Moms, Ini Tips Menerapkan Conscious Parenting agar Anak Tumbuh Lebih Empatik

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menjadi orang tua bukan hanya soal mengasuh dan memberi arahan. Lebih dari itu, parenting juga tentang membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak, hubungan yang penuh kesadaran, empati, dan saling memahami. Di sinilah konsep conscious parenting mulai banyak diperbincangkan.

Berbeda dengan pola asuh tradisional yang sering menekankan pada disiplin dan kontrol, conscious parenting mengajak orang tua untuk hadir sepenuhnya dalam setiap momen bersama anak. Pendekatan ini menekankan pentingnya kesadaran diri, pengelolaan emosi, dan komunikasi yang penuh empati. Dengan begitu, anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh, dan memiliki empati tinggi terhadap orang lain.

Dilansir dari positivepyschology.com, conscious parenting atau pola asuh sadar merupakan pendekatan yang berfokus pada kesadaran diri orang tua dalam mendampingi anak. Filosofi ini dipopulerkan oleh Dr. Shefali Tsabary melalui buku The Conscious Parent: Transforming Ourselves, Empowering Our Children.

Mengapa Conscious Parenting Bisa Membuat Anak Lebih Empatik?

Ketika orang tua terbiasa hadir sepenuhnya dan mendengarkan anak dengan penuh empati, anak pun belajar melakukan hal yang sama pada orang lain. Anak merasa dilihat, didengar, dan dimengerti, dan perasaan itu akan ia teruskan dalam interaksi sosialnya.

Anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan ini cenderung memiliki empati tinggi, karena terbiasa memahami emosi diri dan orang lain, kemampuan komunikasi yang sehat, karena terbiasa berdialog tanpa rasa takut. Rasa percaya diri, karena tumbuh di lingkungan yang aman dan suportif. Kemandirian emosional, karena orang tua menjadi contoh bagaimana mengelola perasaan dengan bijak.

Tips Menerapkan Conscious Parenting di Rumah

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Moms coba untuk mulai menerapkan conscious parenting dalam keseharian.

1. Sadari Emosi Diri Sebelum Merespons Anak

Setiap orang tua pasti pernah merasa lelah, marah, atau frustrasi. Namun, dalam conscious parenting, Moms diajak untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bereaksi. Ambil napas dalam, beri ruang untuk diri sendiri, lalu baru tanggapi anak dengan tenang.

2. Dengarkan Anak dengan Penuh Perhatian

Ketika anak bercerita, entah mengenai soal hal kecil atau masalah yang ia hadapi, berikan perhatian penuh. Matikan ponsel, tatap matanya, dan dengarkan tanpa menghakimi. Dengan begitu, anak merasa dihargai dan terbiasa mendengarkan orang lain dengan cara yang sama.

3. Validasi Perasaan Anak

Daripada berkata “Ah, itu kan cuma sepele,” coba katakan, “Mama paham kamu lagi sedih ya.” Validasi emosi membuat anak merasa aman mengekspresikan diri tanpa takut disalahkan. Dari sinilah empati tumbuh secara alami.

4. Praktikkan Kesabaran dan Kasih Sayang

Anak belajar dari cara orang tua bereaksi. Saat Sahabat Fimela memilih untuk tetap lembut dan sabar dalam menghadapi kesalahan anak, itu menjadi pelajaran berharga tentang cinta tanpa syarat dan penerimaan.

5. Refleksikan Pengalaman dan Pola Asuh

Sahabat Fimela, coba renungkan, apakah terdapat pola lama dari masa kecil yang tanpa sadar kamu ulangi pada anak? Conscious parenting mengajak kita untuk memutus pola reaktif yang mungkin kurang sehat, dan menggantinya dengan cara yang lebih sadar dan penuh cinta.

6. Jadilah Teladan dalam Mengelola Emosi

Anak meniru apa yang ia lihat. Saat Sahabat Fimela mampu mengelola stres dengan bijak, misalnya dengan berbicara lembut atau mengambil waktu untuk menenangkan diri, anak pun akan belajar melakukan hal yang sama saat menghadapi situasi sulit.