Sukses

Entertainment

Bayu Oktara Rasakan Dampak Buruk Merokok, Sampai Ganggu Pekerjaan

Fimela.com, Jakarta Sudah menjadi rahasia umum jika rokok memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Yang kemudian menjadi masalah ialah sulitnya seorang pengguna produk tembakau konvensional itu berhenti untuk mengonsumsi rokok dalam keseharian. Hal itu pun sempat dialami presenter Bayu Oktara.

Aktor yang juga aktif sebagai penyiar radio dan presenter itu mengaku sempat mengalami dampak negatif sebagai perokok aktif. Bahkan, hal itu sudah sampai mengganggu pekerjaannya sehari-hari karena sering mengalami sakit di hingga adanya lendir di tenggorokannya.

"Hal-hal ini sangat mengganggu kalau saya harus siaran pagi, shooting, dan nge-MC,” ungkap Bayu Oktara.

Beralih

Selain gangguan pada tenggorokan, hal lain yang disadari pria 43 tahun itu menjadi dampak buruk ketika menjadi penikmat produk tembakau konvensional seperti rokok ialah kandungan TAR pada asap rokok yang memicu risiko berbagai penyakit berbahaya. Hal itu pula yang akhirnya sempat membuatnya berniat untuk berhenti menjadi perokok meski masih kerap tergoda untuk kembali merokok ketika waktu senggang.

Hal itu akhirnya mendorong Bayu Oktara untuk beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik. "Yang saya rasakan itu saya jadi jarang batuk. Lalu baju dan tangan saya udah tidak bau lagi, jadi lebih tidak menganggu saat ketemu istri dan anak,” terangnya.

Butuh Edukasi

Memang patut diakui jika beberapa waktu belakangan kehadiran beragam produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin menjadi semakin marak di masyarakat. Bayu Oktara pun berpendapat edukasi terkait produk tembakau alternatif dan potensi manfaatnya bagi perokok yang masih kesulitan untuk menghentikan kebiasaan tersebut sangat penting.

"Saya berharap akan ada lebih banyak edukasi dan kegiatan yang menyuarakan terkait kehadiran produk tembakau alternatif di Indonesia. Selain itu, edukasi dan kegiatan tersebut juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, utamanya komunitas agar lebih masif lagi pencapaiannya,” pungkasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading