Sukses

Entertainment

Eksklusif, Kiprah Danang Menduniakan Dangdut di 4 Negara

Fimela.com, Jakarta Berhasil keluar sebagai juara pertama di ajang pencarian bakat menyanyi dangdut, D'Academy Asia ternyata memiliki dampak yang luar biasa untuk Danang. Banyak perubahan yang ia rasakan setelah terjun di dunia hiburan tanah air, termasuk menjalani sebuah project yang meninggalkan kisah menarik di dalamnya.

***

Menggeluti bidang tarik suara sejak usia belia, pemilik nama lengkap Danang Pradana Dieva ini bersyukur bahwa kini telah dikenal masyarakat luas bersama kemampuan yang mumpuni. Ditambah, ia didaulat untuk menduniakan dangdut lewat penggarapan video klip baru bertajuk Bidadari Jiwa yang dilaksanakan di 4 negara.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Adalah Danang Mencari Bidadari Jiwa, sebuah program yang diramu oleh Danang bersama tim. Penerapan tersebut juga dibangun untuk pembuktian bahwa single ini untuk pemenang kompetisi dengan melibatkan negara-negara peserta D'Academy Asia.

Konsep awal dari project diakui Danang adalah membuat video klip di 4 negara yaitu Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia. Keputusan itu diambil mengingat negara dari para peserta kompetisi.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

"Bukan memilih negara waktu itu, kita lebih kepada negara yang menjadi peserta D'Academy Asia kembali ke event awal yang melibatkan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Akhirnya nggak jauh-jauh, kita gunakan 4 negara ini sebagai lokasi syuting. Sudah ada kontributor di sana sebagai tim," ungkap Danang saat mengunjungi redaksi Bintang.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (13/4/2016).

Tidak sedikit momen mengesankan hingga pengalaman yang tak bisa Danang lupakan ketika terlibat dalam pembuatan video klip di 4 negara. Ia juga berbagi kisah mengenai kariernya usai D'Academy Asia hingga popularitas yang telah diraih. Simak petikan wawancara eksklusif Danang dengan Putu Elmira, dan fotografer Adrian Putra saat menyambangi kantor Bintang.com di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Petualangan Mencari 'Bidadari Jiwa' di 4 Negara

Project penggarapan video klip Bidadari Jiwa yang digelar di 4 negara menjadi suguhan berbeda sekaligus istimewa dari Danang. Banyak momen menarik yang ia dapatkan selama menjalani proses syuting bersama model serta tim.

Bagaimana awal memutuskan untuk membuat video klip di 4 negara?

Ini adalah satu buah project yang dirancang oleh Danang bersama tim. Artinya kita sudah banyak hal yang digodok bareng, dibicarakan bersama mulai dari seperti apa membuat video klip. Akhirnya muncul konsep membuat video klip di 4 negara awalnya seperti itu. Masuk ke judul, itu lagu tentang Bidadari Jiwa ada satu tagline 'sampai kemanapun akan ku kejar, ku tinggalkan Nusantara pun akan ku kejar'. Tagline itu yang membuat tim akhirnya memutuskan gimana kalau mengejar sosok Bidadari Jiwa itu. Tim membuat satu buah program Danang Mencari Bidadari Jiwa. Ini sekaligus untuk membentuk membangun brand bahwa single ini untuk pemenang D’Academy Asia yang penggarapan nya dan proses mulai dari recording sampai pembuatan video klip melibatkan 4 negara sesuai dengan peserta dalam D’Academy Asia.

Apakah dangdut diterima dengan baik di 4 negara tersebut?

Mungkin bukan dangdut tapi mereka menyebutnya Melayu. Memang harus diakui bahwa sempat terjadi degradasi artinya penurunan. Mereka tidak banyak lagi pendengar Melayu. Tapi mereka harus cukup mengakui bahwa berkat D'Academy Asia, ternyata dangdut kembali naik lagi. Bahkan di Kuala Lumpur, sampai mereka bikin lagi program serupa bertajuk kontes dengan nama yang mereka sebut. Semua yang dilombakan melayu dan dangdut. Terlepas dari mereka menerima atau tidak menerima, setidaknya kita punya usaha untuk mengenalkan dangdut lebih luas lagi.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagaimana dengan proses syuting video klip?

Kita syuting pertama di Indonesia tanggal 25 Maret - 1 April. Tanggal 25 itu kita starting di Indonesia dan di Taman Menteng dan Monas. Benar-benar kita syuting di bawah terik matahari dan panas banget. Sebenarnya aku sangat nggak enak sama model video klip nya karena sosoknya diagungkan sebagai bidadari jiwa dia juga masuk di pembuatan video klip dari audisi melalui Instagram dan Twitter dan ada radio yang bekerjasama dengan kami untuk pencarian dan menghasilkan 6 orang wanita cantik dari Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Dan pas kita syuting mereka juga ikut panas-panasan karena mereka kooperatif as a talent mereka juga fight. Namanya pengalaman pasti semua project ada pengalaman uniknya.

Apa pengalaman yang paling mengesankan?

Kalau bicara pengalaman syuting yang paling mengesankan kalau panas hampir di semua negara. Cuma selain panas itu syuting di Malaysia karena kita nggak dapat izin syuting bener-bener syuting coboy yang untungnya syuting pake DSLR artinya tidak terlalu keliatan jadi kita nyaru-nyaru lagi foto. Nggak pake tripod cuma bener-bener pake tangan aja. Aku salut sama tim Danang bahwa mereka mencari tim pembuatan video klip yang hebat. Aku syuting di Batu Caves banyak orang yang lagi beribadah banyak pengunjung yang melancong. Baru syuting beberapa detik ada orang lewat, mereka pake kode kalau tangan aku ngangkat berarti take yah. Ada security yang nanya "ini untuk apa ini kok ada make-up?", "saya sudah biasa seperti ini". Nunggu agak sepi baru take lagi.

Ternyata aku dari Batu Caves ke Merdeka Square, dari Merdeka Square itu sama kita juga nggak dapat permit begitu kita syuting mengambil angle yang bagus karena di sana gedung-gedung kunonya Malaysia. Angle udah kena ternyata disana ada guide tourism yang lagi bawa turis-turisnya untung tim langsung sadar langsung pada kemana dan selfie. Malamnya syuting di Twin Tower kita selamat karena di situ nggak perlu permit dan ambil angle-angle dari jauh jadi nggak terlalu susah di dua tempat itu. Cuma susahnya adalah aku harus syuting di tengah jalan kondisinya lagi ramai aku take memanfaatkan lampu merah, pas lampu merah kita masuk, lampu hijau kita diem dulu. Aku senengnya adalah model video klipnya kooperatif. Masuk Indonesia dan Brunei hampir sama.

Pengalaman menarik di Singapura kita rebutan angle sama turis karena syuting di Merlion, kita disitu syuting krunya nambah karena dibantu sama DANANGisme terus mereka bikin pager-pager gitu. Angle kita emang bagus jadi rebutan gitu. Cuma bagusnya di Singapura kita dapat izin syuting di Merlion nggak makan waktu banyak, cuma setengah jam jadi. Setiap negara kita usahakan mencari lokasi yang merepresentatif artinya benar-benar mewakili negaranya itu sendiri. Tapi itu pengalaman menarik.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagaimana dengan konsep, apakah di masing-masing negara sama?

Kalau konsep kita hampir sama, kita bicara kostum dulu kami Danang bersama tim itu sepakat untuk meng-create kostum yang kita pakai adalah casual. Look like teenager karena kita pengen ngerubah mindset orang bahwa dangdut itu blink-blink, dangdut itu jas, formal, glam, itu nggak. Kita bikin yang eye catching, di mata baru jadi mainan tabrak warna dan mix and match warna aku lebih seneng itu karena lebih santai dan syuting nya outdoor dan konsepnya adalah petualangan dan menyesuaikan dengan tempat.

Terlepas dari izin dan kondisi panas, adakah kesulitan membangun chemistry?

Membangun chemistry yang lebih sulit menurut aku. Kalau Danang menunggu seseorang untuk aktif berkomunikasi dengan Danang, mungkin nggak bisa dan mungkin mereka segan karena mereka menganggap karena Danang artisnya. Aku selalu nanya model dateng jam berapa, aku berusaha Danang itu humble mau kok diajak bercanda.

Perjalanan Karier Usai D'Academy Asia

Selain menyuguhkan video klip Bidadari Jiwa yang digarap di 4 negara, Danang juga berbagi cerita mengenai perjalanan karier usai D'Academy Asia. Mulai dari perbedaan yang ia rasakan sebelum dan sesudah kompetisi hingga harapan ke depan.

Bagaimana karier setelah menang di D'Academy Asia?

Selepas dari D'Academy Asia harus disyukuri bahkan diakui, bersyukur dalam artian bahwa Allah memberikan rezeki Danang untuk menjadi juara di D'Academy Asia dan setelah menjadi juara impact nya ke jadwal. Hampir jadwal setiap bulannya tidak ada libur, padet sekali. Libur sehari dua hari lumrah lah ya memang harus dilakukan karena manusia punya limit makanya tim manajemen berbaik hati mencarikan Danang jadwal libur. Lebih parahnya lagi disaat aku ingin ketemu orangtua, susah sekali. Akhirnya kita ketemunya di Batam.

Perbedaan yang paling menonjol ketika sebelum dan sesudah kompetisi?

Pertama adalah seperti yang aku bilang tadi harus disyukuri dan harus diakui bahwa kesejahteraan Danang sudah berubah. Secara ekonomi yang dulu masih minta bapak ibu, Cuma mengandalkan fee regular cafe yang tidak seberapa dan habis dipakai makan nasi goring tapi sekarang bersyukur bahwa Allah memberikan rezeki yang berbeda dan setidaknya ada kendaraan pribadi. Rumah di Banyuwangi sudah selesai, sekolah adik-adik Danang ter-cover artinya secara kesejahteraan harus diakui bahwa Allah memberikan rezeki lebih dan mudah-mudahan Allah selalu memberikan berkahnya. Terus, status sosial ini harus diakui bahwa yang dulunya Danang cuma mahasiswa lulusan S1 biasa yang bercita-cita ingin jadi dosen sekarang sudah banyak orang yang menganggap Danang public figure, terlepas dari Danang sebenarnya tiak merasa bahwa Danang adalah public figure tapi siap atau tidak siap itu harus.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Telah banyak pencapaian, apakah ada cita-cita yang belum diraih?

Manusia itu dikasih A minta B, dikasi B minta C artinya manusia itu makhluk yang diciptakan untuk tidak pernah puas sehingga kita tetap harus bisa punya target berikutnya dan punya pencapaian lebih. Kalau dibilang cita-cita belum, masih banyak sekali termasuk tidak akan ada limit membuat orangtua senang dan bahagia. Kita selalu punya cita-cita lebih untuk gimana bikin orangtua saya bahagia. Dengan apa, mungkin dengan prestasi dan pencapaian saya terlebih kalau bicara masalah cita-cita dalam karier selama ini masih single-single mudah-mudahan bisa album. Artinya bagaimana kita bertahan di dunia musik mendapatkannya sudah susah dari usia 8 tahun berjuang di dunia entertainment dan Alhamdulilah baru sekarang dikenal sama masyarakat secara luas. Sehingga bagaimana cara mempertahankan dari Danang sendiri mulai dari mempertahankan attitude, membangun jaringan seluas mungkin , memunculkan karya untuk orang tetap mengerti bahwa ini Danang D'Academy. Karena tanpa karya yang kita push, orang lama-lama akan lupa.

Apakah arti kesuksesan untuk Danang?

Arti sukses itu adalah disaat Danang bahagia. Karena menjadi bohong kalau aku bilang aku sukses dan membahagiakan orangtua. Kita tidak akan bisa membahagiakan orang tanpa kita sukses dulu sukses itu adalah target bagi Danang, sukses itu adalah pencapaian, sukses itulah yang bisa membuat orang ikut sukses dari kita. Aku sukses, keluargaku sukses, lingkungan sekitarku juga ikut sukses.

Dari popularitas, bagaimana mengembangkan dan membangun itu?

Tetap humble, menjadi Danang dengan kesuksesan sekarang ini dan akan bertambah tapi dengan personality yang seperti dulu. Danang seperti pertama mengenal dunia entertainment, seorang mahasiswa yang nggak punya apa-apa waktu itu, personal seperti itu yang harus kita pertahankan yang Danang masih memegang teguh adat Jowo, Jawa nya masih kental. Karena Danang menjadi takut dengan sebutan star syndrome sehingga selalu melakukan evaluasi aku harus ngapain nggak cuma di satu orang aku harus gimana ya.

Eksklusif Danang D'Academy (Fotografer: Adrian Putra, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sambutan di negara lain seperti apa?

Yang di Brunei itu ada yang menyambut kedatangan Danang kemarin. Mereka memaksa kita dateng ke restonya yang masakan Jawa. Setelah syuting baru kita dateng jam sebelas malam kalau nggak salah. Karena memang mereka fans dan Danang harus sadar bahwa Danang bisa seperti ini aku ini artis sms artis voting karena kalau mereka nggak voting Danang nggak bisa seperti ini. Makanya kita sempatkan datang.

Apakah pesan dari video klip Bidadari Jiwa?

Memang disitu karakter Danang mempunyai ekspektasi yang tinggi. Dia seorang imagine untuk cowok-cowok jangan terlalu berekspektasi tinggi untuk mengejar wanita yang sempurna like bidadari. Karena seharusnya kita bisa berpikir secara rasional sesuai porsi di mana kompetensi kita ya usahakan dengan itu. Let it flow aja, kalau emang jodoh nggak akan kemana.

Harapan Danang untuk karier dan video klip?

Mudah-mudahan video klip nya bisa diterima dengan baik sebagai suguhan hiburan, tidak melanggar ketentuan dari KPI, viewers nya banyak karena tim dari Vidio.com berjuang susah payah, tim dari media mudah-mudahan impact nya ke pemirsa bagus, lagunya mudah-mudahn dikenal. Memang karakternya berbeda, kalau masyarakat saat ini mendengarkan lagu yang easy listening mungkin suguhan Bidadari Jiwa berbeda. Karena kita tetap mempertahankan tagline as a winner sehingga lagunya di create di sisi lain, up-beat akan tetapi karakter lagunya yang masih berat dalam artian susah dinyanyikan, teap mempertahankan bahwa Danang pemenang lomba nyanyi makanya lagu di-create kualitas seorang pemenang makanya nikmati suguhan berbeda.

Membawa nama dangdut di kancah Internasional mantap dilakukan Danang lewat penggarapan video klip Bidadari Jiwa di 4 negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Begitu pula dengan suguhan berbeda namun memiliki kualitas istimewa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading