Fimela.com, Jakarta Hari Raya Iduladha identik dengan ibadah kurban yang menghasilkan banyak daging, baik sapi maupun kambing. Bagi sebagian orang, jumlah daging yang diterima bisa cukup banyak sehingga perlu disimpan dengan benar agar tidak cepat rusak. Penyimpanan yang tidak tepat bisa menyebabkan daging cepat basi, mengubah teksturnya, bahkan menimbulkan bau tak sedap.
Agar daging kurban tetap segar dan aman dikonsumsi, Anda perlu memahami cara penyimpanan yang benar sejak awal. Mulai dari proses pencucian, pengemasan, hingga penempatan di dalam kulkas atau freezer, semuanya harus dilakukan secara higienis dan teratur. Berikut ini adalah empat cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menjaga daging kurban tetap awet.
Advertisement
1. Diamkan Daging Sebelum Disimpan
Setelah menerima daging kurban, sebaiknya jangan langsung mencucinya atau menyimpannya dalam kondisi tertutup. Diamkan terlebih dahulu di suhu ruang selama 2–4 jam agar daging tidak mengeluarkan banyak air ketika disimpan. Proses ini juga membantu menormalkan suhu daging setelah proses pemotongan yang intens.
Daging yang langsung disimpan dalam kondisi masih hangat cenderung menghasilkan uap air di dalam kemasan, yang dapat mempercepat pembusukan. Dengan memberi waktu agar daging ‘istirahat’, Anda membantu menjaga kesegarannya dan meminimalkan risiko bakteri tumbuh saat penyimpanan.
2. Jangan Mencuci Daging Sebelum Disimpan
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah mencuci daging sebelum disimpan. Padahal, mencuci daging justru membuatnya menjadi lembap, sehingga mempercepat pertumbuhan bakteri. Air yang tersisa pada permukaan daging dapat menyebabkan tekstur daging menjadi mudah rusak dan amis.
Sebaiknya simpan daging dalam keadaan kering dan baru cuci saat akan dimasak. Ini akan membantu menjaga kualitas daging tetap baik selama disimpan, baik di kulkas maupun di dalam freezer.
Advertisement
3. Bagi Daging Sesuai Porsi Masak
Daripada menyimpan daging dalam jumlah besar dalam satu wadah, lebih baik bagi daging menjadi beberapa porsi kecil sesuai kebutuhan memasak harian. Hal ini mempermudah Anda saat akan mengolah daging tanpa harus mencairkan semuanya sekaligus.
Pengemasan per porsi juga mengurangi risiko daging terkontaminasi karena sering dibuka-tutup dari freezer. Gunakan plastik bening food grade atau wadah tertutup rapat untuk menyimpan daging dalam porsi-porsi kecil, lalu beri label tanggal penyimpanan agar lebih terkontrol.
4. Simpan di Freezer untuk Ketahanan Maksimal
Jika ingin menyimpan daging kurban lebih dari dua hari, freezer adalah tempat terbaik. Daging yang disimpan di freezer dengan suhu -18°C bisa bertahan hingga beberapa bulan tanpa kehilangan banyak nutrisi atau rasa. Pastikan Anda tidak membuka freezer terlalu sering agar suhu tetap stabil.
Jika hanya ingin menyimpan selama 1–2 hari, kulkas bagian pendingin juga bisa digunakan. Namun pastikan suhu kulkas tetap di bawah 4°C dan daging disimpan di rak paling bawah agar tidak menetes ke makanan lain. Suhu dan posisi penyimpanan sangat memengaruhi ketahanan daging selama disimpan.
Menyimpan daging kurban bukan hanya soal menjaga agar tidak cepat basi, tapi juga soal menjaga kualitas nutrisi dan rasa. Dengan menerapkan empat cara di atas, Anda dapat memastikan daging tetap segar, higienis, dan siap diolah kapan saja tanpa khawatir.
Ingatlah bahwa kebersihan dan ketelitian sangat penting dalam proses penyimpanan. Dengan penanganan yang baik sejak awal, Anda tidak hanya menghindari pemborosan, tapi juga memastikan keluarga bisa menikmati daging kurban dalam kondisi terbaik.