Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang berbicara dengan orang baru adalah momen yang canggung, apalagi kalau sahabat FIMELA bukan tipe yang bisa spontan membuka obrolan. Entah karena takut salah bicara, bingung harus mulai dari mana, atau overthinking berlebihan. Padahal, kemampuan berkomunikasi dengan orang baru bukan soal bakat, melainkan keterampilan yang bisa diasah lewat kebiasaan kecil.
Di banyak situasi, keberanian memulai obrolan justru bisa membuka peluang baru yang bermanfaat, baik itu di lingkungan kerja, kampus, komunitas, atau pertemuan sosial. Kemampuan tampil percaya diri dan memulai obrolan dengan baik bisa memberi kesan pertama yang baik. Namun, hal ini masih menjadi tantangan utama bagi beberapa orang untuk bisa mengatur rasa gugup saat bertemu orang baru.
Kalau sahabat FIMELA masih sering merasa kikuk saat berkenalan, sahabat FIMELA berada di halaman yang tepat. Berikut ini FIMELA merangkum empat cara agar tampil lebih percaya diri di depan orang baru. Yuk, simak!
Mulai dengan Bahasa Tubuh yang Terbuka
Ketika bertemu dengan orang baru, hal pertama yang diperhatikan oleh orang lain adalah penampilan seseorang. Orang lain akan membaca bahasa tubuh sahabat FIMELA, terlepas dari perasaan sebenarnya atau tidak. Senyum ringan, kontak mata, dan postur tubuh rileks bisa membangun kesan ramah sejak awal. Beberapa postur tubuh seperti berdiri tegak dapat memberikan postur percaya diri, meletakkan lengan di samping tubuh dapat memberikan kesan mudah didekati, kontak mata yang stabil memberikan kesan menghargai, dan senyum dapat memberikan kesan terbuka serta ramah. Jika sahabat FIMELA sulit untuk mengontrol bahasa tubuh, cobalah untuk berlatih di depan cermin setiap hari.
Lebih Banyak Mendengarkan Daripada Berbicara
Ketika menghadapi orang baru, seseorang cenderung cemas dan akhirnya terlalu fokus pada apa yang keluar dari mulut sendiri, alih-alih mendengarkan pandangan atau perasaan orang lain. Oleh karena itu, untuk menjadi pembicara yang berkesan dan menyenangkan, penting sekali untuk mendengarkan orang lain. Selain itu, penting untuk membaca hal tersirat dari lawan bicara. Jika mereka merespons topik pembicaraan dengan bahasa tubuh positif, itu pertanda baik bahwa sahabat FIMELA telah memberikan kesan baik. Namun, jika lawan bicara mulai menunjukkan bahasa tubuh yang tidak nyaman, itu pertanda bahwa sahabat FIMELA harus mengganti topik atau membiarkan orang lain berbicara. Jangan hanya berfokus pada membicarakan diri sendiri, tapi seimbangkan dengan cerita lawan bicara.
Siapkan Pilihan Topik Percakapan yang Aman dan Menarik
Tidak semua orang bisa nyambung dengan topik pembicaraan yang sama, sehingga penting bagi sahabat FIMELA untuk mempersiapkan beberapa topik pembicaraan yang aman dan menarik. Topik ringan seperti suasana acara, pekerjaan, atau hal menarik di sekitar biasanya bisa menjadi jembatan awal yang efektif. Jika lawan bicara mulai kehilangan minat, sahabat FIMELA bisa mengarahkan topik ke arah lain yang lebih menarik. Hindari topik bahasan yang sensitif atau mungkin menyinggung seseorang.
Kurangi Overthinking Soal Penilaian Orang
Banyak orang cenderung gugup dan tidak berani memulai percakapan karena terlalu sibuk memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang diri sahabat FIMELA. Padahal, tidak ada yang menuntut sahabat FIMELA untuk tampil sempurna. Jadi, berhentilah overthinking, jadilah apa adanya, dan mulailah percakapan dengan orang baru. Jeda canggung adalah hal yang wajar, namun yang terpenting adalah bagaimana sahabat FIMELA bersikap natural dan santai.
Membangun rasa percaya diri saat berbicara dengan orang baru memang butuh proses, tapi langkah-langkah kecil bisa memberi perubahan besar. Dengan langkah-langkah sederhana di atas, sahabat FIMELA bisa tampil lebih rileks dan percaya diri. Selamat mencoba, sahabat FIMELA!