Fimela.com, Jakarta Hari raya Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan hewan kurban, yang tentunya menghasilkan stok daging dalam jumlah cukup banyak di rumah. Tak jarang, Sahabat Fimela merasa bingung harus mengolah daging kurban menjadi apa agar tidak bosan dan tetap lezat. Yang tak kalah penting, pengolahan daging kurban juga perlu dilakukan dengan cara yang tepat agar hasilnya empuk, tidak bau, dan tetap sehat untuk dikonsumsi.
Banyak orang melewatkan proses penting sebelum memasak, seperti teknik penyimpanan dan pemilihan jenis masakan yang sesuai. Daging kurban, terutama kambing atau sapi, memiliki karakteristik khusus yang berbeda dari daging biasa. Jika tidak ditangani dengan tepat, daging bisa keras, alot, atau beraroma menyengat saat dimasak.
Agar Sahabat Fimela tidak bingung, berikut adalah beberapa cara mengolah daging kurban dengan benar. Mulai dari proses mencuci, menyimpan, hingga memasaknya menjadi hidangan lezat dan bergizi!
Advertisement
Advertisement
Tidak Perlu Mencuci Daging dengan Air
Menci daging kurban terutama daging sapi tidak perlu menggunakan air mengalir. Air mengalir. Mencuci daging dengan air mengalir dapat menyebabkan adanya kontaminasi silang. Kumanyang menempel pada daging akan terbawa cipratan air dan mengontaminasi daerah lain yang seharusnya bersih.
Untuk membersihkan daging, Sahabat Fimela dapat mencucinya dengan cara mengelanya mengunakan tisu atau kain kering yang bersih. Setelah itu, rebus daging sebelumdimasak untuk menghilagkan bau prenguus dan membunuh kuman pada daging.
Simpan Daging dengan Teknik yang Tepat
Jika Sahabat Fimela belum ingin langsung memasak daging, simpan daging di kulkas atau freezer. Potong-potong daging sesuai kebutuhan, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup atau plastik ziplock. Pastikan membagi daging ke dalam porsi kecil agar lebih mudah saat hendak dimasak.
Untuk daging yang akan dimasak dalam waktu 1–2 hari, cukup simpan di lemari pendingin. Namun jika ingin menyimpannya lebih lama, daging harus disimpan di dalam freezer dengan suhu -18°C agar tetap segar dan tahan lama. Hindari mencairkan daging berulang kali karena bisa merusak tekstur dan nutrisinya.
Advertisement
Rebus Daging Sebelum Dimasak untuk Menghilangkan Bau Prengus
Salah satu masalah umum pada daging kurban adalah bau prengus, terutama pada daging kambing. Untuk mengatasinya, Sahabat Fimela bisa merebus daging terlebih dahulu sebelum dimasak menjadi hidangan utama. Rebus daging dengan rempah seperti daun salam, jahe, lengkuas, dan serai untuk mengurangi bau tidak sedap.
Rebus selama sekitar 10–15 menit hingga kotoran dan busa putih muncul di permukaan air, lalu buang air rebusannya. Setelah itu, daging bisa dimasak dengan resep apapun yang diinginkan. Teknik ini tidak hanya menghilangkan bau, tetapi juga membantu membuat daging lebih empuk dan mudah diolah.
Gunakan Buah-buahan untuk Mengempukkan Daging
Agar daging kurban tidak alot, Sahabat Fimela bisa memanfaatkan enzim alami dari buah-buahan seperti nanas atau pepaya. Potong kecil buah nanas atau pepaya muda, lalu lumurkan pada permukaan daging dan diamkan selama 15–30 menit sebelum dimasak.
Namun, jangan merendam daging terlalu lama dalam enzim ini karena bisa membuat teksturnya justru hancur. Gunakan teknik ini dengan bijak, terutama jika ingin memasak daging dengan metode cepat seperti ditumis atau dibakar. Metode ini efektif tanpa harus menggunakan bahan pengempuk instan.
Advertisement
Pilih Resep yang Sesuai dengan Jenis Daging
Tidak semua bagian daging cocok untuk semua jenis masakan. Misalnya, daging bagian paha cocok untuk rendang atau semur karena membutuhkan waktu memasak yang lama. Sementara bagian iga atau daging berlemak cocok untuk sate atau gulai karena akan lebih gurih.
Memahami karakteristik potongan daging membantu Sahabat Fimela dalam memilih resep yang tepat, sehingga rasa masakan bisa maksimal. Jangan lupa untuk menyesuaikan bumbu dengan selera keluarga agar hidangan daging kurban selalu dinantikan dan tidak cepat membosankan.