Sukses

Food

Diary Fimela: Ingin Pertahankan Eksistensi Makanan Tradisional, Ponut Hadirkan Donat Kentang

Fimela.com, Jakarta Berawal dari bisnis orangtuanya yang menjual donat di kantin sekolah dan pasar tradisional dengan resep yang dibuat sendiri, ternyata cukup banyak mendapatkan respon positif. Walaupun sempat melalui beberapa percobaan untuk resep donat kentang ini, tetapi ibunya dan Sellin berhasil membuat bisnis donatnya berkembang hingga saat ini dengan memiliki 11 toko offline dan 4 outlet yang hanya menerima pemesanan online. 

Sejak 2015, melalui sebuah bazaar, Sellin mulai mengembangkan bisnis orangtuanya untuk lebih jauh dengan melanjutkan bisnis tersebut dengan mendirikan Ponut.id. Hal tersebut, ternyata membuat bisnis Ponut semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat. Berdirinya Ponut juga didorong karena peluang yang dilihat Sellin bahwa masih jarang adanya bisnis donat. 

Sama hal dengan beberapa bisnis pada umumnya, pemilihan nama tentu diharapkan owner untuk hal-hal baik untuk bisnisnya, begitu pula dengan pemilihan nama Ponut sendiri merupakan singkatan dari Potato Donut. Walaupun penamaannya cukup simple, sederhana, dan mudah diingat membuat Sellin berharap agar masyarakat ketika ingin atau mendengar kata donat kentang langsung teringat pada bisnisnya ini yaitu Ponut.

 

 

Fokus pada penjualan donatnya

Bermodalkan biaya yang tidak begitu besar dan berasal dari keseluruhan tabungannya, Selling akhirnya mulai merintis bisnis dengan menggunakan keuntungan yang ada untuk dijadikan modal untuk keperluan lainnya hingga kini telah berhasil menjual lebih 100.000 pcs donat per bulannya. 

Walaupun hanya fokus berjualan pada satu produk yaitu donat, tetapi kini Ponut memiliki dua macam ukuran yang dapat dipilih pembelinya yaitu Ponut reguler dan Mini. Ponut reguler seperti donat kentang pada umumnya, sedangkan Ponut Mini dalam beberapa varian rasa kesukaan anak seperti rainbow mese, coklat, dan keju yang ditargetkan untuk anak-anak dengan porsi yang pas sehingga mempermudah mereka. Tak hanya itu, Ponut juga memiliki produk donat tower yang dapat dipesan untuk acara-acara ulang tahun.  

Memiliki cita rasa tradisional yang kental pada produknya menjadi ciri khas bagi bisnis ini dan membuatnya dapat terus bertahan dan bersaing sehingga dengan memakan produk Ponut, penikmat akan mengingat masa kecilnya saat membeli atau memakan donat kentang. Selain itu, bisnis donat kentang ini juga sudah jarang ditemui sehingga menjadi salah satu pembeda lainnya bagi Ponut dengan bisnis serupa. Namun, yang pasti karena handmade dan selalu fresh digoreng menjadikan pembeli tak perlu ragu untuk membeli produknya.

 

 

Pengelolaan SDM menjadi salah satu tantangan Ponut

Sudah berdiri kurang lebih 8 tahun, tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Sellin untuk mendirikan bisnis donatnya ini maka tentu banyak tantangan yang dilaluinya saat merintis Ponut. Namun, sejauh ini pengelolaan SDM sejak awal berdirinya 1-2  outlet, segala aspek mulai dari supply chain, operasional, hingga admin masih dihandle oleh Sellin sendiri.

Kini Ponut yang sudah memiliki belasan outlet, justru menjadi tantangan baru untuk menggabungkan pemikiran dari masing-masing karakter yang berada dalam satu team untuk tetap solid ketika menghadapi tantangan ke depan. Tak hanya itu, zaman dan trend yang berubah serta dihadapkan dengan kondisi pandemi yang berubah dengan cepat menjadi tantangan bagi Sellin untuk mencari cara agar bisnisnya tetap berjalan, walaupun penjualan offlinenya merosot hampir 100% sehingga saat pandemi ia memfokuskan Ponut pada penjualan online. Tak hanya berhenti disitu, kondisi sekarang yang sudah endemi juga menjadi tantangan bagi Sellin dan Ponut untuk mencari cara kembali untuk meningkatkan brand awarenessnya supaya dapat merebut kembali traffic offline. 

Walau begitu banyak tantangan, Sellin berharap supaya berdirinya Ponut di tengah masyarakat dapat memperkenalkan lebih luas mengenai donat kentang ke seluruh Indonesia. 

 

*Penulis: Fani Varensia

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading