3 Tips Efektif agar Anak Cepat Tidur Setiap Malam

Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, namun umumnya anak usia sekolah memerlukan sekitar 9–11 jam tidur setiap malam. Pola tidur ini sebaiknya diatur secara konsisten agar tubuh anak mengenali jam istirahatnya.

Jika anak terbiasa tidur pada waktu yang sama setiap hari, tubuhnya akan menyesuaikan diri dan lebih mudah merasa mengantuk pada waktu tersebut. Sebaliknya, jika jam tidur sering berubah, ritme biologis anak ikut terganggu dan membuat mereka sulit tertidur.

Paparan cahaya biru dari layar televisi, ponsel, atau komputer dapat menurunkan produksi melatonin, hormon alami yang membantu tubuh merasa mengantuk. Karena itu, sebaiknya hentikan penggunaan gawai setidaknya dua jam sebelum tidur.

Sebagai gantinya, orang tua dapat membacakan cerita atau mengajak anak berbincang ringan sebelum tidur. Aktivitas ini tidak hanya membantu menenangkan pikiran anak, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.

Lingkungan tidur berperan besar dalam menentukan kualitas istirahat anak. Pastikan kamar dalam keadaan tenang, memiliki pencahayaan redup, serta suhu ruangan yang sejuk dan nyaman.

Gunakan sprei lembut, matikan lampu utama, dan hindari suara bising yang bisa mengganggu. Dengan suasana kamar yang tenang, anak akan lebih mudah rileks dan tertidur tanpa perlu banyak dibujuk.

Membantu anak tidur nyenyak memang membutuhkan kesabaran dan kebiasaan yang konsisten. Dengan menetapkan rutinitas tidur, menjauhkan gawai sebelum waktu tidur, serta menciptakan suasana kamar yang nyaman, orang tua dapat membantu anak mendapatkan istirahat berkualitas setiap malam.

Tidur yang cukup tidak hanya membuat anak bangun dengan perasaan segar, tetapi juga berpengaruh besar terhadap konsentrasi, suasana hati, dan pertumbuhannya. Karena itu, rutinitas tidur yang baik adalah bentuk kasih sayang sederhana, namun sangat berarti.