Bagaimana Keluarga Kardashian Membangun Bisnis Mereka?

Kim Kardashian dulunya hanya dikenal sebagai fashion stylist untuk beberapa figur terkenal seperti Paris Hilton, sementara saudara-saudara lainnya hanya dikenal sebagai anak-anak dari pengacara terkenal, Robert Kardashian, yang menangani kasus pidana O.J. Simpson. Namun, keluarga mantan sosialita ini sudah berubah banyak. Apapun bisa dijual dengan label Kardashian. Sang ibu, Kris Jenner, mampu menjadi business manager untuk anak-anaknya, sehingga apapun yang dilakukan Kim, sang anak kesayangan, ataupun Kourtney, Khloe, Robert, bahkan Kylie dan Kendall Jenner, dua putri dari hasil pernikahannya dengan Bruce Jenner, bisa dijual.

Rasanya belum banyak ibu yang bisa menarik bayaran dari banyak hal yang dilakukan anaknya. Mulai dari penjualan parfum, pil diet, clothing line, hingga untuk menjadi host sebuah acara pun, bisa menelurkan pundi-pundi uang. Kim bisa dibayar dengan fee USD100.000-250.000 untuk satu kali kehadirannya di sebuah acara pembuakan nightclub baru, atau mengantongi USD25.000 untuk setiap posting tweet yang menyebutkan sebuah produk. Di suatu episode KUWTK dari musim kelima, Kris pernah melarang Kim untuk datang ke sembarangan acara bila itu bukan produk yang mereka wakili dan nggak ada bayarannya. Ya, kira-kira seperti itulah caranya Kardashian family ini “bertahan hidup” sekarang. Lalu, bagaimana caranya Kardashian mempertahankan bisnis keluarga ini

1. Because they are look like a real family

Nggak ada keluarga yang sempurna seperti Brady Bunch, gambaran keluarga ideal dari sebuah sitkom di tahun 70-an. Dan, perdebatan serta persaingan yang seringkali terselip di antara Kardashian sisters-brother ini terlihat seperti layaknya keluarga normal pada umunya. Kim yang sukses dengan karier clothing line-nya, terkadang bertengkar dengan Rob yang merasa iri dengan kakaknya karena belum bisa membuat prestasi apa-apa, begitu juga dengan perdebatan Khloe dan Kourtney tentang ketidaksukaannya terhadap pilihan pendamping hidup kakaknya. Namun, di balik ketenaran mereka di layar kaca, keluarga Kardashian tetap sosok yang sopan dan ramah terhadap fans, dan inilah yang membuat penonton dan penggemarnya semakin merasa dekat dengan mereka. “The Kardashians live an aspirational lifestyle,” ujar David Caplan, konsultan editorial untuk media selebriti seperti “People” dan “Star”.

2. Memperluas ranah bisnis as far as they can

Apa yang belum dijual Kris Jenner dari kepopuleran anak-anaknya? Serial KUWTK bercabang menjadi spin off show, mulai dari “Khloe and Kourtney Take Miami”, “Kim and Kourtney Take New York”, “Khloe & Lamar”, dan masih akan ada serial lanjutan yang sedang dipersiapkan, termasuk gosipnya tentang kisah rumah tangga Kim dan Kris Humphries. Belum lagi dengan diluncurkannya Dash, clothing line sukses bentukan tiga saudari Kardashian; Mirage, sebuah clothing store selebriti di Las Vegas, wewangian, suplemen diet, bahkan katru debit berlabel dan bergambar Kardashian yang bekerjasama dengan MasterCard namun berujung pada masalah perdata dan nggak diteruskan lagi sekarang. “Filosofi Kardashian adalah adalah mengambil keuntungan dari apapun selama mereka laku,” simpul Bonnie Fuller, editor in chief dari situs hiburan, HollywoodLife.com.

3. Maximizing any social medias

Keluarga ini adalah bukti nyata betapa social media mempunyai pengaruh besar untuk kesuksesan dan ketenaran. Masih ingat dengan pose Kim di samping hasil X-Ray yang memperlihatkan bahwa bokongnya asli tanpa implan apapun? Atau, saat Kim berhasil mencapai jumlah follower di Twitter sebanyak 10 juta orang dan “berterima kasih” kepada penggemarnya dengan mem-posting foto dirinya? Atau, saat Kris Jenner sangat bahagia dan terharu karena mendapat sebuket bunga dan ucapan kasih sayang dari menantunya, Lamar Odom? Ya, kira-kira begitulah cara klan Kardashian memperluas kepopuleran. Mereka dengan cerdasnya memaksimalkan facebook, Twitter, dan blog untuk “melaporkan” apa saja yang terjadi dalam hidup mereka, dan itu sudah pasti akan menarik perhatian media dan publik. “Kita nggak akan pernah melihat Jennifer Aniston melakukan seperti yang dilakukan oleh Kim atau Khloe. Dari situ kita bisa melihat bahwa mereka sama sekali nggak akan mengeluh tentang privasi atau beratnya menjadi selebriti. Mereka terlihat sangat menikmati kepopuleran dan pekerjaan mereka,” sambung Fuller.

4. Always collaborate with the best

Entah suatu kebetulan atau nggak, tapi dua dari tiga saudari Kardashian, yaitu Kim dan Khloe kini bersuamikan atlet basket yang sedang di puncak karier. Kris Humpries, suami Kim, adalah rebounder andalan dari klub New Jersey Nets, sementara Lamar Odom memegang posisi sentral di Los Angeles Lakers. Kabarnya, sedikit banyak “gelar” atlet terkenal dan berbayar mahal itu adalah salah satu syarat untuk mempermudah masuk ke dalam keluarga Kardashian. Selain itu, mereka juga membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan Tao, nightclub prestisus di Las Vegas, Sears, rantai department store di Amerika Serikat, dan Skechers, merk sepatu terkemuka. Semua kerja sama itu nggak lain dan nggak bukan adalah untuk memperkuat posisi bisnis mereka dan dengan pintarnya mereka berkolaborasi dengan merk-merk terbaik, baik itu sebuah produk ataupun profil pendamping.

5. Skandal atau bukan, bisa jadi sebuah bisnis

Keluarga Kardashian penuh dengan skandal. Mulai dari sex tape Kim dengan mantan kekasihnya, Ray J, yang tersebar karena dibeli lisensinya oleh sebuah rumah produksi, hingga celah berjualan suplemen diet saat Khloe mengalami kenaikan berat badan. Belum lagi, dengan terbukanya Kris Jenner berbagi detail tentang facelift yang dijalankannya sebelum pernikahan Kim, dan penjualan hak eksklusif untuk pernikahan Kim kepada channel “E!” dengan judul acara: “Kim’s Fairytale Wedding”. Tanpa harus berpanjang lebar lagi mengetahui apa lagi yang bisa Kardashian raup dengan menjual namanya, sudah bisa terlihat bukan kalau keluarga ini bukan keluarga biasa? Apapun bisa dijual dari Kardashian!