Waspada Herpes Pada Anak! Berikut Gejala, Penularan, dan Penanganannya

Ilustrasi Anak Terkena Herpes — Simak gejala, penularan, dan penanganan herpes pada anak. (pexels.com/Mart Production)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Herpes merupakan kondisi inflamasi pada kulit di sekitar mulut yang disebabkan oleh virus herpes. Herpes dapat terjadi pada siapa aja, termasuk anak-anak. Anak yang terkena virus herpes nantinya akan menyebabkan lepuh demam. Inflamasi ini tentunya terasa menyakitkan dan dapat merusak kulit. Herpes dapat mengakibatkan munculnya borok yang terasa sakit pada area tubuh tertentu.

Infeksi herpes pada anak-anak merupakan hal yang umum terjadi. Melansir dari rch.org.au, sekitar satu dari empat anak biasanya mengalami sariawan setelah terjangkit virus herpes. Anak juga mungkin akan mengalami demam dan menjadi rewel. Kemudian, borok atau lepuh akan muncul di area tubuh tertentu seperti di sekitar mulut dalam satu atau dua hari. Herpes harus segera ditangani karena kondisi ini sangat menyakitkan bagi anak.

Berikut merupakan penjelasan mengenai gejala, penularan, dan penanganan herpes yang dirangkum dari berbagai sumber:

Gejala Herpes pada Anak

Gejala herpes dapat muncul dengan berbeda pada tiap anak. Sebagian anak mungkin tidak akan menunjukkan gejala pada infeksi virus herpes pertamanya. Namun pada sebagian kasus, anak mungkin akan menunjukkan gejala berat seperti gejala flu dan borok di sekitar mulut. Berikut merupakan gejala herpes pada anak yang dilansir dari cedar-sinai.org dan rch.org.au:

1. Lepuh kecil atau sekelompok lepuh di sekitar bibir dan mulut yang kian membesar, mengeluarkan cairan, lalu mengering.

2. Gatal, kesemutan, dan iritasi di area bibir dan mulut.

3. Nyeri pada bibir dan mulut yang biasanya berlangsung dari 3 hingga 7 hari.

4. Demam.

5. Rewel.

6. Nafsu makan yang buruk dan tidak mau minum. Gejala yang satu ini akan menyebabkan anak mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi jika tidak segera ditangani.

Penularan Herpes pada Anak

Melansir dari healthychildren.org, herpes merupakan virus yang sangat menular. Virus yang satu ini dapat menular melalui air liur, kontak dari kulit ke kulit, atau dengan menyentuh benda yang diberikan dari seseorang yang terinfeksi virus herpes. Ketika anak terjangkit herpes untuk pertama kali (disebut juga sebagai HSV primer), lepuh dan borok biasanya menyebar hingga melebihi area bibir, ke mulut dan bahkan gusi.

Anak yang terjangkit virus herpes untuk pertama kali memiliki kemungkinan mengalami demam, kelenjar getah bening yang bengkak, rewel, dan kerap mengeluarkan air liur. Gejala herpes pada anak juga dapat sangat ringan hingga orang tua tidak menyadari bahwa anaknya terjangkit virus herpes. Untuk menghindari kondisi herpes lebih parah dan menyebar ke orang lain, hindari anak yang terkena herpes untuk melakukan kontak fisik dengan orang lain.

Penanganan Herpes pada Anak

Melansir dari cedars-sinai.org, penanganan herpes pada anak tergantung pada gejala, usia, dan seberapa parah kondisi anak. Herpes yang menyebabkan lepuh dapat ditangani dengan beberapa perawatan seperti pemberian obat antiviral dan obat resep dokter lainnya. Obat tersebut akan bekerja dengan sangat baik jika diberikan segera setelah anak menunjukkan gejala awal herpes. Lepuh karena herpes biasanya tidak akan meninggalkan bekas luka dan umumnya berlangsung selama 10 hingga 14 hari.

Namun, jika anak terus-menerus menolak untuk minum, anak akan sangat berisiko dehidrasi. Maka, anak harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Melansir dari rch.org.au, segera bawa anak ke rumah sakit jika menunjukkan tanda-tanda dehidrasi sebagai berikut:

1. Tidak buang air kecil.

2. Pucat.

3. Berat badan menurun.

4. Bibir dan mulut yang kering.

5. Mata cekung.

6. Tangan dan kaki dingin.

7. Tidak mengeluarkan air mata saat menangis.

Penulis: Frida Anggi Pratasya

#Women for Women