Flip Case ala Bapak-Bapak Jadi Trend Lagi Berkat Gen Z, Dihias Stiker Aesthetic & Charm Gemas

Hilda IrachDiterbitkan 03 Desember 2025, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Masih ingat dengan flip case atau casing HP lipat yang dulu identik dengan bapak-bapak? Model casing tebal berlapis kulit dengan banyak kantong itu sempat dianggap jadul dan akhirnya ditinggalkan. Namun, seperti banyak tren lain yang “dihidupkan” kembali oleh Gen Z, flip case justru kembali naik daun, dan tampil jauh lebih aesthetic dari versi orisinalnya.

Di media sosial, khususnya TikTok dan Instagram, semakin banyak anak muda yang memamerkan flip case ala bapak-bapak yang mereka makeover menjadi casing super personal. Berkat kreativitas Gen Z yang tak ada habisnya, casing yang dulu simpel kini jadi kanvas mini untuk mengekspresikan diri.

Mereka menghias flip case kulit dengan stiker-stiker lucu, foto idola K-pop, emoji hologram, hingga charm yang dirangkai sendiri. Detailnya pun bukan main, mulai dari phone charm bergaya vintage, gantungan hati metalik, hingga key ring dengan figur karakter favorit. Dari yang bernuansa cute pastel, edgy hitam-putih, sampai tema K-pop bias, semuanya tampak unik dan benar-benar mencerminkan personality pemiliknya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenapa Gen Z Suka DIY?

Berkat kreativitas Gen Z yang tak ada habisnya, casing yang dulu simpel kini jadi kanvas mini untuk mengekspresikan diri. [x/@bluelisse].

Generasi ini dikenal sebagai generasi yang gemar membuat sesuatu yang custom, personal, dan berbeda dari orang lain. Ada beberapa hal yang membuat tren DIY seperti ini sangat kena di mereka. Pertama, personalisasi adalah segalanya. Bagi Gen Z, barang yang dipakai harus mencerminkan identitas. Flip case jadul pun bisa jadi identitas kalau sudah dihias sesuai karakter mereka.

Mereka suka bereksperimen tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Tinggal beli stiker, beads, atau charm murah, hasilnya bisa terlihat seperti custom designer piece. Merangkai bag charm, menyusun key ring, atau menata stiker memberikan rasa tenang dan menjadi aktivitas kreatif yang menyenangkan. Bahkan barang yang dulu dianggap tidak keren, seperti flip case bapak-bapak, bisa berubah total kalau disentuh kreativitas Gen Z.

Ini sejalan dengan tren nostalgia dan “retro revival” menjadi gerakan di kalangan muda. Sebuah artikel tentang CASETiFY Style Lab menyebut bahwa brand dan generasi muda kini tertarik menghidupkan kembali estetika awal tahun 2000-an (Y2K), tidak hanya lewat pakaian, tapi juga aksesori dan case gadget. Konsep ini bagian dari budaya yang lebih luas bernama Newtro ,  gabungan “new” dan “retro”, yaitu menggabungkan elemen retro (90-an / awal 2000-an) dengan interpretasi modern. Generasi muda memperlakukan retro bukan sebagai nostalgia semata, tapi sebagai basis kreativitas dan identitas baru.Banyak brand dan komunitas melihat bahwa Gen Z sangat menghargai personalisasi. Bukan sekadar membeli casing siap pakai, tapi mendekor sendiri, pakai tiker, charm, foto, agar terasa unik dan berbeda. 

3 dari 3 halaman

Dari Bag Charm, Key Rings, hingga Flip Case

Berkat kreativitas Gen Z yang tak ada habisnya, casing yang dulu simpel kini jadi kanvas mini untuk mengekspresikan diri. [x/@ @blueberrytrash].

Sebelumnya, DIY bukan hal baru bagi Gen Z. Mereka sudah mempopulerkan bag charm besar, phone strap manik-manik, key rings unik, hingga beaded bracelet seperti friendship bracelet. Tren flip case ini hanya memperpanjang daftar barang sehari-hari yang berhasil mereka sulap jadi statement piece.

Kini flip case bukan sekadar pelindung HP, melainkan aksesori fashion yang bisa dipadupadankan dengan outfit, aesthetic feed, atau bahkan mood mereka hari itu.

Dengan kreativitas Gen Z yang terus berkembang, bisa jadi setelah flip case, akan muncul benda-benda jadul lain yang kembali viral. Kalau tren ini berlanjut, jangan heran kalau suatu hari kita melihat waist bag bapak-bapak atau topi pancing ikut jadi aesthetic. Sudah siap menghias flip case kamu, sahabat FIMELA?