Sukses

Beauty

While You’re (Not) Sleeping

Mata Anda tak henti menatap nanar weker di meja, sesekali Anda mengedip yang menandakan, “Damn, sudah jam setengah tiga, kok, belum bisa tidur juga sih?” Oh dear, there goes your beaty sleep...

Ugh, rasanya tak ada yang lebih menyebalkan daripada rencana yang buyar lantaran hal sepele. Besok, Anda ingin tampil maksimal saat meeting, makanya Anda telah mempersiapkan segala detail materi rapat, memiliki work clothes yang menegaskan siluet tubuh, dan masuk kamar lebih cepat karena Anda mengincar waktu tidur delapan jam.

Tapi apa yang terjadi? Tiap kali Anda memejamkan mata, buah-buah pikiran bak di komik terus bermunculan: Apakah presentasi power point telah cukup menjelaskan visi tahun 2013? Si Ayu – sang sekretaris – sudah booking ruang meeting belum ya? Sarapan apa yang paling ideal untuk besok – eh, maksudnya, pagi ini ya? Hmmm...Kapan Adele melahirkan anak pertamanya? (What?!) Dan Anda akhirnya bangun dengan rasa stres, yang kian memuncak saat melihat pasangan tertidur super lelap di sebelah Anda. You want to “kill” him...

Menurut Lisa Shives, M.D, seorang sleep specialist, saat Anda tidak bisa tidur, “your mind always turning on itself.” Agar pikiran Anda tak terus menerus teraktivasi di malam hari, coba jawab 12 pertanyaan berikut ini...

1. Apakah Anda terlalu terobsesi dengan weker Anda?

Sial, sudah jam 2:05! Oops, sekarang 2:30! Arrghh 3:01! Seriously! Ini adalah kebiasaan yang buruk ladies. Tanpa melihat jam pun sudah resah, apa lagi memantaunya setiap menit! Yang ada Anda malah kian teringat akan berapa jam yang telah Anda habiskan dengan tidak tidur. “Mencuri pandang ke weker tiap menit akan menstimulasi otak dan membuat Anda lebih fokus ke waktu daripada effort untuk tidur sendiri,” kata St.Louis, M.D.,

2. Berapa lama Anda mencoba tidur?

Sudah 20 sampai 30 menit Anda mencoba masuk ke alam mimpi, tapi...no luck, Anda tetap terjaga. Keluarlah dari kamar tidur karena, “Ada kalanya kamar tidur Anda telah berubah menjadi ‘ruang penyiksaan’,” ujar St.Louis. Carilah suatu tempat dengan pencahayaan yang redup di rumah Anda dan biarkan pikiran Anda menjelajah bebas. Atau, menurut Shives, mendengarkan audio book atau musik klasik bisa menjadi alternatif, asalkan jangan yang terlalu intens, seperti Beethoven. Yang terpenting, jangan melakukan suatu aktivitas seperti mencuci piring atau membersihkan rumah karena akan memicu otak Anda untuk beraktivitas.

3. Siapa yang tidur bersama Anda?

You love him, you really do, tapi...kalau dia pendengkur sejati yang konsisten merusak beauty sleep Anda, maka pasti selalu ada godaan untuk membungkam wajah si dia dengan bantal. Sebelum hal itu terjadi, segera sadarkan dia dari kebiasaan ini. “Minta dia untuk pergi ke dokter,” jelas Mindell. “Mendengkur bisa merupakan gejala dari suatu kondisi yang serius, seperti sleep apnea.”

4. Apakah Anda kerap tidur siang?

Biasanya “penyakit” yang timbul saat Anda tak cukup tidur adalah mencoba untuk curi-curi tidur di siang hari. Walaupun tidur siang singkat selama 15-30 menit cukup bermanfaat, namun lebih dari itu bisa merusak kualitas tidur malam Anda. “Tubuh Anda sebenarnya hanya terprogram untuk tidur selama delapan jam sehari,” lanjut Roth. So, be reasonable with your nap...

5. Apakah Anda selalu khawatir?

Jika Anda sedang gelisah lantaran to-do-list yang tak kunjung tuntas, bisa dipastikan waktu tidur Anda akan terganggu. Anda tidak mau kan membawa pekerjaan (atau dunia kerja) sampai ke alam mimpi? “Alokasikan ‘worry time’ selama 10 atau 15 menit, setidaknya dua jam sebelum tidur,” saran Jodi A. Mindell, Ph.D., dari St.Joseph’s University. “Tuliskanlah apa yang mengganggu Anda lalu cari solusinya.”

6. Apakah Anda coffee addict?

Sekilas trivia mengenai biologi: Manusia memiliki “alat bantu” tidur yang alami di dalam tubuh, dan namanya adalah adenosine. Semakin banyak chemical ini mengalir di otak, maka kemungkinan besar Anda lancar terlelap malam nanti. Nah, kehadiran kafein akan memengaruhi kerja adenosine dengan meningkatkan aktivitas otak. Bagus sih kalau Anda ingin senantiasa terjaga untuk bekerja, tapi lain masalah apabila ingin menjadikan bantal sebagai sahabat. “Jangan konsumsi kafein tiga sampai empat jam sebelum tidur,” kata Thomas Roth, Ph.D., dari Henry Ford Sleep Disorders and Research Center di Detroit. “Dan kalau Anda insomnia, stop konsumsi kafein di sore hari.”

7. Kapan terakhir kali Anda mencuci seprai?

Imagine this: Anda super lelah, Anda melihat tempat tidur, dan Anda langsung melompat ke atasnya dan aroma wangi yang semerbak meruap menyambut hidung. Ahh, heaven right? Pasti dalam hitungan detik Anda sudah berada di pantai dalam pelukan Ryan Gosling. Nah, coba bayangkan sebaliknya; Aroma apek dan seprai terasa kasar – can you really sleep in them? Menurut riset, mereka yang mencium aroma lavender sebelum tidur akan mendapatkan kualitas tidur yang baik dan merasa lebih bersemangat di pagi hari.

8. Apa menu makan malam Anda?

Oke, Anda suka sambal. Banget. Tapi kalau belakangan ini Anda kerap komplain lantaran kemampuan untuk tidur maksimal hanya tiga jam, coba deh cek apa menu makan malam Anda. Apabila yang Anda santap mayoritas memiliki bumbu cabai, yah jelas Anda pun akan merasa “panas” saat tidur. Trouble sleepers juga cenderung lebih banyak menyantap makanan sarat lemak serta makanan dan minuman yang kadar asamnya tinggi seperti wine. So cut it back!

9. Apa yang biasa Anda lakukan sebelum tidur?

Nonton YouTube di iPad, nge-tweet kegalauan hati via ponsel, Skype dengan kekasih tercinta di Amsterdam – semua itu berpotensi menggangu jam tidur Anda. Studi terkini menyingkap fakta kalau cahaya biru dari gadget favorit Anda bisa menekan hormon pendorong tidur bernama melatonin. “Otak akan teraktivasi dengan kehadiran cahaya,” ucap St. Louis. That’s why pilihlah kegiatan seperti membaca buku, atau – Cosmo’s favorite – seks!

10. Obat apa yang Anda konsumsi?

Anda sering bergantung pada obat untuk berbagai penyakit, termasuk yang ringan seperti pilek. Tanpa Anda sadari, kotak pbat Anda berisi berbagai macam stimulan. “Beberapa jenis obat resep dokter, seperti yang mengatur tekanan darah sampai ke dekongestan, bisa menstimulasi Anda saat ingin tidur,” ujar Mindell. “Dan jangan konsumsi multivitamin di sore hari karena vitamin seperti B6 dan B12 bisa mensuplai energi yang berlebihan.”

11. Bagaimana posisi tidur Anda?

“Posisi tidur dan bantal Anda bisa memengaruhi kualitas tidur, apalagi bagi mereka yang memiliki masalah pada punggungnya,” kata St. Louis. Solusi: Kalau Anda suka tidur menyamping, tempatkan bantal atau guling di antara lutut dan paha supaya tulang belakang Anda tetap lurus; kalau terlentang, posisikan bantal di bawah lutut atau gulungan handuk kecil di punggung bagian bawah; bagi yang tengkurap, letakkan bantal di bawah pelvis dan perut, dan bantal kecil di bawah wajah.

12. Anda sudah menjawab semuanya, lantas kenapa Anda tetap tidak bisa tidur?

Well, itu pertanda Anda perlu segera membuat appointment dengan dokter Anda. “Hampir semua orang mengalami masa-masa di mana kualitas tidur mereka kurang baik, namun kalau hal tersebut sampai berlangsung berbulan-bulan, maka jelas Anda perlu mencari tahu masalahnya,” saran St Louis. “Kabar baiknya adalah hal itu bisa disembuhkan, entah dengan cara pengobatan atau terapi modifikasi perilaku.” So make that appointment now, ladies!

Source : Cosmopolitan Edisi Februari 2013 Halaman 243

(vem/Cosmo/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading