Potret Tetesan Air Mata Ruben Onsu di Pusara Sang Ayah

Fimela.com, Jakarta Tetesan air mata Ruben Onsu tak terbendung, saat jenazah sang ayah, Johannes Abraham Onsu masuk ke liang lahat, Rabu (1/2/2017) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Bulir demi bulir air mata itu semakin deras mengalir membasahi pipi saat peti putih mulai diarak masuk ke dalam liang lahat, lalu ditimbun tanah.

Usai sudah perjuangan hidup ayahanda Ruben Onsu. Berkalang tanah, semua senyumnya menjadi kenangan indah. Semua cerita kehidupannya, menjadi memori yang ada di ingatan Ruben Onsu, anak dan keluarganya. Ini adalah takdir yang tidak bisa dihindari.

Tangis Ruben Onsu Pecah di pemakaman ayahanda tercinta. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Di samping Sarwendah sang istri, tangisan Ruben Onsu terdengar pilu. Meratapi kepergian sang ayah, menjadi hal yang menakutkan bagi Ruben. Namun apa mau dikata, Tuhan punya kehendak lain. Ruben Onsu sempat terdiam dalam tangisnya, ia memegang nisan berlambang salib dengan penuh keharuan. Suara tangisnya kembali memecahkan suasana.

Tidak lagi terhitung, berapa tetesan air mata itu jatuh. Bahkan uraian air matanya pun terlihat menetes menuju gundukan tanah yang masih merah di depannya.

Ruben Onsu belum mau beranjak dari pusara sang ayah, meski prosesi pemakaman telah usai. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Kelucuan Ruben Onsu saat berada di depan kamera saat menjadi seorang artis, berubah menjadi tangisan seorang anak yang akan merindukan sosok ayahnya yang telah tiada.

Ruben Onsu masih mengingat kenangan indah bersama sang ayah tercinta. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Keceriaan Ruben Onsu berubah menjadi duka yang mendalam. Johannes, bagi Ruben Onsu adalah ayah yang terbaik. Karena itu rasa kehilangan yang mendalam masih dirasakannya, meski keluarga dan banyak kawan yang menghiburnya.

Penuh haru, Ruben Onsu berderai air mata di pusara sang ayah. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Kehilangan sang ayah, merupakan catatan perjalanan hidup Ruben Onsu. Canda dan tawa ayahanda tercinta masih saja tidak bisa dilupakan. Hal itu akan terus terpatri dan menjadi kenangan indah yang akan diceritakan Ruben Onsu untuk anak-anaknya kelak.

"Selamat jalan ayah," ujar Ruben Onsu dengan air mata berlinang. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Bakti Ruben Onsu, sudah ditunjukkannya saat menemani mendiang ayahanda tercinta di rumah sakit. Semua sudah diusahakan yang terbaik untuk kesembuhannya. Namun, Tuhan rupanya punya kehendak lain. Dan, semua itu akan selalu menjadi catatan manis kehidupan Ruben Onsu terhadap sang ayah.