Sukses

Health

Penyebab, Gejala, dan Tipe ADHD yang Perlu Diketahui

Fimela.com, Jakarta Sebagian besar orang mungkin masih asing dengan penyakit ADHD yang biasa terjadi pada anak. Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD merupakan salah satu gangguan mental yang sebagian besar menyerang anak-anak. Pada umumnya, ADHD dianggap sebagai gangguan kronis yang melemahkan dan berdampak pada seseorang individu pada banyak aspek kehidupan seperti prestasi akademik hingga fungsi sehari-hari, dilansir dari psychiatry.org.

Biasanya ADHD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan otak, paparan risiko lingkungan selama kehamilan atau pada usia muda, penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan, lahir prematur, dan berat lahir yang rendah. Namun, untuk mendiagnosa seorang anak menderita ADHD, perlu melalui beberapa langkah yang melibatkan pemeriksaan medis. 

Walau perlu didiagnosa melalui beberapa langkah, tetapi ADHD juga menimbulkan beberapa gejala yang dapat kamu lihat dari anak seperti yang dilansir dari cdc.gov

  • Banyak melamun 
  • Mudah lupa atau kehilangan banyak hal
  • Menggeliat atau gelisahTerlalu banyak bicara
  • Membuat kesalahan ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perlu
  • Sulit menahan godaan
  • Kesulitan mengambil giliran
  • Kesulitan dalam bergaul
  • Sulit fokus
  • Melakukan gerak yang berlebih.

Perbedaan ADHD dengan autisme

ADHD dan autisme merupakan dua gangguan berbeda yang dapat menyerang anak-anak. Namun, seringkali banyak orang yang sulit membedakan antara keduanya tersebut. Berikut beberapa perbedaan antara ADHD dan autisme yang dilansir dari medicalnewstoday.com.

Rentang perhatian

Anak-anak yang mengalami ADHD akan kesulitan dalam memperhatikan yang sama dalam waktu yang terlalu lama atau dapat dikatakan sulitnya mereka untuk fokus sehingga perhatiannya akan mudah teralihkan, sedangkan anak-anak yang mengalami autisme mungkin memiliki ruang lingkup minat yang terbatas sehingga biasanya mereka akan tampak terobsesi pada hal-hal disukainya dan sulit fokus pada hal yang tidak diminati. Perbedaan tersebut dapat kamu lihat paling jelas ketika mereka mengerjakan tugas dari sekolah yang di mana seorang anak ADHD tidak mungkin dapat memperhatikan mata pelajaran apapun, sedangkan seorang anak autisme dapat memiliki tingkat fokus yang tinggi hanya pada pelajaran favoritnya.

Komunikasi

Ciri khas autisme yaitu kesulitan dalam berkomunikasi, tetapi beberapa anak ADHD juga mengalami kesulitan yang sama dalam berkomunikasi. Namun, biasanya muncul dengan cara yang berbeda. Biasanya anak ADHD dapat berbicara terus menerus, tidak memperhatikan bagaimana kata-kata yang diucapkan oleh mereka, dapat mempengaruhi dan mengganggu orang lain, sedangkan anak autisme biasanya kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan pikirannya, tidak menggunakan isyarat untuk berkomunikasi, berjuang pada kontak mata, terpaku pada satu topik pembicaraan, bermain secara berbeda, dan tidak menanggapi interaksi sosial.  

Rutin dan struktur

Anak-anak ADHD dapat cepat merasa bosan dengan struktur yang menurut mereka tidak menarik, termasuk ruang kelas. Dengan kurangnya variasi juga dapat membuat mereka kehilangan minat dalam beraktivitas. Namun, sebaliknya anak autisme sering menunjukkan desakan pada kesamaan dengan keinginan mengikuti rutinitas atau perilaku verbal atau nonverbal yang diritualkan seperti membaca buku yang sama berulang kali.

Tipe ADHD

ADHD yang merupakan penyakit gangguan pada mental seseorang memiliki tiga jenis diantaranya, dilansir dari healthline.com:

  1. Inattentive atau tipe lalai. Jenis ADHD ini, biasanya seseorang mungkin mengalami lebih banyak gejala kurangnya perhatian daripada gejala impulsif dan hiperaktif seperti kehilangan detail atau fokus mudah teralihkan, cepat bosan, mengalami kesulitan untuk fokus pada satu tugas, mengalami kesulitan dalam mengatur pikiran, dan lainnya.
  2. Hiperaktif-impulsif. Jenis ADHD ini ditandai dengan gejala impulsif dan hiperaktif. Biasanya mereka yang mengalami jenis ADHD ini mudah merasa gelisah, mengalami kesulitan untuk dia, berbicara terus menerus, tidak sabar, dan lainnya. 
  3. Gabungan. Jenis ADHD ini merupakan kombinasi gejala dari kedua kategori diatas. Biasanya jenis ADHD gabungan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan memiliki gejala umum pada usia anak pra sekolah yaitu hiperaktif.

 

*Penulis: Fani Varensia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading