Sukses

Health

Jangan Sampai Tertunda, Begini Cara Memulai Pemeriksaan Payudara Mandiri di Rumah

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, Apakah kamu pernah dihantui berbagai asumsi akan suatu ketidakpastian? Seperti berasumsi akan berbagai penyakit yang mungkin ada pada tubuh kita. Mendiagonsis diri tanpa validasi atau kebenaran dari ahli yang terpercaya. Perkara tersebut bisa saja membuat kita merasa tidak perlu lagi pemeriksaan formal, karena adanya rasa khawatir dan takut. Atau, ketika kita memiliki tanda-tanda suatu penyakit, kita sembarangan mendiagnosis penyakit dalam diri. Hal itu memiliki kemungkinan menyebabkan kepanikan sebelum pemeriksaan khusus. Seperti mendiagnosis adanya gejala kanker payudara yang membuat kita terkejut dan panik.

Pemeriksaan mandiri bukanlah hal yang salah untuk dilakukan. Jika kamu sudah termasuk orang-orang yang memiliki kesadaran akan pentingnya kanker payudara, atau bahkan sudah melakukan berbagai pencegahan, itu memang harus dilakukan dan edukasi harus semakin ditingkatkan.

Pemeriksaan mandiri merupakan langkah yang paling utama untuk menyadari hingga mencegah penyakit berkembang semakin cepat dalam tubuh kita. Salah satu upaya kepedulian kita terhadap kesehatan yang kita miliki. Apakah kamu sudah memeriksa kesehatan payudara mandiri dengan benar? Simak cara memulai pemeriksaan payudara mandiri berikut!

Pemeriksaan Payudara Mandiri

Melansir dari breastcancer.org, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) tidak bisa menjadi pengganti metode skrining kanker payudara lainnya. Pemeriksaan ini harus selalu digunakan bersamaan dengan pemeriksaan fisik rutin oleh dokter, USG mamografi, MRI, atau keduanya. 

Mengapa begitu? Karena masing-masing alat skrining ini bekerja dengan cara yang berbeda dan memberikan informasi yang berbeda pula kepada dokter secara bersama-sama, alat skrining ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai setiap perubahan pada payudara.

Langkah 1: Memperhatikan payudara pada cermin

Mulailah dengan melihat payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggul. Pastikan kamu memeriksa payudara secara visual untuk memastikan ukuran, bentuk, dan warna kedua payudara terlihat sama dan tidak ada bagian yang terlihat bengkak atau tidak rata. Jika menemukan perubahan pada payudara seperti kulit yang berlesung pipit, berkerut, atau menonjol, puting yang berubah posisi atau tertarik ke dalam, atau adanya kemerahan, nyeri, ruam, atau bengkak, segera konsultasikan dengan dokter.

Langkah 2: Melihat perubahan payudara

Angkat tanganmu di depan cermin, dan perhatikan apakah ada perubahan bentuk pada payudara dari sebelumnya.

Menyiapkan Langkah Selanjutnya

Langkah 3: Memperhatikan tanda-tanda cairan payudara

Perhatikan tanda-tanda cairan payudara saat berada di depan cermin, perhatikanlah jika ada tanda-tanda cairan yang keluar dari salah satu atau kedua puting susu (bisa berupa cairan encer, seperti susu, atau cairan kuning atau darah).

Langkah 4: Berbaring

Cobalah berbaring dan rasakan apabila ada benjolan pada payudara saat berbaring.

Langkah 5: Benjolan pada payudara

Setelah berbaring, cobalah meraba payudara saat berdiri atau duduk. Kemudian rasakan apakah ada benjolan pada posisi tersebut.

Risiko kanker payudara akan berbeda pada setiap individu. Diskusikan dengan dokter atau pelayan kesehatan mengenai cara terbaik untuk memantau kesehatan payudaramu. Konsultasikan dan mintalah dokter untuk melakukan evaluasi risiko kanker payudara agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading