7 Tanda Kulit Tubuh Dehidrasi yang Sering Diabaikan, Bukan Sekadar Kering!

Hilda IrachDiterbitkan 19 Desember 2025, 17:45 WIB

ringkasan

  • Kulit dehidrasi berbeda dengan kulit kering karena kekurangan air, bukan minyak, dan dapat menyerang semua jenis kulit, termasuk yang berminyak.
  • Tanda-tanda dehidrasi meliputi kulit terasa kencang, sensitif, muncul garis halus, kusam, tekstur kasar, lingkaran hitam di bawah mata, bahkan produksi minyak berlebihan.
  • Mengenali tanda-tanda ini penting untuk penanganan yang tepat, seperti menggunakan produk menghidrasi dan menjaga asupan cairan tubuh, meskipun uji cubit kulit perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.

Fimela.com, Jakarta - Kulit dehidrasi seringkali disalahartikan sebagai kulit kering, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk Sahabat Fimela ketahui. Kulit kering kekurangan minyak alami (lipid), sementara kulit dehidrasi kekurangan air di lapisan terluarnya (stratum korneum). Kondisi ini dapat menyerang semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak sekalipun.

Mengenali Tanda Kulit Tubuh Dehidrasi yang Sering Diabaikan sangat krusial untuk penanganan yang tepat, agar kulit kembali sehat dan berfungsi optimal. Dehidrasi kulit bisa membuat penampilan tampak kusam dan mempercepat tanda penuaan dini.

Mengabaikan sinyal-sinyal ini dapat memperburuk kondisi kulit, memicu berbagai masalah lain seperti sensitivitas dan jerawat. Oleh karena itu, mari kita selami lebih dalam tanda-tanda yang sering terlewatkan ini agar Sahabat Fimela dapat merawat kulit dengan lebih baik.

2 dari 5 halaman

Kulit Terasa Kencang dan Lebih Sensitif dari Biasanya

Pernahkah Sahabat Fimela merasakan kulit terasa kencang dan tidak nyaman, terutama setelah membersihkan wajah? Ini adalah indikator kuat bahwa kulitmu mengalami dehidrasi. Sensasi ini muncul karena lapisan pelindung kulit (skin barrier) terganggu, sehingga kulit tidak mampu menahan kelembapan dengan baik.

Dr. Sophie Shotter, seorang ahli kulit, menjelaskan bahwa banyak orang keliru mengira sensasi ini sebagai kulit kering dan justru menggunakan krim yang lebih kaya minyak. Padahal, dehidrasi adalah kekurangan air, bukan minyak, sehingga penanganannya pun berbeda.

Selain itu, kulit dehidrasi cenderung lebih reaktif dan sensitif dari biasanya. Kemerahan, gatal, dan iritasi bisa menjadi tanda bahwa lapisan pelindung kelembapan kulit terganggu. Ketika kulit kekurangan air, kemampuannya untuk melindungi diri dari iritan eksternal akan berkurang.

Dr. Sophie Shotter menyarankan penggunaan produk dengan bahan menenangkan seperti lidah buaya dan ceramide untuk menghidrasi kulit. Penggunaan pelembap udara juga dapat membantu menjaga tingkat kelembapan, terutama saat cuaca dingin.

3 dari 5 halaman

Munculnya Garis Halus, Kulit Kusam, dan Tekstur Kasar

Dehidrasi dapat membuat kulit terlihat lebih tua dari usia sebenarnya, Sahabat Fimela. Garis-garis halus dan kerutan seringkali tampak lebih jelas ketika kulit kekurangan kelembapan. Garis-garis ini kadang disebut "garis dehidrasi" dan, berbeda dengan kerutan penuaan, dapat dilembutkan setelah hidrasi kulit pulih.

Kulit dehidrasi juga seringkali tampak kusam atau keabu-abuan karena cahaya tidak memantul secara merata dari permukaan kulit yang kering. Kurangnya air pada kulit memengaruhi kemampuannya untuk menjalankan beberapa fungsi penting, termasuk menjaga kecerahan alami.

Dr. Ariel Haus, seorang dermatolog, menyatakan bahwa kulit dehidrasi akan memiliki tekstur yang terasa kasar, dengan garis-garis halus yang lebih menonjol. Bercak bersisik dan tekstur kasar adalah tanda klasik lain bahwa kulit Anda dehidrasi.

Niamh Casey, seorang ahli perawatan kulit, menjelaskan bahwa kulit kering memang bisa bersisik, namun pada dehidrasi, sisiknya cenderung tambal sulam dan terlokalisasi, bukan menyebar luas.

4 dari 5 halaman

Lingkaran Hitam di Bawah Mata dan Produksi Minyak Berlebihan

Lingkaran hitam di bawah mata yang semakin jelas dapat mengindikasikan sirkulasi yang buruk dan dehidrasi, Sahabat Fimela. Kondisi ini membuat area mata terlihat lelah dan menua, bahkan setelah istirahat cukup.

Secara paradoks, kulit dehidrasi dapat mengkompensasi kekurangan air dengan memproduksi lebih banyak minyak. Hal ini seringkali menyebabkan timbulnya jerawat atau kulit terasa berminyak namun di waktu bersamaan terasa kencang dan kering.

Dr. Sandra Lee (Dr. Pimple Popper) menjelaskan bahwa kulit dehidrasi dapat terasa berminyak dan kering pada saat yang bersamaan. Ini membuktikan bahwa kulit berminyak pun tidak luput dari risiko dehidrasi.

Faktor-faktor seperti pencucian berlebihan, eksfoliasi keras, dan penggunaan produk yang tidak tepat dapat memperburuk kondisi kulit berminyak yang dehidrasi.

5 dari 5 halaman

Uji Cubit Kulit: Deteksi Sederhana Namun Perlu Hati-hati

Uji cubit kulit atau skin pinch test adalah cara sederhana untuk mengukur elastisitas kulit Anda. Cubit kulit Anda dengan lembut, biasanya di punggung tangan atau lengan, lalu lepaskan.

Jika kulit membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk kembali ke posisi semula (lebih dari 1-2 detik untuk usia muda, atau lebih lama untuk usia lebih tua), itu bisa menjadi tanda dehidrasi.

Dr. Karan Raj, seorang dokter di Layanan Kesehatan Nasional Inggris, menjelaskan bahwa cairan memainkan peran penting dalam memberikan kekenyalan dan elastisitas kulit. Semakin terhidrasi Anda, semakin elastis kulit Anda dan akan segera kembali setelah dicubit.

Namun, metode ini tidak terlalu tepat, terutama pada orang dewasa yang lebih tua karena elastisitas kulit berkurang seiring bertambahnya usia. Sebuah tinjauan tahun 2015 menemukan bahwa turgor kulit tidak terlalu efektif dengan sendirinya untuk mendeteksi dehidrasi pada orang di atas 65 tahun.