Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Yuk Lindungi Diri Lewat Vaksinasi dan Revaksinasi HPV

Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks [Dok/MSD Indonesia] — Tingginya angka ini menjadi sinyal bahaya sekaligus pengingat bahwa langkah pencegahan seperti vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) tidak boleh lagi ditunda. [Dok/MSD Indonesia]... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kanker leher rahim atau kanker serviks masih menjadi salah satu masalah kesehatan paling serius bagi perempuan Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa setiap hari ada 100 kasus baru kanker serviks dan 57 perempuan Indonesia meninggal karena penyakit ini. Artinya, setiap jam, dua perempuan kehilangan nyawa akibat kanker yang sebenarnya bisa dicegah.

Menurut laporan Globocan 2020, Indonesia bahkan menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya angka ini menjadi sinyal bahaya sekaligus pengingat bahwa langkah pencegahan seperti vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) tidak boleh lagi ditunda.

HPV, Virus Kecil dengan Dampak Besar

HPV adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari kanker serviks, kanker anogenital, hingga kutil kelamin. Virus ini terbagi menjadi dua tipe utama:

Low-risk type: termasuk tipe 6, 11, 40, 42, dan 43 yang sering menimbulkan kutil anogenital. Kutil ini bahkan bisa muncul kembali meskipun sudah dioperasi.
High-risk type: termasuk tipe 16, 18, 31, 33, 39, 45, 51, 52, dan 58 yang dapat menyebabkan kanker dan lesi pra-kanker. Di Indonesia, tipe 52 dan 58 menjadi yang paling dominan.

Sayangnya, tipe ini tidak tercakup dalam vaksin generasi lama. Inilah alasan mengapa vaksinasi generasi terbaru atau vaksin nonavalent menjadi pilihan terbaik, karena dapat memberikan perlindungan terhadap sembilan tipe HPV berisiko tinggi sekaligus.

TERKAIT: Cegah Kanker Serviks, POGI Rilis Panduan Vaksinasi HPV untuk Wanita Pra-Nikah dan Pascapersalinan

TERKAIT: Sudah Pernah Vaksin HPV? Saatnya Cek Lagi, Mungkin Kamu Butuh Revaksinasi!

Vaksinasi HPV Tidak Hanya untuk Perempuan

Sahabat Fimela, tahukah kamu, bahwa pria juga dianjurkan menerima vaksinasi HPV? Vaksin ini dapat mencegah penyebaran HPV sekaligus melindungi dari kanker anogenital dan kutil kelamin.

Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin ini adalah sebelum aktif secara seksual, sehingga perlindungan yang diberikan bisa lebih maksimal.

Mengapa Vaksinasi dan Revaksinasi HPV Penting

Menurut dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI, vaksinasi HPV generasi terbaru memberikan cakupan perlindungan yang lebih luas.

“Seiring berkembangnya bukti ilmiah dan varian HPV yang ditemukan di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk memastikan bahwa perlindungan yang dimiliki sudah mencakup tipe-tipe HPV paling berisiko. Bagi yang belum melengkapi vaksinasi, revaksinasi HPV dengan vaksin generasi baru bisa memberikan proteksi yang lebih optimal,” jelasnya.

Bagi individu yang belum melengkapi dosis vaksinasi, proses ini dapat dilanjutkan menggunakan vaksin nonavalent dalam 1 seri sebanyak 3 dosis. Sementara itu, revaksinasi sangat dianjurkan untuk mereka dengan kondisi medis tertentu atau yang ingin meningkatkan perlindungan terhadap HPV berisiko tinggi.

Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks dengan tiga target utama:

90% anak perempuan dan laki-laki mendapatkan vaksinasi HPV sebelum usia 15 tahun.
75% perempuan usia 30–69 tahun menjalani skrining kanker serviks menggunakan HPV DNA.
90% perempuan dengan lesi pra-kanker atau kanker invasif mendapatkan tatalaksana yang sesuai.

Langkah ini sejalan dengan strategi global WHO untuk mengakhiri kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat.

Suara dari Para Pakar

Dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, menegaskan pentingnya segera mengambil tindakan:

“Bagi yang sudah divaksin dengan generasi lama, revaksinasi dengan vaksin generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum, segeralah mempertimbangkan vaksinasi agar mendapatkan perlindungan yang lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Eka Ginanjar, Ketua Umum PP PAPDI, menambahkan bahwa pihaknya terus berkomitmen meningkatkan edukasi di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat.

“Revaksinasi HPV dengan vaksin generasi terbaru adalah langkah penting untuk perlindungan yang lebih menyeluruh,” jelasnya.

Saatnya Bergerak Bersama

Fakta bahwa dua perempuan Indonesia meninggal setiap jam akibat kanker serviks seharusnya menjadi pengingat kuat bahwa pencegahan adalah langkah terbaik. Vaksinasi HPV, baik vaksinasi pertama maupun revaksinasi, bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat kita.

Mulailah dengan berdiskusi bersama tenaga kesehatan, periksa status vaksinasi kamu, dan jadwalkan vaksinasi atau revaksinasi bila perlu. Karena melindungi diri dari HPV berarti melindungi masa depan, mimpi, dan harapan.

Penulis : Annisa Kharisma Dewi

HPV
Penyakit
Human papillomavirus atau HPV adalah sejenis virus DNA yang dapat menginfeksi manusia, terutama pada kulit dan selaput lendir
Lihat Selengkapnya
HPV
Vaksinasi HPV
Vaksin HPV