Sukses

Health

7 Makanan Penyebab Disentri dan Cara Mengobatinya

Fimela.com, Jakarta Disentri adalah penyakit yang dapat mengganggu sistem pencernaan. Disentri menyebabkan adanya peradangan selaput lendir yang terdapat pada usus besar. Orang yang mengalami penyakit disentri ini, akan mengalami gejala sakit perut, mual, muntah, hingga berak bercampur lendir dan diare berdarah.

Penyebab disentri yang utama adalah adanya infeksi bakteri Shigella dan amoeba. Bakteri ini sangat mudah menyebar melalui makanan dan air. Untuk itu, ada beberapa makanan penyebab disentri yang harus dihindari.

Penyakit ini harus diwaspadai dan hindari penyebabnya. Karena disentri bisa membuat seseorang kekurangan cairan dan ion, yang berakibat fatal dan menghilangkan nyawa. Segera konsultasikan pada dokter, jika mengalami gejala disentri. Berikut makanan penyebab disentri dan cara mengobatinya:

Makanan Penyebab Disentri

1. Makanan Pedas

Makanan pedas adalah makanan penyebab disentri yang harus dihindari. Jika kamu sangat menyukai makanan pedas, perlu diketahui bahwa makanan pedas membuat kondisi tubuh menjadi semakin parah saat mengalami disentri. Bahkan makanan pedas bisa menyebabkan gangguan motilitas lambung.

2. Makanan Penghasil Gas

Apakah Sahabat Fimela menyadari kalau ada beberapa makanan yang bisa menghasilkan gas di dalam tubuh? Makanan penghasil gas seperti brokoli, kubis, asparagus, dan kembang kol, dapat menyebabkan penyakit disentri. Banyaknya gas di dalam sistem pencernaan, akan mengganggu organ pencernaan dan berisiko terkena disentri. Selain sayuran, ada juga buah yang menghasilkan gas seperti apel, pir, dan persik.

3. Makanan yang Terlalu Asam

Tingginya asam di dalam tubuh bisa menyebabkan disentri menjadi semakin parah. Bahkan berisiko terkena asam lambung atau GERD yang berbahaya. Sebenarnya asam yang terdapat dalam makanan bisa menghambat penyimpanan lemak. Namun sebaiknya konsumsilah dalam jumlah yang wajar.

4. Makanan Mengandung Fruktosa

Fruktosa adalah gula yang terdapat buah-buahan. Jika terlalu banyak mengonsumsi fruktosa, maka dapat membuat kadar gula darah tinggi di dalam tubuh. Orang yang mengalaminya akan sering merasa lapar, dehidrasi hingga obesitas. Makanan mengandung fruktosa bisa terdapat pada buah-buahan kalengan, kue pai, atau karbohidrat olahan. Sedangkan buah yang tinggi fruktosa adalah mangga, apel, kiwi, anggur dan lain sebagainya.

Makanan Penyebab Disentri

5. Produk Olahan Susu

Makanan penyebab disentri yang selanjutnya adalah produk olahan susu seperti keju, yogurt, es krim dan semacamnya. Produk olahan susu sapi mengandung lemak tinggi dan asam yang tinggi, sehingga bisa memperburuk kondisi seseorang yang terkena disentri. Produk ini juga sangat mudah terkontaminasi bakteri Shigella dan amoeba, jika susu yang digunakan masih mentah.

6. Makanan Mentah

Waspadai bakteri Shigella dan amoeba yang terdapat pada makanan mentah atau belum terlalu matang. Agar terhindar dari penyakit disentri, sebaiknya olah masakan sebaik mungkin. Cuci bahan makanan sampai bersih, kemudian masak hingga matang.

7. Makanan Mengandung Alkohol

Alkohol juga bisa menyebabkan gas berlebih di dalam tubuh. Alkohol tidak hanya terdapat pada minuman saja, tetapi makanan yang difermentasi juga bisa menghasilkan alkohol. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung alkohol, karena menyebabkan penyakit disentri menjadi semakin parah.

Cara Mengobati Disentri

Secara umum, penyebab disentri adalah bakteri Shigella dan amoeba. Sehingga terdapat pengobatan yang berbeda untuk mengobati penyakit ini. Perlu diketahui, disentri adalah penyakit yang menyerang usus. Untuk itu, hindari mengonsumsi obat yang memperlambat sistem kerja usus seperti obat loperamide atau atropine-diphenoxylate.

Disentri yang disebabkan karena bakteri shigella, atau yang disebut dengan disentri Shigellosis. Disentri Shigellosis yang ringan dapat diobati dengan perbanyak konsumsi air putih dan istirahat, atau mengonsumsi obat bismut subsalisilat yang dijual bebas untuk pereda nyeri saat diare. Namun, jika mengalami Shigellosis yang parah, segera hubungi dokter dan biasanya dokter akan memberikan resep obat antibiotik.

Sedangkan disentri yang disebabkan oleh amoeba, dokter akan memberikan resep obat metronidazole atau tinidazole. Karena obat tersebut dapat membunuh parasit yang menempel di dalam tubuh. Jika kondisinya semakin buruk, pasien akan diberikan obat infus oleh dokter.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading