Sukses

Entertainment

Melanie Subono: Ada Kongkalingkong di Balik Kabut Asap

Fimela.com, Jakarta Artis Melanie Subono menghimbau kepada pemerintah agar segera menindak tegas dalang dari masalah kabut asap yang kini melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Apalagi nama perusahaan yang harus bertanggung jawab sudah diketahui. Melihat lambatnya pergerakan perintah, tak pelak Melanie menduga ada kong kali kong di balik kabut asap ini.

"Ya itu sudah pasti. Kalau nanya sama orang Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) sudah kebuka siapa itu dan sudah diumumkan. TV sudah sebut namanya kok. Makanya terus enggak ditanggepi kan kesal. Kayak Sinar Mas. Hari ini di Singapura memboikot semua produk Sinar Mas, terus Indonesia?" kata Melanie Subono di patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2015).

Melanie Subono mengaku akan terus vokal menyuarakan keadilan di negeri ini. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Oleh karenanya Melanie enggan menyebut masalah ini sebagai bencana. Bagi Melanie, kabut asap terjadi akibat ulah manusia. Jika disebut bencana, dia khawatir perusahaan yang terlibat bakal akan lepas tangan tanpa harus bertanggungjawab.

"Terlalu enak kalau gue bilang bencana, itu perusahaan bisa lepas dari ganti rugi. Jadi gue enggak mau pakai istilah bencana. Bagi gue itu kesalahan dari orang yang terus menggali tanah tanpa memikirkan siapa sebenarnya bergantung pada tanah itu," kata Melanie.

Bagi Melanie Subono, kabut asap terjadi akibat ulah manusia. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Namun bukan berarti Melanie menolak dibangunnya pabrik-pabrik. Hanya saja dia meminta kebijakannya sebaik mungkin serta peran aktif pemerintah dalam pengawasan. "Setahu gue di tempat yang kayak gini ada jarak minimal dari tempat penduduk dan itu enggak dijalankan. Kalau mau fair aturan itu dihapus jadi enggak bisa protes," ujarnya.

Baca juga: Melanie Subono Tak Mempan Dibungkam dengan Teror

Melanie Subono mengaku akan terus vokal menyuarakan keadilan di negeri ini. Sebab, akibat kabut asap itu lebih dari 320 ribu jiwa setiap harinya terpapar asap dan menderita ISPA. Dua belas orang meninggal dan rata-rata berusia balita, dengan umur terkecil 28 hari. Bahkan sudah 2 bulan sekolah ditutup. "Gue akan terus menggelar aksi karena gue kan tergabung dalam Walhi. Gue akan terus aksi. Selama belum dibungkam masih akan terus ngomong. Mau diapakan juga bakal ngomong mulu," tegas Melanie Subono.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading