Wajah Ayu Bilqis Prasista, Putri Asal Magelang Kalahkan Tunggal Putri Peringkat Satu Dunia di Uber Cup 2022

Fimela.com, Jakarta Nama pebulutangkis Bilqis Prasista mendadak diperbincangkan media sosial. Wakil tunggal putri bulu tangkis Indonesia di piala Uber 2022 berhasil mengalahkan Akane Yamaguchi yang merupakan tunggal putri nomor satu dunia.

Pertandingan tersebut menjadi pembuka grup A yang mempertemukan Indonesia dan Jepang di Impact Arena, Bangkok, pada Rabu pagi (11/5/2022).

Jauh di bawah peringkat Akane, Biqlis dengan peringkat 333 merontokan pertahanan pebulutangkis asal Jepang tersebut dengan skor akhir 21-19, 21-19.

Lalu sebenarnya siapa Bilqis? Melansir liputan6.com, Bilqis merupkan jebolan PB Djarum dan sudah bergabung dengan pelantas PBSI sejak 2020 lalu.

Berbagi kejuaran telah dimenangkan seperti Jakarta Junior International Series 2019 dan mengantar tim Indonesia menjuarai BATC Malaysia 2022, hingga akhirnya terpilih menjadi tim inti Uber Indonesia tahun ini.

Bilqis Prasista, credit: Instagram @badmintalk_com

Memiliki wajah ayu

Bilqis Prasista, credit: Instagram/@badminton.ina

Bilqis terbilang masih muda, ia lahir di di Magelang, 24 Mei 2003 lalu. Dan memiliki wajah yang ayu khas perempuan Jawa tanpa riasan makeup sama sekali. Pesonanya semakin terpancar saat berada di lapangan badminton.

Ketika di lapangan, ia kerap mengikat rambutnya ke belakang dengan rapi. Bahkan saat melawan peringkat satu dunia, Bilqis menggenakan gaya rambut ikat belakang dihiasi hairclip dan poni depan yang tipis, membuat wajah semakin ayu.

Bahkan saat ia kerap melalukan wawancara, wajahnya terlihat begitu polos.

Ia memang lahir dari keluarga atlet bulu tangkis. Ayahnya, Joko Suprianto merupakan legenda bulutangkis Indonesia, pernah jadi juara dunia tahun 1993. Sementara ibunya, Zelin Resiana bagian dari tim Indonesia saat menjuarai Uber Cup 1994 dan 1996.

Bilqis ternyata memiliki saudara kembar bernama Bilqis Pratista. Keduanya sama-sama bermain bulu tangkis dan masuk klub PB Djarum, 2018. Namun baru Bilqis Prasista yang sukses menembus pelatnas PBSI.