Sukses

Fashion

Koleksi Kalung dan Bros Cartier yang Menunjukkan Pesona Keindahan Fauna di Dunia

Fimela.com, Jakarta Rumah mode asal Prancis, Cartier, merilis koleksi perhiasan Beautes du Monde terbaru yang terinspirasi dari keindahan yang ada di dunia. Dalam koleksi ini terpotret berbagai keindahan yang menginspirasi Cartier bersaudara saat melakukan perjalanan ke berbagai tempat di dunia.

Cartier bersaudara mengamati keindahan yang ditemukan ketikan petualangan ke berbagai tempat di dunia. Setelah itu menggambar inspirasi yang tertangkap, kemudian menuangkan keindahan tersebut dengan sentuhan artistik dan savoir-faire mereka ke bentuk desain perhiasan.

Melalui koleksi terbaru Cartier Beautes du Monde ini menampilkan beberapa perhiasan seperti kalung dan bros, dari paling sederhana hingga rumit. Koleksi ini menghadirkan perhiasan berbentuk fauna memesona yang dituangkan Cartier ke bentuk bros yang pembuatannya dipengaruhi filosofi mulia Maison.

Intip keindahan perhiasan Cartier dalam koleksi Beautes du Monde.

Cymbale Necklace

Kalung ini terinspirasi dari anatomi serangga yang menakjubkan. Anatomi serangga banyak terkonsentrasi pada banyak detail dan mengubahnya menjadi space miniatur. Namun, dalam kalung Cymbale ini, Cartier secara terkhusus menonjolkan keunikan serangga tenggerek dan menunjukkan kehalusannya ke dalam bentuk kalung yang tercipta dari berlian, batu kristal, ruby, dan onyx.

Salah satu hal rumit namun mengagumkan dari perhiasan ini, Cartier berhasil menuangkan keindahan sayap transparan tenggerek melalui pemilihan batu kristal karena bahannya yang tembus cahaya dan juga mampu menyemarakkan kilauan ketika terkena cahaya. Transparansi permata membutuhkan struktur tak terlihat pada desain perhiasan yang diciptakan..

Susunan dengan bentuk simetris membentang dari motif sental yang terdiri dari tiga rubi dan dua berlian dengan penimbangan D VS 1 6.10 karat. Warna kontras antara putih, hitam, dan merah adalah bagian dari warna repertoar Maison. Karya mengagumkan ini tercipta dari sentuhan desainer, ahli permata, lapidaries, jeweller, setter dan polisher, dengan waktu pengerjaan hampir 1.800 jam.

Ryu Necklace

Cartier memperkenalkan Ryu Necklace yang terinspirasi dari struktur, material, dan pola dari kulit hewan melegenda yakni naga. Kalung ini tercipta dari 80 berlian kuning dengan berat yang diperkirakan sekitar 79 karat. Berlian ini ditemukan dan dipersatukan sehingga membentuk sisik naga yang menyimbolkan hubungan antara langit dan bumi.

Tampilan permata oktahedral ini menjadi potongan langka yang jarang ditemukan di perhiasan. Berlian dengan cahaya intens ini terpasang di dalam desain heksagonal dari emas putih yang diperindah dengan berlian. Susunan heksagonal ini berpadu membentuk geometri jala yang menunjukkan gairah Cartier dalam menciptakan batu permata dengan bentuk yang khas.

Komposisi dari motif yang saling berhubungan menciptakan arsitektur yang benar-benar ditopang oleh ketepatan desain dan hubungan garis-garisnya. Terkomposisi dari seri artikulasi yang terhubung antar setiap desain heksagonal menghasilkan sebuah struktur yang menakjubkan. Cartier menyebut ketikan karya ini dipakai seakan-akan sebuah ‘kulit kedua’.

Koleksi Bros Flamingo dan Capung

Cartier juga merilis bros yang menampilkan keindahan berbagai fauna. Mulai dari fauna yang sederhana hingga hewan fantastis. Terdapat empat bros yang dirilis Cartier. Pertama bros dengan desain burung flamingo dengan sayap yang tercipta dari rubilite. Satu per satu setiap permata tampil dalam strip putih melengkung atau berlian berwarna.

Bros yang terinspirasi dari capung tercipta melalui saya opal dengan akhiran satu baris batu kristal yang diukir dengan lapisan dan terpadu aman dalam lindungan jaringan logam yang tak terlihat. Detail-detail ini menyatu sempurna dengan ukiran lapisan dari bros ini.

Bros Gajah dan Burung Eksotik

Sebuah gajah hadir dalam tampilan bros dalam koleksi Cartier Beautes du Monde. Sebuah karya seni glyptic yang terbuat dari kayu magnolia yang membatu. Bros ini juga berhiaskan safir pink dan berlian briolette. Sebuah quetzal yang telah diubah menjadi permata bahu, dimana bulu Turmalin Paraiba, safir, tsavorite terpasang garnet dan berlian bergoyang dengan gerakan sekecil apapun.

Setiap karya Cartier selalu setia pada inspirasi awal dengan pendekatan bergaya transfigurasi realitas dan membimbinginya menuju realitas yang lebih jauh. Keindahan karya-karya ini hidup melalui keahlian savoir-faire yang mengungkapkan aspek keindahan melalui desain dan interaksi antar batu permata.

*Penulis: Tasya Fadila

#Womwen for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading