Dari Sutradara Hingga Maudy Ayunda, Ini 5 Fakta Menarik Film Losmen Bu Broto

Sejak awal film Losmen Bu Broto direncanakan akan dibuat oleh dua sutradara. “Salah satu produser, yakni Andi Boediman menginginkan Eddie Cahyono karena jatuh hati pada film Siti. Lalu kami duetkan dengan Ifa Isfansyah,” ujar Robert Ronny, produser Paragon Pictures.

Konflik film Losmen Bu Broto terpusat pada tokoh Sri. Oleh karena itu, Sri harus diperankan oleh aktris yang punya aura kebintangan dan mudah memenangkan hati penonton. “Nama Maudy Ayunda lalu tercetus,” tutur Robert Ronny.

Saat menulis naskah film Losmen Bu Broto, para produser belum tahu siapa yang pantas memerankan tokoh Bu Broto. Awalnya Maudy Koesnaedi dinilai kurang pas untuk memerankan Bu Broto.

“Usianya 46 tahun tapi wajahnya jauh lebih muda. Saya awalnya ragu. Maudy saat ditawari antusias. Setelah tes kamera, dia pas jadi Bu Broto. Solusinya, anak-anak Bu Broto dimudakan,” jelasnya.

Awalnya film ini mengangkat konflik losmen dengan hotel yang menjamur di Bumi Mataram. “Ditulis Alim Sudio, sempat direvisi dua kali. Lalu saya, Andi Boediman, Ifa, Eddie, termasuk Kamila Andini berbagi ide. Naskah direvisi hingga sembilan kali. Barulah kami syuting," ujar Robert Ronny.

Syuting film Losmen Bu Broto awalnya dijadwalkan 24 hari, akan tetapi jadi 28 hari. Pasalnya pemain dan kru sempat syok karena Robert Ronny terpapar virus Corona.

“Di Jogja, saya enggak enak badan dan setelah menjalani uji usap, ternyata positif Covid-19. Seluruh pemain dan kru lalu di-swab, beruntung hasilnya negatif,” jelas Robert seperti yang dilansir dari Showbiz Liputan6.com.