Jangan Disepelekan, 8 Tanda Depresi pada Anak yang Sering Diabaikan Orang Tua

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, banyak orang tua mengira bahwa depresi hanya dialami orang dewasa. Padahal, anak-anak juga bisa merasakan sedih berkepanjangan, hilang semangat, hingga perubahan perilaku yang tidak biasa. Sayangnya, tanda depresi pada anak sering kali tidak disadari atau dianggap sebagai “fase nakal”, “cari perhatian”, atau “mood swing biasa”.

Kenyataannya, dilansir dari Rady Childrens Health, depresi pada anak adalah kondisi medis yang bisa ditangani. Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang anak untuk pulih dan kembali merasa aman, ceria, dan percaya diri.

Apa Itu Depresi pada Anak?

Depresi bukan sekadar anak sedang bad mood atau tantrum. Ini adalah kondisi ketika anak mengalami kesedihan mendalam, mudah marah, atau merasa putus asa selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Kondisi ini bisa mengganggu cara mereka beraktivitas, belajar, tidur, hingga berinteraksi dengan orang sekitar. Yang paling penting, anak perlu tahu bahwa perasaan seperti ini bukan salah mereka, dan sangat wajar untuk mencari bantuan.

Tanda Depresi pada Anak yang Sering Diabaikan

Gejala depresi pada anak bisa berbeda dengan orang dewasa. Beberapa tanda justru terlihat samar dan tampak seperti perubahan kebiasaan sehari-hari.

1. Mudah Marah dan Sensitif Berlebihan

Banyak orang tua menganggap anak sedang “bandel” atau “ngeyel”, padahal perubahan suasana hati yang ekstrem bisa menjadi sinyal penting. Anak terlihat mudah kesal, cepat tersinggung, atau marah tanpa alasan jelas.

2. Kehilangan Minat terhadap Hal yang Biasanya Disukai

Jika anak tiba-tiba tidak tertarik bermain, menggambar, olahraga, atau aktivitas favoritnya, ini bisa menjadi tanda penurunan motivasi dan kebahagiaan akibat depresi.

3. Perubahan Pola Tidur

Mulai dari sulit tidur, terbangun berkali-kali, hingga tidur lebih lama dari biasanya. Orang tua kerap menganggap anak hanya kelelahan, padahal perubahan ini bisa menunjukkan kondisi emosional yang terganggu.

4. Anak Terlihat Lelah Sepanjang Hari

Rasa lelah dan kurang energi adalah tanda yang mudah dilewatkan. Anak mungkin tampak tidak bersemangat, tidak fokus, atau sering mengeluh capek meskipun tidak banyak aktivitas.

5. Merasa Tidak Berharga atau Mudah Merasa Bersalah

Saat anak sering mengatakan dirinya “tidak berguna”, “tidak ada yang sayang”, atau merasa semua kesalahan adalah tanggung jawabnya, ini adalah sinyal serius yang perlu mendapat perhatian.

6. Penurunan Konsentrasi

Anak sulit fokus saat belajar, mudah terdistraksi, atau nilai sekolah menurun. Banyak orang tua hanya menganggap anak malas, padahal bisa jadi mereka sedang berjuang menghadapi depresi.

7. Perubahan Pola Makan

Anak yang biasanya memiliki nafsu makan yang besar tiba-tiba menjadi sulit sekali untuk makan. Padahal, makan terlalu sedikit atau justru terlalu banyak juga bisa menjadi tanda emosinya terganggu.

8. Gerakan Terlihat Lebih Lambat atau Sebaliknya Lebih Gelisah

Ada anak yang tampak lamban, lemas, dan tidak berenergi. Ada pula yang tampak gelisah dan tidak bisa diam. Keduanya bisa menjadi gejala depresi yang sering tidak disadari.

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Depresi pada anak hanya bisa dipastikan oleh tenaga profesional. Pemeriksaan biasanya melibatkan wawancara, evaluasi psikologis, hingga tes medis untuk menyingkirkan kemungkinan lain seperti masalah hormon atau kondisi fisik tertentu.

Sementara itu, untuk penanganan biasanya dilakukan melalui dengan terapi psikologis (seperti Cognitive Behavioral Therapy/CBT), mengonsumsi obat-obatan, jika diperlukan. Serta, pendampingan dari orang tua dan lingkungan yang suportif