Sukses

Fashion

Sederet Desainer Lokal Produksi Masker di Tengah Pandemi Virus Corona

Fimela.com, Jakarta Virus corona membawa pengaruh ke berbagai sektor industri. Tidak terkecuali industri fashion. Di Italia dan Prancis, beberapa merek fashion ternama mengubah fungsi pabriknya menjadi tempat produksi hand sanitizer dan masker.

Sementara di Indonesia, desainer lokal mengambil tindakan untuk berperan menangani virus corona dengan memproduksi masker. Kebanyakan, masker yang diproduksi merupakan masker kain. Siapa saja desainer lokal yang memproduksi masker di tengah pandemi virus corona?

1. Stella Rissa

Desainer dikenal dengan rancangan baju pengantin yang cantik, Stella Rissa ini mengambil langkah untuk memproduksi masker kain berbahan 100 persen katun. Meski katun merupakan bahan yang mahal, Stella Rissa memilih untuk tidak memperjualbelikan masker ini. Ia justru membagikan masker ini secara gratis kepada mereka yang meminta langsung kepada Stella Rissa. Bahkan, Stella Rissa tidak segan untuk mengirimkannya secara gratis.

"Kita tidak menerima pembayaran. Malah kalau ada yang tidak bisa ambil kita bantu kirim secara gratis. Saat sekarang ini saya tidak merasa pantas mengambil keuntungan sama sekali. Orang-orang banyak yang kena PHK dan makan susah," ungkap Stella Rissa.

Dihubungi melalui pesan singkat, Stella telah berkonsultasi dengan dokter soal masker yang ia buat. Masker ini tidak seperti masker kesehatan yang sering kita temui, namun bisa membantu mencegah penularan virus. Karena dibuat dari kain, masker ini bisa dicuci setiap hari dan tisu yang ada di dalam masker ini bisa diganti per 30 menit.

Stella Rissa pun berharap agar apa yang ia lakukan ini bisa menginspirasi orang lain, terutama tokoh-tokoh publik, untuk bisa memengaruhi orang agar bebuat baik bagi sesama.

 

2. Cotton Ink

Merek lokal yang dinaungi oleh Ria Sarwono dan Carline Darjanto ini juga membuat masker kain berbahan katun. Dihubungi melalui pesan singkat, Ria Sarwono menuturkan masker kain ini dibuat dari sisa bahan kain untuk produksi Cotton Ink. Ria mengaku bahwa masker yang ia buat bukan untuk terhindar dari virus, melainkan sebagai anti bakterial dan anti debu. Menurutnya, lebih baik ada proteksi daripada tidak ada sama sekali.

"Di samping kita menjaga orang untuk stay safe dari debu dan polusi tapi kita juga trying sustainable dari sisa kain yang kita punya," ungkap Ria.

Dijual dengan harga Rp50 ribu persatu pack, kamu akan mendapat empat buah masker dengan berbagai warna. Di tengah kondisi seperti ini, Cotton Ink hanya akan menjual masker ini secara online. Ria menyarankan agar masker ini dicuci terlebih dahulu sebelum dan setelah digunakan.

 

3. Binzu

Merek lokal yang satu ini memang identik dengan motif tie dye dalam koleksinya. Kali ini, Binzu memproduksi masker kain yang bernama Binzu Shibori Mask. Terbuat dari katun rayon, masker ini diwarnai menggunakan pewarna alami, seperti tanaman indigo.

Dihubungi melalui pesan singkat, Dery G. Waluyo yang menjadi salah satu pemilik Binzu menjelaskan bahwa proses pembuatannya dimulai dengan memanaskan kain bersama dengan kacang kedelai. Kemudian dijemur dan barulah diberikan pewarna alami.

"Tentunya dengan wabah corona ini, bisnis lokal ikut berimbas. Apalagi bisnisnya yang bergerak di koleksi ready to wear, karena kebutuhan masyarakat untuk itu berkurang. Untuk itu, kita membuat masker," ungkap Dery G. Waluyo.

Masker yang dijual dengan harga Rp49 ribu ini bisa dilapisi dengan masker kesehatan. Tentu masker kesehatan tersebut harus diganti secara berkala. Karena terbuat dari kain, masker Binzu juga perlu dicuci pada sebelum dan sesudah digunakan agar bisa terhindar dari virus.

"Paling penting adalah di mana kita mengajak orang-orang agar jangan pakai masker kesehatan kalau bukan ke rumah sakit atau ke tempat ramai. Kalau hanya ke supermarket, bisa menggunakan masker kain ini kemudian dicuci atau disterilkan," tambah Dery.

Setidaknya ada tiga jenis masker yang diproduksi oleh Binzu. Yakni Binzu Tanah Air Masker, Binzu Indigo Masker, dan Binzu Senja Masker.

 

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading