HIIT dan LISS: Kenali Dua Tipe Cardio Populer Sebelum Kamu Memulai Latihan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, ketika berbicara soal olahraga, kita sering terbagi menjadi dua kubu mereka yang semangat melakukan gerakan tanpa banyak pikir, dan mereka yang baru mendengar kata “cardio” saja sudah ingin rebahan. Dilansir dari rowgrenade.com, cardio memiliki banyak jenis, tak selalu soal lari di treadmill atau berpeluh di gym.

Dua metode latihan yang paling populer dan sering jadi bahan perdebatan adalah HIIT dan LISS cardio. Keduanya sama-sama efektif, tetapi bekerja dengan cara yang sangat berbeda. Yuk, kenali dulu perbedaan keduanya sebelum kamu menentukan mana yang paling cocok untuk ritme hidupmu.

Apa Itu HIIT dan LISS?

HIIT, atau High Intensity Interval Training, adalah latihan dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu relatif singkat. Dalam sesi HIIT, tubuh diajak bekerja keras lewat pola kerja cepat yang diselingi waktu istirahat singkat. Sprint di tanjakan, circuit training 20 menit, atau gerakan eksplosif lainnya adalah contoh paling umum dari latihan ini. HIIT cocok untukmu yang tidak punya banyak waktu, senang tantangan, dan suka merasakan detak jantung berpacu cepat setiap kali berolahraga.

Sebaliknya, LISS atau Low Intensity Steady State adalah kebalikan dari HIIT. Latihan ini berjalan dalam ritme yang stabil dengan intensitas rendah, tetapi dilakukan dalam durasi yang lebih panjang. Jalan cepat selama 45 menit, bersepeda santai, atau berenang dengan ritme konsisten adalah bentuk LISS yang paling mudah dilakukan. LISS cocok untuk kamu yang ingin bergerak tanpa tekanan besar pada tubuh, menikmati latihan yang santai, dan lebih memilih olahraga yang terasa lembut namun tetap efektif.

Perbedaan HIIT dan LISS Cardio: Mana yang Membakar Lebih Banyak Kalori?

Pertanyaan ini sering jadi alasan utama banyak orang memilih jenis latihan. Namun, hasilnya tidak sesederhana itu. HIIT memang membakar kalori dengan cepat karena intensitasnya tinggi, dan bahkan setelah selesai latihan, tubuh masih melanjutkan proses pembakaran kalori melalui efek EPOC. Meski begitu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa efek EPOC tidak sebesar yang sering digembor-gemborkan.

Di sisi lain, LISS membakar kalori dengan cara yang lebih stabil. Ritmenya yang konstan membuat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama sepanjang latihan. Meskipun pembakarannya terasa lebih lambat, durasinya yang lebih panjang membantu total kalori yang terbakar tetap signifikan.

Pada akhirnya, jumlah kalori yang hilang bisa jadi serupa, tergantung intensitas dan lamanya kamu berlatih. HIIT memberi hasil cepat dan intens, sementara LISS menawarkan proses yang lebih halus dan bertahan lama.

Mana yang Lebih Cocok untuk Gaya Hidupmu?

Pemilihan latihan sebenarnya kembali ke preferensi pribadi dan rutinitas harianmu. Jika kamu hanya punya waktu 10-20 menit dalam sehari, HIIT dapat menjadi pilihan yang praktis dan efisien. Latihan ini cocok untukmu yang suka merasa tertantang, senang bergerak cepat, dan ingin hasil yang bisa dirasakan dalam waktu singkat. Tapi perlu diingat, karena intensitasnya tinggi, HIIT tidak dianjurkan dilakukan setiap hari agar tubuh tidak kelelahan.

Sementara itu, LISS akan lebih sesuai untukmu yang ingin bergerak tanpa tekanan besar pada persendian, memiliki waktu lebih panjang, atau sedang ingin olahraga yang terasa ringan tetapi tetap memberi manfaat. Latihan ini juga sangat ramah untuk pemula, termasuk saat kamu ingin tetap aktif tanpa banyak beban mental.

Kapan Waktu Terbaik Melakukan Cardio?

Jawabannya sederhana: kapan pun kamu bisa. Beberapa penelitian memang menyebutkan bahwa fasted cardio, berolahraga sebelum makan pagi, mungkin dapat membantu pembakaran lemak lebih banyak, tetapi hasil penelitian ini masih diperdebatkan. Yang jauh lebih penting adalah memilih waktu yang membuatmu konsisten, karena hanya dengan rutinitas yang terjaga tubuhmu akan merasakan manfaat sesungguhnya dari cardio.