Fimela.com, Jakarta Terpilihnya Paus Leo XIV pada Kamis (8/5/2025) menjadi pelipur duka usai meninggalnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Paus Leo XIV terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik yang baru setelah melalui sidang konklaf selama dua hari yang dihadiri oleh 150 kardinal dari seluruh dunia.
Terpilihnya paus baru ditandai dengan kepulan asap putih dari cerobong asap Kapel Sistine. Tak perlu menunggu lama, Kardinal Robert Prevost yang memilih nama Paus Leo XIV keluar menemui umat Katolik yang telah menunggunya dari balkon Basilika Santo Petrus.
Paus Leo XIV menjadi paus pertama asal Amerika Serikat dalam sepanjang sejarah kepausan. Ia tampil dengan mengenakan pakaian berwarna merah cerah dan stola berhias indah. Mengutip dari USA Today, penampilan Paus Leo XIV nampak kontras dengan Paus Fransiskus saat dirinya menampakkan diri pertama kali publik sebagai paus di balkon yang sama lebih dari satu dekade lalu.
Advertisement
Advertisement
Makna busana perdana Paus Leo XIV
Meski pakaian Paus Leo XIV mungkin tampak lebih mewah dibandingkan paus Fransiskus, paus baru tersebut sebenarnya mengambil pendekatan yang lebih tradisional. Selama berabad-abad, paus yang baru terpilih telah mengenakan jubah putih (mantel sepanjang mata kaki), zucchetto putih (topi tengkorak), pellegrina merah (penutup bahu), stola merah dan emas, dan salib dada.
Disebutkan oleh pastor Bruce Morrill, setiap bagian dari ansambel tersebut memiliki makna penting dalam iman Katolik.
"Paus adalah uskup Roma dan dia juga seorang kardinal, seorang kardinal uskup agung Roma," kata Morrill.
Dalam agama Katolik, merah adalah warna darah, api, dan kemartiran, menurut Museum Terra Sancta di Yerusalem. Sementara stola merah yang dikenakan Paus Leo XIV menampilkan ilustrasi indah dari keempat Injil dalam Perjanjian Baru − Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes
Perbedaan busana Paus Leo XIV dan Paus Fransiskus
Selama perkenalannya pada tahun 2013, Paus Fransiskus mengambil rute yang berbeda, mengabaikan banyak kemegahan dan kemewahan, untuk mengomunikasikan keinginan langsung untuk "kesederhanaan," kata Morrill. Bagi banyak orang, pakaian perkenalan Paus Fransiskus adalah yang pertama dari banyak contoh yang akan ia sampaikan pesan ini.
Sementara itu, Paus Leo XIV kembali ke tradisi selama perkenalannya, mengenakan jubah bahu merah dan stola merah dan emas. Sebagai pemimpin Gereja Katolik yang baru, Paus Leo XIV meneruskan legasi yang telah dibuat oleh para pendahulunya.
Advertisement
Dorong kesetaraan bagi perempuan
Salah satunya adalah mendukung keputusan Paus Fransiskus yang mengizinkan perempuan untuk pertama kalinya bergabung dengan Dikasteri untuk Uskup, sebuah badan administratif yang mengidentifikasi dan merekomendasikan uskup masa depan kepada Takhta Suci.
"Dalam beberapa kesempatan, kami telah melihat bahwa sudut pandang mereka merupakan sebuah pengayaan," katanya kepada Vatican News pada tahun 2023.
Pada tahun 2024, ia mengatakan kepada Catholic News Service bahwa kehadiran perempuan "memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses pertimbangan dalam mencari siapa yang kami harapkan sebagai kandidat terbaik untuk melayani Gereja dalam pelayanan episkopal".