Sukses

Health

Penyebab Tremor yang Biasa Dialami Oleh Lansia

Fimela.com, Jakarta Tremor adalah gangguan gerakan yang ditandai dengan getaran atau gemetar pada bagian tubuh tertentu. Penyebab tremor bisa bervariasi dari faktor-faktor fisik hingga kondisi kesehatan tertentu.

Salah satu penyebab utama tremor adalah gangguan saraf, termasuk gangguan pada otak, sumsum tulang belakang, ataupun saraf tepi. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau cedera pada saraf.

Tak hanya itu saja, tremor bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut berbagai hal yang menjadi penyebab tremor yang perlu diketahui.

Jenis Tremor

Ada beberapa jenis tremor yang umum terjadi.

Pertama, ada tremor essensial, yang juga dikenal sebagai tremor aksion. Tremor ini sering terjadi pada tangan saat sedang beristirahat dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis atau memegang sesuatu. Tremor ini sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun dan dapat menjadi lebih buruk seiring bertambahnya usia.

Kemudian, ada juga tremor Parkinson, yang biasanya terjadi pada orang yang menderita penyakit Parkinson. Tremor ini biasanya terjadi saat tubuh sedang beristirahat dan dapat berkurang saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu, ada juga tremor orthostatic, yang terjadi saat berdiri atau menahan posisi tubuh tertentu.

Tremor juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan, alkohol, atau karena stres. Jenis tremor ini disebut sebagai tremor sekunder. Terdapat juga tremor fisiologis, yaitu jenis tremor yang umum terjadi dan biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Tremor ini dapat terjadi saat tubuh sedang beristirahat dan sangat sensitif terhadap cahaya, panas, atau dingin.

Pencegahan Tremor

Salah satu upaya pencegahan tremor adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicu. Beberapa faktor pemicu tremor antara lain adalah stres, kelelahan, konsumsi kafein atau obat-obatan tertentu, dan paparan zat kimia beracun. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mengalami tremor untuk mengelola stres dengan baik, istirahat yang cukup, dan membatasi konsumsi kafein atau obat-obatan yang dapat memicu tremor.

Selain itu, terapi fisik dan rehabilitasi juga dapat membantu dalam pencegahan tremor. Dengan melakukan latihan fisik yang teratur, seseorang dapat memperkuat otot-ototnya dan meningkatkan koordinasi gerakan tubuh, sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan tremor. Selain itu, terapi fisik juga dapat membantu seseorang untuk mempelajari teknik-teknik khusus yang dapat membantu mengurangi gejala tremor saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Penting juga untuk memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan yang kaya akan magnesium dan vitamin B dapat membantu mengurangi keparahan tremor. Sebaliknya, makanan atau minuman yang mengandung kafein atau alkohol sebaiknya dihindari, karena dapat memperburuk gejala tremor.

Dalam beberapa kasus, pencegahan tremor juga dapat dilakukan melalui pengobatan medis atau intervensi bedah. Namun, hal ini sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter yang kompeten dan mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan manfaat dari prosedur tersebut.

Pengobatan Tremor

Salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi tremor adalah dengan pemberian obat-obatan. Beberapa jenis obat, seperti beta blockers, antikonvulsan, atau benzodiazepines, dapat membantu mengurangi intensitas tremor dan meningkatkan kontrol gerakan. Namun, efektivitas obat-obatan ini dapat bervariasi dari individu ke individu, dan dapat menyebabkan efek samping tertentu.

Selain itu, terapi fisik dan terapi ocupational juga dapat membantu mengurangi gejala tremor. Terapi fisik dapat membantu memperkuat otot-otot yang terlibat dalam gerakan yang terganggu oleh tremor, sementara terapi ocupational dapat membantu seseorang belajar cara menyesuaikan aktivitas sehari-hari mereka agar lebih mudah dilakukan meskipun mengalami tremor.

Selain itu, dalam kasus tremor yang parah dan sulit diatasi dengan metode pengobatan konvensional, intervensi bedah seperti stimulasi otak dalam (deep brain stimulation) juga dapat dipertimbangkan. Prosedur ini melibatkan pemasangan elektroda di dalam otak yang akan membantu mengontrol sinyal-sinyal yang memicu tremor.

Dengan berbagai metode pengobatan yang tersedia, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi yang dialami.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading