Tayang Perdana, Film 13 Bom di Jakarta Raih 100 Ribu Penonton di Hari Pertama Penayangannya

[Fimela] Film 13 Bom di Jakarta — [Foto/istimewa]

Fimela.com, Jakarta Film 13 Bom di Jakarta disambut dengan baik oleh para penggemar film Indonesia. Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko berhasil mendapatkan lebih dari 100 ribu penonton pada hari pertama penayangannya di bioskop.

“Terima kasih buat 100.000++ warga yang sudah bertemu dengan Arok (@riodewanto) di bioskop sampai siang ini. Penasaran bagaimana akhir dari rencana Arok? Ke bioskop hari ini juga!” tulis akun Instagram @13bomdijakartafilm.

Angga Dwimas Sasongko pun mengucapkan terima kasih kepada penonton yang sudah menonton film 13 Bom di Jakarta. “Terima kasih buat semuanya yang sudah nonton di hari pertama. Sangat berarti buat kami semua yang bikin film ini. 13 Bom di Jakarta sebagai film action ingin menghibur penonton, ingin ajak penonton masuk ke bioskop seru-seruan,” ucapnya.

TERKAIT: Foto-foto Abizard Kavin Suseno Anak Selvi Kitty dan Rangga Ilham yang Makin Ganteng

Sinopsis

Film 13 Bom di Jakarta. (Dok. Visinema Pictures)

Menyuguhkan aksi laga mata-mata, film ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dengan para aktor dan aktris profesional tanah air, seperti Lutesha, Rio Dewanto, Ganindra bimo, Niken Anjani hingga pelantun Bitterlove ialah Ardhito Pramono.

Film ini mengisahkan dalam satu rentang waktu yang diciptakan, kota Jakarta mengalami teror 13 bom yang disebarkan oleh sekelompok teroris yang akan diledakkan dalam setiap 8 jam sekali. Serta, filmnya akan melibatkan 3 point of view yaitu dari sudut pandang masyarakat sipil, teroris, dan dari badan intelijen.

Senjata Asli

Poster film 13 Bom di Jakarta. (Dok. Visinema Pictures)

Pada kesempatan media visit di Kapanlagi Youniverse, Niken Anjani dan Ganindra Bimo menceritakan betapa aslinya senjata yang digunakan dalam setiap adegan berkaitan. Mulai dari pistol-pistol atau senjata yang digunakan, peluru, bahkan suaranya pun benar-benar sama seperti suara senapan asli.

Dari pagi sampai malem, para pemain tetap full memegang senjata. Selain itu, efek-efek dari ledakan yang memang nyata, mengharuskan para pemeran untuk terbiasa.