Sukses

Food

Hati-hati, Ini Alasan Mengapa Daging Sapi Tidak Boleh Dicuci!

Fimela.com, Jakarta Saat menerima daging segar—baik dari hasil belanja di pasar maupun saat momen kurban—insting pertama biasanya adalah langsung mencucinya. Sahabat Fimela mungkin berpikir bahwa mencuci daging adalah langkah tepat untuk menghilangkan kotoran, darah, atau bahkan bakteri yang menempel. Tapi, tahukah bahwa kebiasaan ini justru bisa menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar?

Faktanya, banyak ahli gizi dan lembaga kesehatan dunia yang menyarankan untuk tidak mencuci daging mentah. Meskipun niat awal adalah untuk membersihkan, mencuci daging malah bisa menyebarkan mikroorganisme berbahaya ke permukaan dapur dan alat masak lainnya. Hal ini disebut sebagai kontaminasi silang—dan bisa memicu gangguan pencernaan serius jika tidak disadari.

Agar Sahabat Fimela tidak salah langkah saat mengolah bahan makanan di dapur, yuk simak beberapa alasan mengapa daging tidak boleh dicuci sebelum dimasak!

Air Tidak Membunuh Bakteri pada Daging

Salah satu miskonsepsi paling umum adalah anggapan bahwa air dapat membunuh bakteri yang menempel di permukaan daging. Padahal, air tidak memiliki efek antibakteri. Mencuci daging hanya akan menghilangkan kotoran di permukaan secara visual, namun bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter tetap hidup dan bisa berpindah ke area lain melalui percikan air.

Satu-satunya cara efektif untuk membunuh bakteri pada daging adalah dengan memasaknya pada suhu internal yang cukup, yaitu sekitar 70°C hingga 75°C tergantung jenis daging. Proses pemasakan ini akan menghancurkan mikroorganisme berbahaya tanpa harus mencucinya terlebih dahulu, menjadikan daging lebih aman untuk dikonsumsi.

Risiko Kontaminasi Silang yang Tinggi

Saat Sahabat Fimela mencuci daging di bawah air mengalir, cipratan air bisa membawa bakteri ke talenan, wastafel, atau permukaan dapur lainnya. Bakteri yang terbawa bisa menempel pada sayuran mentah, alat masak, bahkan ke tangan tanpa disadari. Inilah yang disebut dengan kontaminasi silang, dan ini adalah salah satu penyebab umum keracunan makanan di rumah.

Maka, daripada mencuci daging dan berisiko menyebarkan bakteri ke seluruh dapur, jauh lebih aman jika langsung dimasak atau diolah setelah dipotong. Pastikan juga untuk mencuci tangan, pisau, dan talenan dengan sabun antibakteri setelah memegang daging mentah untuk menjaga kebersihan lingkungan dapur.

Mencuci Daging Bisa Merusak Tekstur dan Rasa

Membasahi daging dengan air terlalu lama dapat mengubah tekstur aslinya. Daging bisa menjadi lebih keras atau kehilangan kekenyalannya, sehingga kurang lezat saat dimasak. Selain itu, air cucian juga dapat melarutkan sebagian protein dan enzim alami yang berperan penting dalam membentuk rasa daging.

Jika Sahabat Fimela merasa daging tampak kotor, cukup lap bagian permukaannya dengan tisu dapur bersih. Teknik ini sudah cukup aman selama daging akan langsung dimasak. Biarkan proses pemanasan tinggi yang bertugas menghilangkan bakteri dan kotoran secara alami.

Anjuran dari Lembaga Kesehatan Dunia

Banyak lembaga kesehatan ternama seperti USDA (United States Department of Agriculture) dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) secara resmi menyarankan untuk tidak mencuci daging mentah. Mereka menyebutkan bahwa risiko penyebaran bakteri jauh lebih besar dibanding manfaat membersihkannya.

Sahabat Fimela tentu ingin memastikan makanan yang dikonsumsi keluarga benar-benar aman. Maka, mengikuti pedoman dari lembaga-lembaga ini merupakan langkah cerdas. Alih-alih mencuci, fokuslah pada pengolahan daging dengan metode memasak yang higienis dan matang sempurna.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading