Sukses

Entertainment

HeavyBuckStylez untuk Pertama Kalinya Hadir di Jakarta setelah Vakum Selama Enam Tahun

Fimela.com, Jakarta Setelah enam tahun vakum dari panggung recital, komunitas tari ternama HeavyBuckStylez (HBS) kembali dengan sebuah produksi dance-concert bertajuk AFTERMATH: WHAT WE LEAVE BEHIND. Recital kelima HeavyBuckStylez yang untuk pertama kalinya digelar di Jakarta. Jakarta menjadi tuan rumah menandai babak baru dalam perjalanan kolektif ini setelah sebelumnya selalu diadakan di Surabaya sejak debutnya 16 tahun lalu. 

AFTERMATH adalah selebrasi lintas generasi, sekaligus refleksi mendalam tentang bagaimana setiap pilihan, gerakan, dan momen dalam hidup kita menciptakan dampak yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Mengusung konsep “cause and effect”, pertunjukan ini mengajak penonton untuk bertanya: Apa yang akan kita tinggalkan? Apakah itu warisan seni, nilai, atau bahkan luka yang membentuk langkah generasi selanjutnya? 

 

"Alright, so Aftermath — it’s pretty much ‘cause and effect’, you know? Like, have you ever made one tiny decision and suddenly your whole day, week, or even life changed? Yeah, that’s the vibe. Every little choice we make, whether it’s planned or totally random, kinda starts a chain reaction. From when we were kids to figuring out this whole adulting thing, we’re all just out here winging it — and whatever we leave behind, shifts the next generation. So tonight, we’re bringing that energy to the stage. Let’s see how it goes.” 

Untuk pertama kalinya dalam sejarah recital HBS, Chemmy (Patrianata Bakti Indrawan) sebagai director AFTERMATH: WHAT WE LEAVE BEHIND membawa penonton tak hanya menjadi pengamat, tetapi terlibat langsung dalam pertunjukan melalui gelang interaktif yang audiens kenakan. Dengan teknologi ini, setiap penonton akan diminta untuk membuat pilihan pada momen-momen tertentu selama pertunjukan—dan pilihan itu akan mempengaruhi elemen visual serta narasi di panggung. Inilah cara HBS membawa konsep cause and effect menjadi lebih nyata: cerita yang berkembang bukan hanya ditentukan oleh penari, tapi juga oleh penonton yang menyaksikan. 

Konsep inovatif ini digarap oleh Chemmy untuk recital ini, yang ingin mengajak setiap generasi merenungi bagaimana seni bisa menjadi sarana refleksi, penyembuhan, dan komunikasi antar generasi—dengan menjembatani interaksi emosional antara penari dan penonton.

Bintang Tamu Bertaraf Internasional dan Kolaborasi Unik 

Tak hanya itu, panggung juga akan menghadirkan kejutan besar: GAC (Gamaliel, Audrey, Cantika) — grup musik pop-soul Indonesia yang kali ini bukan hanya bernyanyi, melainkan menari sebagai dance crew untuk pertama kalinya dalam panggung tari sebesar ini. Penampilan mereka menjanjikan sisi baru dari trio ini yang belum pernah dilihat publik sebelumnya. 

Semakin menarik, dua penampil internasional akan bergabung dalam kolaborasi bersama HeavyBuckStylez. Intensive class telah mereka lakukan kepada WARS Jakarta dan WARS Surabaya, tim utama HeavyBuckStylez, selama empat hari sebelum hari recital tiba. Mereka juga akan tampil dan berbagi panggung dengan HBS: 

● A-Team, kolektif tari dari Filipina yang dikenal eksplosif dan presisi tinggi, akan tampil bersama tim WARS JKT. 

● Jemma Lee dari Korea Selatan, seorang koreografer dan pengajar juga director dari Demitasse Project akan berkolaborasi dengan WARS SBY. 

Kolaborasi ini menjadi momen puncak dari pertukaran artistik lintas negara dan budaya yang digagas langsung oleh HBS sebagai bentuk nyata dari semangat komunitas yang terus dibawa. 

200+ Penari, 3 Kota, 1 Panggung 

Lebih dari 200 penari dari tiga kota besar di Indonesia—Jakarta, Surabaya, dan Pekanbaru—akan bersatu di satu panggung, menciptakan sebuah narasi yang menyoroti peninggalan jejak atau legacy tiap generasi. Setiap penari membawa cerita, perjuangan, dan mimpi mereka sendiri—dan semua berpadu dalam satu momen bersama yang tidak akan terulang. 

Sebagai komunitas yang pernah tampil dalam YouTube Rewind Indonesia 2021, HBS terus menunjukkan konsistensi mereka dalam berkarya dan memperluas pengaruhnya. AFTERMATH bukan hanya pencapaian, tetapi, harapannya, menjadi dampak yang selalu ada bahkan setelah lampu panggung padam. 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading