Sukses

Health

Bangun Segar Setiap Hari! 7 Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Udara di Kamar Tidur

Fimela.com, Jakarta Tidur malam kamu tidak nyenyak? Selain faktor seperti menonton film horor sebelum tidur atau suhu kamar yang tidak nyaman, ada satu hal yang sering diabaikan dan dianggap sepele, yaitu kualitas udara (AQ) di kamar tidur. 

Meningkatkan kualitas udara (AQ) di kamar tidur kamu biasanya bukan sesuatu yang muncul dalam kiat kebanyakan ahli untuk mendapatkan tidur lebih nyenyak dan nyaman. Namun, hal itu seharusnya dilakukan, terutama mengingat hal itu telah menjadi topik hangat akhir-akhir ini dengan meningkatnya kadar polusi udara di kota-kota besar atau bahkan kebakaran hutan yang kadang sering terjadi tanpa kita bisa akhiri yang kemudian memperburuk kualitas udara. Tinjauan dalam Environmental Pollution terhadap 22 studi juga menemukan bahwa paparan polusi udara berkaitan dengan gangguan tidur di berbagai kelompok usia dan negara.

Banyak faktor yang dapat menjelaskan hal ini. Pertama-tama, peningkatan kadar karbon dioksida akibat polusi menghambat pernapasan, yang dapat membuat tidur menjadi lebih sulit, kata Carleara Weiss, PhD, RN, penasihat ilmu tidur di Aeroflow Sleep .

Faktor lain yang sering menyertai AQ yang buruk atau polusi udara adalah peningkatan suhu ruangan, yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menurunkan suhunya. Akibatnya, kamu mungkin tidak dapat tertidur dengan mudah, dan lebih sering terbangun di malam. Secara keseluruhan, "AQ yang buruk membuat orang kurang tidur dan lebih buruk," kata Weiss.

Untuk itu, penting sekali kita memastikan kamar memiliki udara yang bersih agar bisa tidur lebih nyenyak dan bangun lebih segar setiap hari! Melansir dari saatva.com, berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam kamar tidur. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! 

 

Cara Efektif Meningkatkan Kualitas Udara di Kamar Tidur

1. Pantau Kualitas Udara (AQ) di Kamar

Gunakan monitor kualitas udara (AQ monitor) untuk mengecek dan mengukur tingkat polusi, karbon dioksida, suhu, dan kelembapan di kamar tidur kamu. Menurut Michael Rubino, pakar kualitas udara dan pendiri HomeCleanse mengatakan bahwa, alat ini dapat membantu mengetahui apakah udara di kamar cukup bersih atau tidak. Kamu juga bisa memantau kualitas udara luar melalui AirNow sebelum membuka jendela untuk berjaga-jaga. 

2. Jaga Ventilasi dengan Cermat

Mendapatkan sirkulasi udara yang baik snagat penting untuk menjaga kualitas udara di kamar. Namun, jika kualitas udara luar terdeteksi sedang buruk, maka hindari untuk membuka jendela terlalu sering. Jika memungkinkan, gunakan AC atau air purifier untuk membantu menyaring udara di dalam ruangan. Jika udara luar bersih, buka jendela beberapa saat setiap hari untuk membiarkan udara segar masuk dan menggantikan udara pengap di dalam kamar.

3. Bersihkan Kamar Secara Teratur

Tahukah kamu? Jika kamar tidak dibersihkan secara rutin, berbagai macam partikel berbahaya akan menumpuk dan bersarang, seperti debu, alergen, spora jamur, dan mikotoksin (sebuah racun mikroskopis yang dilepaskan oleh beberapa spesies jamur). Secara alami partikel-partikel ini akan berhembus ke dalam rumah dan juga mengendap sampai ke kamar tidur kita, yang kemudian dapat memengaruhi kualitas udara dan kesehatan pernapasa.

Dengan demikian, agar kita memiliki udara yang tetap bersih dan segar di dalam kamar, usahakan untuk membersihkan kamar setidaknya seminggu sekali bahkan lebih sering itu akan lebih baik. Gunakan lap basah atau kain mikrofiber untuk mencegah debu beterbangan saat dibersihkan, dan gunakan penyedot debu dengan filter HEPA agar partikel kecil tidak kembali melayang di udara. 

4. Cucilah Sprei dan Bantal Secara Teratur

 

Sprei dan bantal yang kamu gunakan untuk tidur bisa menjadi tempat menumpuknya debu, tungau, bakteri, dan alergan yang dapat memengaruhi kualitas udara dan kesehatan tidur kamu. Oleh karena itu, penting sekali untuk mencucinya secara rutin setiap minggu atau bulannya. 

Petunjuk untuk Mencucinya: 

  • Sprei dan sarung bantal sebaiknya dicuci setiap minggu menggunakan air panas untuk membunuh alergen dan tungau. Namun, menggunakan air biasa juga diperbolehkan. 
  • Pelindung kasur dicuci setiap 1–2 bulan dengan aditif pencuci botani untuk menghindari pertumbuhan jamur dan bakteri.
  • Bantal umumnya perlu dicuci setiap tiga bulan sekali, tergantung rekomendasi produsennya.
  • Gunakan penyedot debu HEPA pada seluruh permukaan kasur untuk menghilangkan debu dan partikel halus yang bisa mengganggu pernapasan saat tidur. 

Menurut tinjauan dalam jurnal Environmental Pollution, paparan polusi udara dalam ruangan dapat berdampak sangat negatif pada kualitas tidur dan kesehatan pernapasan di berbagai kelompok usia. Oleh karena itu, dengan menjaga kebersihan di tempat tidur dapat menjadi langkah penting yang utama untuk meningkatkan kualitas udara di kamar.

5. Kurangi Barang yang Tidak Perlu

Semakin banyak barang yang berserakan di kamar akan semakin sulit untuk memberihkannya, terkadang rasa malas selalu timbul ketika kita melihat tumpukkan barang di dalam kamar bukan? Namun, jika dibiarkan terus-menerus akan berdampak buruk bagi kesehatan akibat dari banyaknya debu dan polutan. Barang-barang yang berserakan juga bisa menjadi tempat berkembangnya tungau dan alergen. Oleh karena itu, marilah kita menjaga kamar tetap rapi dan minimalkan barang yang tidak diperlukan agar udara tetap bersih dan segar.

6. Ganti Filter Udara Secara Berkala

 

Filter udara berfungsi menyaring debu, polutan, dan kontaminan agar tidak terus bersirkulasi di dalam rumah. Jika filter sudah kotor dan penuh, udara yang masuk ke kamar tidak lagi bersih. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa perawatan supaya tetap berfungsi dengan baik. 

  • Periksa dan ganti filter udara secara berkala sesuai rekomendasi produsen.
  • Gunakan filter dengan peringkat MERV tertinggi yang sesuai dengan sistem HVAC di rumah kmau untuk hasil penyaringan yang lebih efektif.
  • Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan pembersih udara dengan filter HEPA untuk meningkatkan kualitas udara di kamar agar tetap segar dan baik. 

7. Kurangi Penggunaan Karpet

Karpet bisa menjadi tempat menumpuknya debu, jamur, dan bakteri, terutama jika sering terkena kelembapan. Bahkan saat menyedot debu, partikel-partikel mikroskopis bisa terlepas kembali ke udara dan menurunkan kualitasnya. Oleh karena itu, jika memungkinkan, gantikan karpet dengan lantai kayu, ubin, atau permukaan lain yang lebih mudah dibersihkan. Namun, jika tetap ingin menggunakan karpet, pastikan rutin menyedot debu dengan filter HEPA dan menjaga kelembapan kamar agar tidak menimbulkan jamur.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading