Sukses

Fashion

Mengenal 7 Jenis Batik yang Umum Digunakan dalam Pernikahan Adat Jawa

Fimela.com, Jakarta Tanggal 02 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional. Batik sendiri merupakan warisan budaya asli Indonesia yang telah diakui oleh dunia. UNESCO menetapkan tanggal 02 Oktober sebagai hari Batik Nasional. Mengenai batik, umumnya motif kain ini sering digunakan dalam acara-acara resmi termasuk pernikahan khususnya di Jawa. 

Ada beragam motif batik yang biasa digunakan dalam pernikahan adat jawa. Meski motifnya beragam, makna dari motif tersebut umumnya sama. Secara garis besar motif batik dalam pernikahan adat Jawa melambangkan makna hidup, cinta, kasih sayang dan kebahagiaan. Untuk lebih jelas mengenai jenis atau motif batik dalam pernikahan adat Jawa, simak yang berikut ini.

Batik Sidomukti

Batik pertama yang umum digunakan dalam pernikahan Jawa adalah batik sidomukti. Dalam bahasa Jawa, sido berarti jadi atau menjadi sedangkan mukti berarti bahagia. Dengan memakai batik sido mukti di acara pernikahan, diharapkan pasangan bisa mendapatkan kebahagiaan dalam berumah tangga. Motif untuk batik jenis ini antara lain kerang, pohon hayat, bintang, sawat dan garuda. 

Sidoasih

Batik sidoasih dikenal sebagai lambang kasih sayang. Pada pernikahan adat Jawa, jenis batik ini digunakan agar pasangan dikasihi dan disayangi oleh semua orang. Pasangan juga diharapkan agar memiliki kehidupan rumah tangga yang lebih mesra, bertabur kasih sayang dan cinta di dalamnya. Sido dalam bahasa Jawa bermakna jadi dan asih bermakna kasih sayang. Motif batik sidoasih antaranya dedaunan, tangkai, bunga atau kuncup bunga. 

 

 

Sidomulyo

Jenis batik yang umum digunakan dalam pernikahan adat Jawa adalah sidomulyo. Pasangan yang memakai batik ini dalam pernikahannya diharapkan memiliki kehidupan rumah tangga yang penuh kemulyan atau mulia, bahagia, makmur dan bahagia selalu. Pasangan juga diharapkan memiliki hubungan yang langgeng selamanya. Motif untuk batik sidomulya adalah geometris yang membentuk bidang persegi. Masing-masing garis berisi motif kupu-kupu, pepohonan hingga garuda. 

Sidoluhur

Jenis batik selanjutnya dalam pernikahan adat Jawa adalah sidoluhur. Batik ini biasanya dikenalan oleh mempelai perempuan. Dia yang mengenakan batik ini di pernikahannya diharapkan memiliki kebahagiaan, hidup berkecukupan dan hidup penuh keluhuran budi pekerti baik perbuatan maupun ucapan. Motif batik ini terdiri dari kombinasi meru (puncak gunung tertinggi), pohon hayat, burung dan sawat (lambang matahari). 

Parang Kusuma

Kain batik dengan motif parang kusuma adalah garis diagonal dengan motif api/parang yang saling bertolak belakang dengan motif mlinjon (motif berbentuk belah ketupat). Di tengah ada motif api dengan dua bunga kecil yang saling bertolak belakang. Umumnya, motif batik ini digunakan dalam pernikahan yang bertema kesatrian Ageng. Biasanya, batik jenis ini banyak digunakan dalam keluarga kerajaan atau keraton. 

Tuntrum

Biasanya, motif ini digunakan oleh kedua orang tua maupun pengantin Jawa di acara midodareni. Pasangan yang mengenakan batik ini di pernikahannya diharapkan memiliki pernikahan yang bahagia, penuh kasih sayang dan harmonis. Motif tuntrum disimbolkan dengan bentuk bundar melambangkan matahari. Motif ini terletak pada bidang berbentuk segi empat. Bentuk pola batik motif truntum menggambarkan bunga yang bermakna tumbuh lagi. 

 

Grompol

Kata grompol mempunyai arti bergerombol atau berkumpul. Simbol dalam motif batik ini memiliki harapan agar dalam kehidupan pasangan seperti pohon dengan bunga dan buah yang lebat. Diharapkan pasangan akan memiliki banyak anak dan rejeki. Pasangan diberkahi dengan pernikahan bahagia, tenteram, rukun, sejahtera dan damai. 

Itulah sedikit mengenai jenis batik yang kerap digunakan untuk pernikahan adat Jawa. Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk, sambut hari batik dengan lebih mencintai batik dan produk asli dalam negeri lainnya. 

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading