Rafael Tan Terkenang Masa-Masa Alami Cyber Bullying saat Terlibat dalam Film Teman Tidur

[Fimela] Rafael Tan — [Foto/istimewa]... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Member Smash, Rafael Tan menjadi salah satu nama yang terlibat dalam film berjudul Teman Tidur. Dalam film yang mengangkat dampak buruk perundungan itu, Rafael mengaku terkenang masa-masa berat dirinya menjadi korban cyber bullying di awal kariernya.

Hal itu disampaikan Rafael Tan saat gala premier film Teman Tidur di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023). Menurutnya, pengalaman bullying yang ia terima terjadi ketika awal-awal boyband Smash keluar.

"Kalau aku pribadi baca sinopsisnya sangat menarik karena bully sampai sekarang nggak berhenti-berhenti, dari mulai bully langsung dan juga melalui cyber seperti yang aku alami sama teman-teman (Smash) 13 tahun yang lalu," kata Rafael Tan.

Bullying di Sekolah

[Fimela] Film Teman Tidur — [Foto/istimewa]... Selengkapnya

Dalam film Teman Tidur, Rafael Tan berperan sebagai Davin, salah satu teman dekat dari gadis bernama Kelly yang menjadi korban bully di sekolah sampai memutuskan bunuh diri. Setelah meninggal, arwah Kelly kemudian kerap muncul untuk meneror siswa-siswa yang menjadi pelaku bullying.

Selain Rafael, beberapa nama yang juga terlibat di dalamnya antara lain Kalina Oktarani, Gunawan, Meriam Belina, Mutiara Sofya, Givina Lukita Dewi, Baskara Mahendra, Rafael Tan, Khan Teux, Deandra Putri, dan Abun Sungkar.

"Dan lewat film ini diharapkan bisa memberikan pengalaman dan pelajaran penting bagi para penonton baik itu remaja, orangtua, juga guru di sekolah. Tujuannya agar mereka dapat terhindar dari kasus perundungan yang akan berdampak buruk bagi anak," ungkap Ray Nayoan selaku sutradara.

Pesannya Bisa Sampai

Berdasarkan misi tersebut, Rafael Tan berharap film yang akan tayang di bioskop mulai 30 Maret 2023 ini bisa memberikan pesan positif pada masyarakat, khususnya generasi muda untuk sadar tentang dampak buruk dari aksi bullying.

"Semoga pesannya juga bisa tersampaikan, jadi ini nggak sekedar horor tapi apa yang kita ingin sampaikan tentang bullying bisa diterima," harapnya.