Sukses

Health

Fuji Menangis usai Tahu Idap Skoliosis, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Fimela.com, Jakarta Kabar kurang mengenakan datang dari Fujianti Utami Putri alias Fuji. Secara mengejutkan, lewat postingan Instagram terbarunya, pemeran “Bukan Cinderella” itu umumkan kalau dirinya idap skoliosis.

Di Instagramnya, Fuji memperlihatkan 3 slide foto. Salah-satunya memperlihatkan hasil rontgen tulang belakangnya yang bengkok ke kiri.

”Namanya juga hidup, kadang lurus, kadang miring, hehe,” tulis Fuji di Instagram miliknya, Selasa (1/8/2023).

Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal yang ditandai dengan bentuk punggung melengkungs eperti huruf C atau S.

Skoliosis biasanya menimbulkan keluhan ringan seperti rasa nyeri hingga kesulitan bernapas. Tetapi kondisi ini bisa berkembang lebih parah seiring bertambahnya usia. Jika terus dibiarkan, mungkin saja kelumpuhan bisa terjadi. Maka dari itu, penanganan perlu dilakukan segera saat masalahnya masih dalam tahap ringan.

 

Penyebab Skoliosis

Sementara itu, di kolom komentar Fuji menduga penyebab bengkoknya tulang belakang ke kiri itu dikarenakan keseringan menggendong Gala Sky, keponakannya di sisi kanan.

“Iya mungkin karena sering gendong Gala selalu di sisi kanan dan bawa tas selalu di kanan, jadi miring ke kiri,” jawab Fuji.

Namun benarkah membawa beban berat di salah satu sisi bisa menyebabkan skoliosis?

Melansir Hopkins Medicine, dalam lebih dari 80 persen kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui atau suatu kondisi yang disebut skoliosis idiopatik. Lebih lanjut, membawa beban berat, postur yang buruk, atau kebiasaan membawa beban pada salah satu sisi tubuh tidak terbukti menyebabkan skoliosis.

Walau demikian kebiasaan tersebut tetap tidak sehat bagi tulang belakang. Jika dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan keluhan. Misalnya nyeri pada punggung atau pinggang. Di sisi lain, ada beberapa faktor yang memang terbukti dapat menyebabkan skoliosis, antara lain sebagai berikut:

  • Bawaan lahir (skoliosis kongenital)
  • Gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular)  misalnya penyakit distrofi otot atau cerebral palsy
  • Cedera atau infeksi tulang belakang
  • Cacat tulang belakang

Namun, membawa beban berat terlalu sering bisa memperparah kondisi skoliosis. Beban ekstra yang dibawa di punggung dapat membebani tulang belakang yang sudah melengkung, menyebabkan kasus skoliosis ringan menjadi lebih buruk dan bahkan mungkin memerlukan pembedahan atau terapi di kemudian hari.

 

Apa Saja Gejala Skoliosis?

Berikut ini adalah gejala skoliosis yang paling umum. Namun, setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejala mungkin termasuk:

  • Perbedaan tinggi bahu
  • Kepala tidak terpusat dengan bagian tubuh lainnya
  • Perbedaan tinggi atau posisi pinggul
  • Perbedaan tinggi atau posisi tulang belikat
  • Saat berdiri tegak, perbedaan cara lengan menggantung di samping badan
  • Saat membungkuk ke depan, sisi punggung tampak berbeda tingginya
  • Tonjolan atau asimetri pada tulang rusuk terlihat dari depan atau belakang

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading