Sukses

Health

Bahaya Kolesterol pada Ibu Hamil, Mengenal Risiko dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Kolesterol adalah senyawa lemak yang penting dalam tubuh kita. Namun, terlalu banyak kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke kepada semua orang, termasuk ibu hamil.

Dilansir dari American Heart Association, kolesterol merupakan zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormon dan membangun membran sel. Selama kehamilan, kolesterol sangat diperlukan oleh janin dalam perkembangan organ dan sistem tubuh yang sempurna.

Sejumlah penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa kolesterol yang cukup selama kehamilan dapat membantu perkembangan otak janin, meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi yang sehat, serta mencegah kelahiran prematur. Namun, terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Perlu diketahui juga bahwa peningkatan kolesterol selama kehamilan juga berdampak meningkatkan risiko peningkatan kolesterol pada bayi yang baru lahir.

Bahaya kolesterol tinggi pada ibu hamil

Kolesterol tinggi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, di antaranya.

1. Preeklampsia

Dilansir dari Mayo Clinic, kolesterol tinggi dapat memicu tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat mengarah ke kondisi serius seperti preeklampsia, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Preeklampsia terjadi karena adanya masalah dengan pembuluh darah di plasenta, yaitu organ yang menghubungkan janin dengan rahim ibu.

Pembuluh darah plasenta yang seharusnya melebar dan mengalirkan darah ke janin menjadi sempit dan terhambat. Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan janin terganggu dan dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, bahkan bisa menyebabkan kematian janin.

Waspadai bahaya kolesterol tinggi pada ibu hamil

2. Diabetes gestasional

Ibu hamil yang memiliki kolesterol tinggi dapat berisiko mengalami diabetes gestasional. Selama kehamilan, tubuh seorang wanita memproduksi hormon yang disebut hormon plasenta. Hormon ini membantu janin tumbuh dan berkembang, tetapi juga dapat membuat tubuh sulit untuk menghasilkan dan menggunakan insulin dengan efektif. 

Jika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin, gula darah dapat menumpuk dalam darah sehingga meningkatkan risiko diabetes gestasional. Diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti pertumbuhan janin yang lambat, keguguran, dan kelahiran prematur.

3. Kelahiran prematur

Ibu hamil yang memiliki kolesterol tinggi dapat berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur. Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi yang baru lahir, seperti masalah pernapasan dan infeksi.

4. Penyakit jantung dan stroke

Ibu hamil yang memiliki kolesterol tinggi dapat berisiko tinggi mengalami penyakit jantung dan stroke di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam batas normal serta memperhatikan gaya hidup sehat selama kehamilan.

Cara menjaga tingkat kolesterol pada ibu hamil

Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kadar kolesterol selama kehamilan.

1. Pola makan yang sehat

Dilansir dari Healthline, ibu hamil perlu makan makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga kadar kolesterol tetap sehat. Makanan sehat untuk menurunkan kolesterol dan aman dikonsumsi ibu hamil seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak. 

Akan tetapi, perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter atau ahli gizi selama kehamilan agar membantu menentukan jenis dan jumlah nutrisi yang diperlukan selama kehamilan. Selain itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga dapat memberikan saran tentang makanan yang harus dimakan dan dihindari selama kehamilan, serta memberikan saran tentang suplemen yang mungkin diperlukan.

2. Olahraga

Ibu hamil juga perlu berolahraga secara teratur untuk membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Olahraga yang disarankan untuk ibu hamil antara lain yoga dan berenang. Akan tetapi, perlu dikonsultasikan juga dengan dokter sebelum memulai olahraga guna keamanan pada janin.

3. Cek kadar kolesterol secara teratur

Apabila memiliki kadar kolesterol tinggi selama kehamilan, sebaiknya menjalani tes kolesterol secara teratur. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kadar kolesterol tetap dalam angka normal. Tes kolesterol dapat dilakukan oleh dokter dan menjadi bagian dari perawatan prenatal.

 

*Penulis: Amelia Septika.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading