Kulit Tubuh Sehat Bukan Soal Putih: Mengubah Standar Body Care Perempuan

Hilda IrachDiterbitkan 19 Desember 2025, 17:32 WIB

ringkasan

  • Kulit sehat bukan hanya soal warna, tapi kesehatan dan penerimaan diri.
  • Gerakan positivitas kulit mendorong penerimaan semua jenis kulit.
  • Industri kecantikan mulai beralih ke produk yang lebih inklusif dan sehat.

Fimela.com, Jakarta - Perawatan kulit tubuh kini tidak lagi terfokus pada warna putih sebagai standar kecantikan. Banyak perempuan mulai menyadari bahwa kulit yang sehat adalah tentang kesehatan dan penerimaan diri. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial yang mengagungkan kulit putih, dan kini mulai beralih ke pendekatan yang lebih inklusif.

Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan positivitas kulit telah menjadi sorotan utama. Gerakan ini mendorong perempuan untuk menerima semua jenis dan kondisi kulit, termasuk noda, bekas luka, dan kerutan. Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk menunjukkan bahwa tidak ada kulit yang sempurna dan membantu perempuan merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri.

Ahli perawatan kulit, Alexandra Mills, menyatakan bahwa normalisasi gambar yang difilter di media sosial telah mengubah persepsi kecantikan. Hal ini dapat menyebabkan sikap tidak sehat terhadap citra diri, terutama di kalangan perempuan muda. Oleh karena itu, penting untuk mendukung gerakan yang menekankan kesehatan kulit di atas penampilan.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Gerakan Positivitas Kulit

Gerakan positivitas kulit mengajak perempuan untuk mencintai kulit mereka apa adanya. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi tekanan sosial yang sering kali membuat perempuan merasa tidak cukup baik. Menurut Mills, perawatan kulit seharusnya bukan tentang menghilangkan ketidaksempurnaan, tetapi lebih kepada merawat dan mencintai kulit yang dimiliki.

Dengan meningkatnya kesadaran akan keragaman kecantikan, banyak perempuan mulai beralih dari produk pencerah kulit yang berbahaya ke perawatan yang lebih alami dan sehat. Ini adalah langkah positif untuk kesehatan kulit dan mental perempuan.

3 dari 6 halaman

Standar Kecantikan dan Pengaruh Budaya

Sejarah mencatat bahwa standar kecantikan telah dibentuk oleh berbagai faktor, mulai dari seni hingga budaya pop. Survei Dove 2023 menunjukkan bahwa hanya 2% wanita di seluruh dunia yang merasa cantik. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh standar kecantikan yang tidak realistis.

Di banyak budaya, kulit cerah sering kali diasosiasikan dengan status sosial dan keanggunan. Tekanan ini, terutama di kalangan wanita berkulit gelap, mendorong penggunaan produk pencerah kulit yang berisiko. Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa kesehatan kulit harus menjadi prioritas utama, bukan warna kulit.

4 dari 6 halaman

Kesehatan Kulit yang Sebenarnya

Dermatologis menekankan bahwa kulit adalah organ terbesar tubuh dan penting untuk merawatnya dengan baik. Kulit yang sehat berfungsi sebagai pelindung dari berbagai ancaman, termasuk bakteri dan polusi. Dr. Bruce Brod dari University of Pennsylvania menyatakan bahwa kulit dapat mencerminkan gaya hidup seseorang.

Beberapa tips untuk menjaga kesehatan kulit meliputi:

  • Penggunaan tabir surya setiap hari untuk melindungi dari sinar UV.
  • Pembersihan dan pelembapan yang tepat sesuai jenis kulit.
  • Hindari menggosok kulit terlalu keras untuk mencegah iritasi.
  • Kelola stres yang dapat memicu masalah kulit.
  • Perhatikan perubahan pada kulit dan segera konsultasikan ke dokter jika ada yang mencurigakan.
5 dari 6 halaman

Bahaya Produk Pencerah Kulit

Penggunaan produk pencerah kulit sering kali dikaitkan dengan efek samping yang berbahaya. Banyak produk tersebut mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan organ tubuh lainnya. Dr. Ipshita Johri mengingatkan bahwa penggunaan glutathione sebagai pencerah kulit tidak memberikan hasil permanen dan dapat merusak kesehatan.

6 dari 6 halaman

Pentingnya Keragaman dalam Perawatan Kulit

Industri kecantikan mulai menyadari pentingnya keragaman dalam perawatan kulit. Banyak kondisi kulit menunjukkan gejala yang berbeda pada kulit gelap dibandingkan kulit terang. Sayangnya, banyak dermatologis dilatih hampir secara eksklusif pada kulit putih, sehingga kondisi kulit pada orang berkulit gelap sering kali terabaikan.

Dengan meningkatnya kesadaran akan keragaman, industri kecantikan kini berupaya untuk merangkul fitur yang beragam dan memfokuskan produk pada kesehatan kulit. Ini adalah langkah positif menuju standar kecantikan yang lebih inklusif dan sehat.