Siti Ashari Dinobatkan Menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2016

Fimela.com, Jakarta Setelah melewati proses panjang dan seleksi yang ketat, kelima dewan juri pun menobatkan Siti Ashari (Padang) sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2016. Dengan begitu Situ akan meneruskan tugas yang dipikul Nesa Aqila sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2015.

Adapun posisi runner up 1 diberikan kepada Nafisah Al Hamid (Banjarmasin), dan runner up 2 jatuh ke Chairunisa Hanif (Padang Panjang). Atas kemenangan ini, Siti Ashari mendapat uang tunai seberar Rp 50 juta. Rona bahagia terlihat jelas di wajah Siti atas perjuangannya hingga medapatkan gelar tertinggi ajang Puteri Muslimah Indonesia 2016.

Pada tahap 3 besar, jawaban Siti memang terdengar lebih lugas dan tugas. Di babak itu, para finalis mendapat satu pertanyaan sama tentang inspirasi yang didapat dari wanita-wanita besi seperti ibu Risma yang tegas memimpin kotanya, atau ibu Susi yang disegani negara tetangga, karena kerap mencuri hasil laut Indonesia.

Siti mengaku banyak belajar dari kedua wanita tersebut. Terutama soal ketegasan dan mengayomi masyarakat. "Dari ibu Risma saya belajar bahwa dia tegas namun juga mengayomi. Dari ibu susi saya belajar ketegasannya. Dari semuanya saya belajar bahwa wanita bisa tanpa harus melupakan kodratnya," jawab Siti.

Giliran Nafisah Al Hamid, finalis yang satu ini menjawab jauh lebih cepat dari Siti, dan menyisakan sekian detik dari waktu yang disediakan. "Ibu susi adalah pribadi yang berani, panglima terdepan menjaga kedaulatan bangsa. Yang penting beliau tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu," ujar Nafisah.

Senada dengan dua finalis sebelumnya, Chairunisa Hanif menganggap ketegasan dan keberanian Risma dan Susi sebagai bentuk emansipasi wanita. "Pencapaian yang diraih wanita tersebut membuat saya bangga. Hal itu menunjukkan emansipasi masih tetap dijunjung tinggi. Tapi tidak melupakan tugasnya sebagai seorang ibu," ucap Chairunisa.

Namun bagaimana pun juga, hanya ada satu nama yang keluar sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2016. Predikat itupun jatuh kepada Siti Ashari asal Padang.