Sukses

Health

Ketahui Penyebab Kucing Jamuran Akibat Infeksi, Lengkap Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya

Fimela.com, Jakarta Merawat kucing dengan baik dan benar merupakan suatu hal penting yang wajib diketahui setelah kita memutuskan untuk memelihara kucing di rumah. Selain mengenal karakteristik kucing dan memenuhi kebutuhan makan dan vitaminnya.

Kamu juga perlu tahu mengenai cara menjaga kebersihan kucing kamu agar terhindar dari segala macam penyakit seperti jamuran. Jamuran pada kucing memakan keratin pada bulu, kulit, dan kuku kucing.

Di mana kondisi ini juga disebut dengan ringworm karena jamur menciptakan lesi melingkar seperti cincin pada kulit kucing, biasanya disertai dengan bulu rontok. Jamur kerap kali ditemukan di kepala, telinga, di sepanjang punggung dan kaki depan, tetapi juga bisa di mana saja di seluruh tubuh kucing.

Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com akan mengulas penyebab kucing jamuran akibat infeksi, lengkap beserta gejala dan cara mengobatinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini, 

Penyebab Kucing Jamuran

Jamuran sangat umum diderita oleh anak kucing di bawah usia satu tahun, di mana sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Selain itu, jamuran pada kucing juga cenderung lebih sering menyerang kucing yang memiliki bulu panjang, pasalnya jamur terperangkap di bulu yang lebih panjang dan lebih sulit untuk dihilangkan.

Jamuran pada kucing juga bersifat menular. Infeksi ini dapat menular jika terjadi kontak atau interaksi langsung dengan kucing yang sedang terinfeksi virus tersebut.

Gejala Kucing Jamuran

Jamur pada kucing sering kali sulit untuk dideteksi karena gejalanya mungkin sangat ringan. Munculnya infeksi dermatofita pada kucing sangat bervariasi. Beberapa kucing memiliki penyakit kulit yang parah, sementara kucing lain hanya memiliki lesi yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Berikut gejala kucing yang terinfeksi jamur di antaranya adalah:

  • Lesi seperti cincin pada kulit kucing.
  • Tekstur kulit bersisik atau ketombe pada bulu kucing.
  • Bercak melingkar dan menebal dengan bulu rontok.
  • Bercak sakit, merah dan berkerak.
  • Lesi bulat ini biasanya muncul di kaki depan, telinga, atau bagian lain kepala kucing, tetapi dapat muncul di mana saja, terutama pada infeksi yang parah.

Cara Mengobati Kucing Jamuran

Selain mengetahui gambaran umum mengenai jamuran pada kucing dan bagaimana gejala yang dapat muncul. Kini kamu juga perlu megnetahui mengenai cara mengobati kucing yang sudah terlanjur jemuran, yaitu berikut ini:

1. Resep Obat

Untuk membasmi jamur pada kucing, dokter biasanya akan memberikan resep obat yang diberikan secara oral. Obat-obatan yang efektif antara lain griseofulvin, terbinafine, ketaconazole, dan itraconazole.

Itrakonazol perlu disiapkan oleh apotek peracikan ke dalam bentuk yang memungkinkan pemberian dosis yang tepat. Terapi sistemik ini biasanya harus diberikan minimal 6 minggu.

2. Melakukan Disinfeksi Rumah

Langkah selanjutnya adalah membersihkan rumah secara menyeluruh. Spora jamur yang ada di buku atau kulit kucing akan masuk ke rumah dan mencemari lingkungan. Spora ini dapat hidup di rumah selama 18 bulan. Maka dari itu, penting melakukan dekontaminasi rumah.

Gunakan perbandingan yang benar dari larutan pemutih yang diencerkan pada permukaan setelah pembersihan rutin untuk membunuh spora jamur. Biarkan larutan pemutih menyentuh permukaan selama kurang lebih sepuluh menit untuk memastikan bahwa area tersebut telah didisinfeksi. Menyedot debu secara menyeluruh dan berulang, serta menyeka permukaan setiap hari, bisa mencegah rumah terkontaminasi.

3. Gunakan Sampo

Obat antijamur yang dipasangkan dengan sampo antijamur merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah jamur pada kucingnya. Sampo antijamur contohnya seperti sampo yang mengandung mikonazol dan klorheksidin.

Sampo ini dapat digunakan dua kali seminggu pada kucing dan terbukti sangat efektif dalam membantu mengobati infeksi. Agar sampo efektif, penting agar ada waktu kontak 10 menit dengan bulu kucing.

4. Gunakan Salep

Tak hanya menggunakan sampo, cara mengatasi jamuran pada kucing juga isadengan menggunakan salep. Terkadang salep topikal digunakan untuk mengobati kurap bersamaan dengan perawatan oral. Krim atau salep antijamur seperti mikonazol bisa berguna untuk area kecil infeksi. Terapi topikal meminimalkan penyebaran spora infektif ke lingkungan, dan membantu menghilangkan kerak, sisik, dan spora infektif dari bulu.

Namun, penggunaan salep atau krim pada kucing perlu dikonsultasikan pada dokter karena kucing cenderung suka menjilat tubuhnya dan salep bisa saja terjilat.

5. Memisahkan Kucing

Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur juga bisa dengan memisahkan kucing dengan hewan peliharaan lainnya. Tempatkan kucing pada kandang khusus selama masa proses penyembuhan. Jangan biarkan kucing berkeliaran begitu saja. Ini karena amur pada kucing sangat mudah menular. Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur yang paling tepat kemudian adalah membawanya ke dokter hewan.

6. Mencukur Bulu

Menentukan apakah kucing perlu dipotong bulunya atau tidak. Sebab saat jamur menyerang bulu, mereka membuatnya rapuh dan mudah patah. Saat batang rambut patah, serpihan dan spora bulu yang terinfeksi terlepas ke lingkungan dan ke bulu kucing.

Mencukur bulu akan menghilangkan bulu yang terinfeksi dan meminimalkan kerontokan bulu dan spora. Ini juga memungkinkan penetrasi sampo antijamur topikal yang lebih menyeluruh.

Memotong bulu dengan hati-hati di sekitar area yang terinfeksi juga akan bermanfaat dalam membantu membuat perawatan lebih efektif dan mengurangi kontaminasi lingkungan dengan spora.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading