Sukses

Food

5 Cara dan Tips Mengolah Jamur Tiram agar Tidak Bau Langu

Fimela.com, Jakarta Jamur tiram itu bahan makanan yang serbaguna, bergizi, dan bisa diolah jadi apa pun di dapur. Tapi sayangnya, dia punya satu kekurangan yang sering bikin orang mundur perlahan: bau langu. Sejenis aroma tanah basah yang kadang menusuk dan membuat selera makan seketika menyusut padahal jamur tiram punya potensi rasa yang luar biasa jika diolah dengan tepat.

Masalahnya bukan pada jamurnya, tapi pada cara kita memperlakukannya. Bau yang muncul itu bisa saja merupakan hasil dari penanganan yang keliru. Lima tips berikut ini bisa dicoba untuk mengolah jamur tiram agar tidak bau langu. Simak uraiannya berikut ini, ya.

1. Robek, Jangan Cincang

Kebanyakan orang memotong jamur tiram seperti memotong wortel. Pisau tajam, potongan presisi, selesai. Tapi justru di sinilah jebakannya. Saat jamur tiram dipotong, dinding selnya rusak parah dan cairan di dalamnya keluar lebih banyak, memicu aroma langu semakin tajam saat dimasak.

Sebaliknya, robeklah jamur tiram dengan tangan. Ini bukan trik primitif, ini strategi. Robekan alami membuat serat jamur tetap utuh dan teksturnya jadi lebih kenyal setelah dimasak. Sahabat Fimela, metode ini menjaga karakter jamur tetap hidup dan membuat aroma tanah yang biasanya mengganggu menjadi lebih terkendali.

Selain itu, merobek manual juga memungkinkan kamu mengontrol bentuk dan ukuran yang lebih alami. Cocok untuk tumisan cepat atau olahan berkuah yang ingin tetap terlihat elegan dan bersahaja.

2. Rendam dalam Air Garam Hangat

Banyak orang langsung menumis jamur tiram setelah dicuci sekilas. Padahal, mencuci saja tidak cukup. Salah satu trik sederhana yang berdampak besar adalah merendam jamur dalam air garam hangat selama 10–15 menit sebelum dimasak. Proses ini bukan hanya membersihkan sisa tanah, tetapi juga menetralisir aroma langu dari dalam jaringan jamur.

Air hangat membantu membuka pori-pori jamur secara halus, sementara garam berperan sebagai penetral bau. Sahabat Fimela, ini seperti memberi ‘spa singkat’ pada jamurmu—membuatnya lebih siap tampil prima di atas piring.

Setelah direndam, peras perlahan jamur menggunakan tangan bersih agar air tidak mengendap di dalam. Keringkan sedikit dengan tisu dapur supaya nanti tidak mengeluarkan terlalu banyak air saat dimasak.

3. Sangrai tanpa Minyak

Sahabat Fimela, sebelum tergoda menumis dengan bawang putih dan minyak zaitun, coba sangrai dulu jamur tiram tanpa minyak di wajan panas. Teknik ini mengeluarkan air alami dari jamur tanpa mengunci bau di dalamnya. Proses sangrai ini ibarat ‘pemurnian rasa’.

Jamur akan mengeluarkan air dalam jumlah banyak saat dipanaskan tanpa minyak. Inilah saat di mana aroma langu ikut menguap bersama uap air tersebut. Jangan buru-buru tambahkan bumbu; biarkan jamur kering dulu dan permukaannya sedikit kecokelatan.

Setelah airnya habis dan aromanya mulai netral, barulah tambahkan minyak dan bumbu favorit. Dengan cara ini, rasa jamur akan lebih bersih dan teksturnya jadi lebih menggigit—tidak lembek atau basah seperti spons.

4. Masak dengan Bahan Asam Alami

Satu hal yang sering diremehkan adalah kekuatan rasa asam untuk menetralisir bau jamur. Bukan berarti jamurnya harus dimasak menjadi acar, tetapi sentuhan kecil seperti perasan jeruk nipis, sedikit cuka apel, atau bahkan potongan tomat bisa memberi keseimbangan rasa dan menghilangkan bau yang mengganggu.

Asam bekerja seperti konduktor rasa: ia menekan senyawa aromatik yang terlalu kuat dan menonjolkan rasa umami alami dari jamur tiram. Sahabat Fimela, ini bukan hanya soal menghilangkan bau, tapi juga soal menciptakan harmoni dalam masakanmu.

Gunakan asam di waktu yang tepat—jangan di awal, tetapi menjelang akhir proses memasak. Ini menjaga rasa tetap segar dan tidak membuat jamur menjadi keras atau kehilangan kelembutannya.

5. Padukan dengan Bumbu Aromatik yang Tepat

Kadang kita berpikir makin banyak bumbu makin harum. Tapi untuk jamur tiram, pilihannya harus cermat. Alih-alih membombardir dengan rempah kuat seperti kari atau ketumbar, gunakan bumbu aromatik yang seimbang seperti bawang putih, jahe, daun jeruk, atau serai. Bumbu seperti ini tidak menutupi rasa jamur, tapi justru mengangkat karakternya. 

Tumis bumbu dengan api sedang hingga harum betul sebelum masukkan jamur. Biarkan rasa dan aroma menyatu perlahan. Ini bukan lomba cepat saji, ini seni menciptakan rasa yang utuh dan memikat.

Mengolah jamur tiram agar tidak bau itu seperti merawat hubungan baik—dibutuhkan perhatian kecil, tapi konsisten. Setiap langkah di dapur bukan rutinitas, melainkan bentuk kasih sayang terhadap apa yang kita konsumsi dan siapa yang akan menikmatinya.

Sahabat Fimela, jamur tiram tidak sulit untuk diolah, melainkan perlu disiapkan dengan lebih seksama. Dengan lima pendekatan sederhana ini, kamu tidak hanya menghindari bau yang mengganggu, tetapi juga akan menemukan betapa lezat dan fleksibelnya bahan makanan satu ini.

Selamat memasak, dan semoga dapurmu selalu penuh aroma yang sedap dan lezat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading