Fimela.com, Jakarta - Celine Evangelista kembali mencuri perhatian publik. Bukan lewat gaun glamor atau pemotretan high fashion, tetapi melalui gaya anti-mainstream yang ia tampilkan saat berkuda di tengah lanskap gurun Arab.
Di momen yang penuh nuansa sinematik itu, Celine memilih mengenakan kebaya kutubaru warna cokelat berpayet lengkap dengan kain jarik Jawa, menciptakan paduan budaya yang tak biasa namun begitu memukau.
Di foto tersebut, Celine terlihat duduk mantap di atas kuda putih, dengan langit senja dan hamparan pasir yang membentang luas sebagai latar. Busana tradisional Jawa yang ia kenakan tampak kontras dengan setting gurun Timur Tengah, dan justru di situlah daya tariknya.
What's On Fimela
powered by
Detail Looks
Kebaya kutubaru cokelat dengan detail payet halus memberi kesan mewah, sementara kain jarik bermotif klasik menguatkan nuansa heritage yang kental. Hijab hitam yang ia kenakan membuat look-nya makin elegan, sekaligus menegaskan kesan anggun yang timeless.
Dalam caption unggahannya, Celine menuliskan bahwa dirinya ingin merasakan kembali “vibes zaman dulu”, masa ketika perempuan Jawa berkegiatan, termasuk menunggang kuda, sambil mengenakan jarik dan kebaya. Hasilnya? Sebuah potret yang bukan hanya indah, tetapi juga penuh karakter dan membawa pesan kebanggaan budaya.
Penampilan ini sekaligus menjadi promosi film terbarunya, Danyang Wingit Jumat Kliwon, yang kini tayang di bioskop. Kebaya dan jarik yang ia kenakan merupakan karya @wicaksonoajiofficial, menambah nilai perhatian pada busana tradisional Indonesia yang dibawa Celine hingga ke padang pasir Arab.
Gaya berkudanya membuktikan bahwa eksplorasi fashion tak mengenal batas lokasi maupun konteks. Di tangan Celine Evangelista, kebaya dan jarik bukan hanya elemen tradisi, melainkan statement mode yang kuat yang berani, autentik,