Gula Darah Sedang Tinggi Bisa Ditandai dengan Rasa Nyeri Ini, Simak Penjelasannya

Berdasarkan informasi dari medicalnewstoday.com, individu yang menderita diabetes sering kali mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal. Hal ini mengakibatkan penurunan fleksibilitas dan munculnya rasa sakit pada beberapa sendi, terutama di area tangan, kaki, dan lutut. Masalah ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang berlangsung terus-menerus dapat merusak jaringan penyangga sendi, seperti tulang rawan dan jaringan ikat. Jaringan-jaringan ini berperan sebagai bantalan alami dalam pergerakan tubuh.

Seiring berjalannya waktu, kerusakan yang terjadi pada jaringan tersebut menyebabkan tulang saling bergesekan. Akibatnya, muncul peradangan kronis, pembengkakan, dan nyeri yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada penderita diabetes yang tidak menerima perawatan medis yang memadai. Dengan demikian, penting bagi penderita diabetes untuk mendapatkan pengobatan yang tepat agar bisa mengurangi risiko masalah muskuloskeletal ini.

Diabetes dapat menyebabkan nyeri sendi melalui beberapa mekanisme utama. Salah satunya adalah kerusakan pada sistem muskuloskeletal. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan jaringan ikat di sekitar sendi, yang mengakibatkan berkurangnya fleksibilitas serta gerakan yang terbatas.

Selain itu, diabetes juga dapat memicu perubahan pada saraf dan pembuluh darah kecil. "Diabetes dapat menyebabkan neuropati perifer yang menurunkan kemampuan tubuh untuk merasakan tekanan atau luka di area persendian," sehingga cedera ringan dapat berkembang menjadi masalah sendi yang serius tanpa disadari. Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan sendi bagi penderita diabetes.

Beberapa gangguan sendi yang sering dialami oleh penderita diabetes antara lain carpal tunnel syndrome, trigger finger, dan Dupuytren's contracture. Gangguan-gangguan ini tidak hanya mengganggu mobilitas tangan, tetapi juga menyebabkan nyeri pada pergelangan atau jari. Masalah-masalah ini umumnya berkembang seiring waktu dan sering kali berkaitan dengan lamanya seseorang mengidap diabetes serta seberapa baik mereka mengelola kadar gula darahnya.

Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah Charcot's joint, yang merupakan kondisi di mana sendi mengalami kerusakan akibat neuropati diabetik atau kerusakan saraf yang serius. Penderita neuropati umumnya kehilangan kemampuan merasakan sensasi di area kaki atau pergelangan kaki, sehingga mereka sering kali tidak menyadari adanya luka kecil yang dapat memperburuk kondisi sendi seiring berjalannya waktu.

Secara umum, Charcot's joint ditandai dengan kerusakan pada tulang, sendi, dan jaringan lunak, yang biasanya terjadi pada kaki dan pergelangan kaki, meskipun bisa juga muncul di sendi lainnya. Beberapa gejala yang dapat menunjukkan adanya Charcot's joint antara lain: kemerahan dan pembengkakan pada sendi, di mana perubahan warna dan ukuran sendi sering kali tidak disadari oleh penderita. Selain itu, sensasi panas pada area sendi, yang ditandai dengan bagian kaki atau pergelangan yang terasa hangat saat disentuh, menunjukkan adanya peradangan aktif yang memerlukan penanganan segera.

Gejala lainnya termasuk perubahan bentuk kaki atau sendi. Pada tahap lanjut, deformitas pada kaki atau kerusakan pada struktur sendi dapat menyebabkan kesulitan saat berjalan, serta meningkatkan risiko terjatuh atau mengalami cedera. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk secara rutin memeriksa kondisi kaki dan sendi mereka agar dapat mendeteksi masalah sedini mungkin dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Mencegah diabetes dan komplikasi sendi dapat dilakukan dengan beberapa langkah gaya hidup sehat berikut:

• Pertahankan Berat Badan Ideal Mengurangi berat badan hanya 1 kg bisa mengurangi tekanan pada lutut hingga 4 kg, sehingga tekanan pada sendi bisa diminimalkan secara signifikan.
• Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang Pilih makanan utuh seperti sayuran hijau, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan buah-buahan rendah gula yang dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah.
• Rutin Berolahraga Ringan Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam ringan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kekuatan otot serta sendi.
• Periksa Kesehatan Secara Berkala Kontrol rutin kadar gula darah dan periksa kondisi sendi dengan dokter dapat membantu mendeteksi dini komplikasi seperti osteoartritis atau neuropati.
• Gunakan Alas Kaki yang Mendukung Orthotic atau sepatu khusus dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi dan mencegah kerusakan lebih lanjut, khususnya pada penderita dengan neuropati.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, penderita diabetes bisa mengurangi risiko komplikasi serius dan mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik. 

Nyeri pada sendi dapat menjadi indikasi bahwa kadar gula darah tidak terkontrol, dan kondisi ini sebaiknya tidak dianggap remeh. "Komplikasi yang timbul dari diabetes, seperti kerusakan saraf dan gangguan sendi seperti Charcot's joint, bisa berdampak serius terhadap kemampuan bergerak dan kualitas hidup penderita jika tidak ditangani dengan tepat." Jika tidak diatasi, masalah ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Untuk mencegah terjadinya nyeri sendi, penting bagi penderita diabetes untuk menerapkan pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, serta menjaga berat badan ideal. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter secara rutin juga sangat dianjurkan agar kondisi kesehatan dapat dipantau dan ditangani dengan baik. Melalui langkah-langkah ini, penderita diabetes dapat menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut di masa depan.

1. Apakah nyeri sendi bisa menjadi tanda awal diabetes?

Ya, nyeri sendi bisa muncul akibat perubahan muskuloskeletal atau kerusakan saraf yang berkaitan dengan diabetes.

2. Bagian tubuh mana yang paling sering terasa nyeri akibat diabetes?

Sendi pada tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut merupakan bagian yang paling sering mengalami keluhan nyeri.

3. Apakah diabetes tipe 1 dan tipe 2 sama-sama bisa menyebabkan nyeri sendi?

Keduanya bisa, namun mekanismenya berbeda—tipe 1 lebih berkaitan dengan autoimun, sedangkan tipe 2 berhubungan dengan obesitas dan osteoartritis.

4. Apa hubungan antara neuropati dan nyeri sendi pada penderita diabetes?

Neuropati menyebabkan hilangnya sensasi, sehingga cedera pada sendi tidak disadari dan menjadi parah seiring waktu.

5. Bagaimana mencegah nyeri sendi akibat diabetes?

Dengan mengelola kadar gula darah, menjaga berat badan sehat, dan aktif bergerak secara rutin.