Jakarta “La La Land” jadi film yang paling banyak diperbincangkan musim ini. Apalagi di Golden Globe Awards 2017 kemarin, film besutan sutradara Damien Chazelle ini berhasil meraih 7 piala, dimana Emma Stone keluar sebagai Best Actress dan Ryan Gosling keluar sebagai Best Actor. Sejatinya kesuksesan film bergenre drama komedi romantis musikal ini tidak bisa hanya dilihat dari segi akting pemain (dimana Emma dan Ryan betul-betul kerja keras menyanyi dan menari), cerita, dan proses produksinya saja, tapi juga kostum.
Bercerita tentang Mia (Emma Stone), perempuan yang bercita-cita sebagai aktris, dan Sebastian (Ryan Gosling), seorang pianis jazz, yang saling jatuh cinta di tengah usaha mereka mengejar impian, “La La Land” menggambarkan kisah dreamy yang colorful dengan latar belakang kota Los Angeles. Damien mengadaptasi nuansa technicolor di film-film era akhir 40-an dan awal 50-an. Dan untuk mewujudkan grafis menarik di layar melalui gerakan tarian, desainer kostum “La La Land”, Mary Zophres, bekerja menciptakan kostum berelemen fantasi yang dibuatnya terlihat mendekati realiti.
Karena bercerita tentang Mia yang belum berada di puncak ketenarannya, Mary sengaja membuat dress yang memang mewakili sosok perempuan biasa. Pendeknya, dress-dress sederhana yang buat penonton berpikir, “Kita bisa mendapatkannya di toko vintage atau retail storeseperti H&M.” Namun, konsepnya tetap dress berwarna terang yang diberi sedikit volume tanpa terlihat terlalu fancy agar memberi efek indah saat dikenakan untuk menari. Sepatu pun dibuat matching dengan warna dress untuk menghasilkan adegan tarian yang lebih emosional.
Meski berlatarbelakang Los Angeles tahun 2016 dan trend fashion 90-an kini tengah berjaya lagi, Mary ingin menggarisbawahi bahwa gaya Mia cenderung lebih klasik dan timeless. Jadi, setting waktu di film tak begitu berpengaruh karena gaya yang ditampilkan tidak terlalu vintage atau terlalu modern, tapi lebih ke gaya yang tak lekang dimakan zaman.
Sementara untuk Sebastian, Mary ingin menonjolkan sosok seorang pianis jazz yang pilihan busananya terinspirasi dari ketertarikannya pada hal-hal yang bersifat klasik, seperti musisi-musisi legendaris. Itulah sebabnya, kita tak menemukan Ryan memakai T-shirt, jeans, dan sneakers di film ini. Gayanya lebih polished dan sleek.
Di salah satu adegan Mia dan Sebastian menari dan menyanyi bersama, warna kuning pada dress canary yang dikenakan Mia terlihat berpadu dengan indahnya warna ungu dan birunya langit, menambah kesan manis pada keseluruhan adegan. Di adegan yang lain pun terlihat Mia memakai dress biru royal, warna yang menonjol saat ia dan tiga orang temannya menari memecah keheningan malam.
Kostum pada film menjadi elemen yang tak terpisahkan untuk membangun kisah dan karakternya. Tak heran bila akhirnya “La La Land” jadi salah satu film yang wajib ditonton musim ini. Bila ingin saksikan sendiri keajaiban kostum-kostum yang dipakai Emma Stone dan Ryan Gosling, “La La Land” sudah dapat dinikmati di bioskop-bioskop kesayangan di Indonesia.