari keluarga — menurut laporan, orang tuanya mendukung langkah Dom untuk mengenakan jubah safron dan menapaki jalan spiritual. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Filosofi di Balik Penahbisan

Dari jadi sorotan di runway, kini Dom Petchthamrongchai memilih hidup lebih damai dengan menjadi seorang biksu.

Dom mengungkapkan bahwa ia ingin “mundur sejenak” dari gemerlapnya dunia hiburan agar bisa merefleksikan dirinya, mencari kedamaian batin, dan memahami ajaran Buddha. Ia fokus mempelajari disiplin monastik, meditasi, dan nilai-nilai kebaikan seperti loving kindness. Menurut Dom, pengalaman ini memberinya wawasan baru:

Semakin lama ia tinggal dalam kehidupan biksu, semakin banyak pembelajaran yang diperoleh. Kehadiran biksu dalam hidupnya bukan semata-mata untuk “lari dari dunia”, tetapi sebagai cara untuk memperkuat “alat-alat batin” — agar dia bisa menjadi pribadi yang lebih bermakna.

Status Kebiksuan: Sementara, Bukan Permanen

Dom menyatakan bahwa ia belum menetapkan kapan akan meninggalkan kehidupan biksu. Dalam posting Instagram-nya, ia menulis bahwa ia “melakukan sebaik mungkin untuk tinggal selama bisa” dan meyakini bahwa semakin lama, semakin banyak yang dipelajari. Menurut beberapa laporan, penahbisan sementara seperti ini memang merupakan tradisi di Thailand — pria kadang mengabdikan diri sebagai biksu untuk beberapa minggu atau bulan sebagai bentuk bakti (misalnya kepada orang tua) dan mencari pahala spiritual. Tapi, Dom juga berbicara tentang masa depan setelah menjadi biksu. Ia menyebut keinginan untuk melanjutkan studi di bidang keuangan dan hukum, bukan kembali ke dunia hiburan. 

3 dari 3 halaman

Motivasi Moral dan Spiritual

Dari jadi sorotan di runway, kini Dom Petchthamrongchai memilih hidup lebih damai dengan menjadi seorang biksu.

Ada satu sisi lain dari kisah Dom yang sangat reflektif. Dalam sebuah wawancara di media Thailand, Dom (sebagai biksu) menyampaikan pesan moral:

Ia menyarankan agar orang memberi “energi positif” — bukan hanya memberi kepada orang lain, tetapi juga pada diri sendiri. Menurutnya, ketika seseorang memberi dengan hati yang ikhlas, itu akan “kembali” kepada dirinya sendiri dalam bentuk kebaikan. Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab karma:

semua tindakan akan membawa konsekuensi, dan kesadaran spiritual dapat membentuk bagaimana seseorang mengambil keputusan dalam hidup. Kisah Dom Petchthamrongchai adalah contoh transformasi besar dari hidup selebriti ke jalan spiritual. Keputusannya untuk menjadi biksu (dengan nama Punnadhamm) bukan sekadar “menghindar” dari dunia hiburan, melainkan upaya nyata untuk menggali makna hidup, disiplin batin, dan kebaikan yang lebih dalam. Meskipun masa kebiksuannya bersifat sementara, pengalaman tersebut bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depannya — apakah ia kembali ke panggung hiburan, atau memilih jalur lain yang lebih damai dan reflektif.