Fimela.com, Jakarta Ayam goreng adalah salah satu hidangan yang sering disajikan di rumah karena cara memasaknya cukup praktis dan rasanya hampir selalu disukai banyak orang. Tapi sayangnya, tidak semua ayam goreng hasilnya memuaskan. Sering kali bagian dalam terasa alot, keras, atau kering walaupun bagian luarnya sudah tampak renyah dan menggoda.
Sahabat Fimela, kalau kamu pernah merasa ayam goreng buatanmu belum selembut yang diharapkan, bisa jadi ada langkah-langkah penting yang terlewat saat proses memasaknya. Berikut ini lima tips sederhana tetapi penting agar ayam goreng yang kamu buat di rumah terasa lebih empuk dan enak saat disantap.
Advertisement
Advertisement
1. Keluarkan Ayam dari Kulkas Sebelum Digoreng
Kesalahan umum saat memasak ayam adalah langsung menggorengnya dalam keadaan dingin baru keluar dari kulkas. Ini membuat panas dari minyak tidak bisa meresap dengan baik ke bagian dalam, sehingga tekstur ayam menjadi keras atau alot.
Sahabat Fimela, idealnya keluarkan ayam dari kulkas sekitar 30 menit sebelum digoreng. Biarkan ayam berada di suhu ruang agar panas dari minyak bisa masuk secara merata ke seluruh bagian ayam. Teknik ini membantu ayam matang lebih sempurna, lembut di dalam, dan tetap renyah di luar.
Langkah kecil ini sering diremehkan, padahal dampaknya besar untuk hasil akhir. Suhu daging yang stabil membuat ayam matang dengan tekstur lebih baik, tanpa bagian yang terasa mentah atau keras di dalam.
2. Rendam Ayam dengan Bahan Perendam yang Tepat
Agar ayam tidak alot, proses perendaman sangat berpengaruh. Banyak orang hanya memakai bumbu dasar seperti bawang putih dan garam. Namun, untuk hasil yang lebih empuk, Sahabat Fimela bisa mencoba merendam ayam dengan larutan air garam dan sedikit gula (brining), atau menggunakan bahan seperti yogurt tawar, air jeruk nipis, atau parutan nanas.
Jika menggunakan nanas, cukup rendam selama 15 menit agar tidak membuat daging jadi terlalu lembek. Enzim pada beberapa bahan alami ini bisa membantu memecah serat daging secara perlahan sehingga teksturnya lebih lembut saat dimasak.
Perendaman yang tepat tidak hanya memberi rasa lebih meresap, tetapi juga menjaga kelembutan daging saat digoreng. Proses ini sangat membantu terutama saat memasak ayam kampung yang seratnya lebih padat.
Advertisement
3. Gunakan Minyak dengan Suhu yang Stabil
Suhu minyak saat menggoreng juga sangat menentukan hasil akhir ayam goreng. Jika minyak terlalu panas, bagian luar ayam akan cepat gosong sementara bagian dalam belum matang. Sebaliknya, jika minyak kurang panas, ayam menyerap terlalu banyak minyak dan menjadi keras saat dingin.
Sahabat Fimela bisa menguji suhu minyak dengan mencelupkan ujung sumpit kayu ke dalam minyak. Jika muncul gelembung kecil di sekeliling sumpit, berarti suhu sudah tepat untuk mulai menggoreng. Gunakan api sedang untuk menjaga suhu tetap stabil selama proses memasak.
Hindari memasukkan terlalu banyak ayam sekaligus agar suhu minyak tidak turun drastis. Menggoreng dalam jumlah sedikit tapi konsisten lebih baik untuk menghasilkan ayam yang matang merata dan tidak alot.
4. Kukus Ayam Sebelum Digoreng
Mengukus ayam sebelum digoreng adalah trik yang banyak digunakan oleh penjual ayam goreng berpengalaman. Dengan dikukus terlebih dahulu, serat daging jadi lebih lunak dan matang merata. Ini sangat membantu terutama jika Sahabat Fimela memasak ayam yang berukuran besar atau bagian dada yang lebih cepat keras.
Kukus ayam yang sudah dibumbui selama 10–15 menit. Proses ini akan membantu menjaga kelembapan daging sekaligus mempercepat proses menggoreng, karena ayam sudah dalam kondisi setengah matang.
Setelah dikukus, diamkan sebentar sebelum digoreng agar ayam tidak terlalu basah. Cara ini efektif menjaga tekstur tetap empuk, dan bagian luar ayam tetap bisa menjadi renyah saat digoreng dengan minyak panas.
Advertisement
5. Istirahatkan Ayam Setelah Digoreng
Setelah ayam diangkat dari minyak panas, jangan langsung disajikan atau dipotong. Diamkan dulu selama 5–7 menit. Langkah ini penting untuk menjaga kelembutan daging dan mencegah cairan alami di dalam ayam keluar secara berlebihan.
Jika ayam langsung dipotong dalam keadaan panas, cairan di dalamnya akan keluar dan membuat tekstur ayam menjadi kering. Dengan memberi waktu istirahat, cairan tersebut bisa kembali menyebar ke dalam serat daging dan membuat ayam terasa lebih juicy saat dimakan.
Sahabat Fimela, teknik sederhana ini sangat efektif menjaga kualitas ayam goreng buatan rumah tetap enak dan tidak keras, meski sudah didiamkan beberapa saat sebelum disajikan.
Memasak ayam goreng yang empuk bukan soal keahlian tinggi, tapi soal perhatian pada setiap tahapan. Mulai dari suhu ayam sebelum digoreng, bahan perendam yang digunakan, teknik menggoreng, hingga proses istirahat setelah digoreng—semuanya memiliki peran penting.
Sahabat Fimela, tidak perlu alat masak canggih untuk menghasilkan ayam goreng yang lembut dan lezat. Cukup praktikkan lima tips ini di dapur dan rasakan bedanya. Ayam goreng buatan sendiri bisa jadi lebih unggul dari yang dibeli di luar, asalkan prosesnya dilakukan dengan cermat.
Selamat mencoba di rumah, semoga hasilnya memuaskan dan membuat keluarga makin lahap menyantap hidangan yang kamu sajikan!